Dalam ranah pelajaran lain seperti fisika,
biologi ataupun sejarah kita memiliki metode yang termaktub dengan baik. Di
dalam setiap ranah ini seseorang dapat mendapatkan teknik spesialisasi dan
pengetahuan. Dapat dikatakan apakah filsafat juga berlaku sama? Kita telah
melihat bahwa filsafat tidak juga dapat ditaruh bersamaan dengan bentuk
pengetahuan lain. Apakah ini berarti bahwa filsafat tidak memiliki metode dan
tidak ada sesuatupun yang dapat seseorang pelajari?.
Seperti yang telah dijelaskan Kant, secara jelas dia berkata kau tidak belajar
Filsafat sama seperti kamu belajar sejarah ataupun geografi. Kamu dapat belajar
berpikir secara filsafat, dimana akan sangat berbeda. Filsafat menuntut
komitmen individu yang kamu tidak mungkin dapat sama dengan yang lain untuk
belajarnya. Seseorang tidak bisa mengutip dari filsafat tanpa berada di dalam
filsafat, seseorang hanya dapat berpikir satu kali satu waktu dan di waktu lain
lagi. Kita dalam diri kita terlibat dalam pertanyaan filsafat dalam diri.
Meskipun metode filsafat dapat di ringkas menjadi :untuk belajar cara berpikir
untuk dirinya. Dalam cahaya baru ini seseorang dapat melihat filsafat sebagai
seni berpikir atau cara berfikir. Tetapi terdiri apakah hal itu?.
Baca Juga :
Filsafat cinta Plato
Hakikat Manusia
Keadilan Aristoteles
Baca Juga :
Filsafat cinta Plato
Hakikat Manusia
Keadilan Aristoteles
Metode Filsafat
Kata seni menunjukkan keahlian, sebuah perilaku sederhana untuk menunjukkan
aksi spesifik. Seni berpikir berarti bahwa seni dari cara tepat untuk membentuk
pemikiran seseorang, dalam kata lain, seni berpikir dapat dengan tepat
digunakan dengan potensi dari lahir seseorang dan teknik. Metode ini dapat
dipelajari dan keahliannya dapat dirasakan dengan praktek. Meskipun kita
seharusnya mengatakan sekata atau dua kata mengenai metode berpikir filsafat
dan memberikan beberapa nasehat untuk bagaimana cara mengembangkannya. Apa yang
selanjutnya mungkin akan sangat membingungkan untuk sementara waktu, tetapi itu
semakin terlihat jelas sebagaimana kita berkembang ke depannya. Disini kami
akan memberikan beberapa indikasi. Kita akan kembali ke sebelum kita katakan
disini, dan akan memberikan pembenaran selanjutnya. Praktek akan membuat
kesempurnaan dan dengan belajar melakukannya orang itu juga belajar untuk
berpikir secara filsafat.
Filsafat,
adalah sebagai refleksi dari semua bentuk pengalaman manusia yang harus sebagai
pertama kali menjadi hal yang dipelajari, adalah melihat isi dari pengalaman
ini, untuk mengenali apa yang nyata dalam pengalaman ini adalah untuk dapat
mendeskripsikannya. Kita harus berpikir secara filsafat sebagai penyelidikan
dalam kenyataan kita. Pemeriksaan yang dimana mengambil sudut pandang dari yang
kita teliti, untuk mendapat pemahaman berlebih mengenai hal tersebut.
Pertama-tama untuk memahaminya adalah dengan membawa diri kita ke hal tersebut,
kita harus mendekat ke hal yang ingin kita pahami. Jika aku ingin memahami
kebencian, aku harus melihat apa itu benci, aku harus belajar untuk melihat.
Kita harus kembali ke hal yang pernah kita lakukan sebagaimana apa yang telah
hal itu lakukan kepada kita di waktu sekarang. Biasanya kita memperbolehkan
pikiran kita untuk berkeliaran bertanya-tanya sepanjang pemikiran yang tidak
berguna, terbawa oleh imajinasi kita. Teori juga sering dibuat pendekatannya
dalam jalan ini: seseorang tidak dapat memberikan perhatian penuh terhadap apa
yang mereka deskripsikan. Filsafat bermula dengan bangun dari tidur menjadi apa
yang ada, menjadi makhluk. Perhatian ke makhluk ini adalah dalam diri kita
sendiri sejak tidak ada yang memberikan perhatian selain diri kita, tidak ada
yang dapat memahami kita. Filsafat berarti kenaikan level dari saksi yang
memihak, ke posisi dari seorang penonton yang sadar akan ke realitasan. Husserl
membuat panggilan dengan seorang penonton sebuah fenomena. Kita akan
menggunakan kata saksi memihak dan penonton yang sadar. Sangat penting untuk
mengetahui bagaimana cara mengobsercasi jika seseorang dapat memisahkan antara
kenyataan dan khayalan, kebenaran dari kesalahan. Adalah ketika berpikir di
dalam akar paling bawah pengalaman fundamental yang membuahkan buah filsafat
yang dapat tumbuh besar dan masak.
Aktifitas filsafat, kita melihat kasus ini di dalam Socrates, datang dengan membawa bahasan mengenai mempertanyakan. Filsafat tidak melihat dunia menggunakan mata artistik, dia mempertanyakan artinya. Metode filsafat sangat berhubungan mengenai bagaimana cara mengajukan pertanyaan secara benar. Sebuah pertanyaan yang sangat bagus mengandung biji dari jawaban. Meskipun filsafat bukan hanya mengenai menyudutkan teman bicara seseorang dengan pertanyaan yang tidak terjawab, kontradiksi tidak ada dalam berfilsafat! Pertanyaan yang benar membuat pergerakan yang benar dari penelitian filsafat, sebuah pertanyaan yang dapat membuka arti dari sesuatu. Melalui mempertanyakan pikiran yang memperoleh banyak hal, dan kemudian menjadi sebuah proses, sebuah pengembangan dan membuat jelas sebuah fenomena atau kondisi. Itu adalah sebuah kenyataan yang di tunjukkan kepada kita di sebuah karpet, dalam berbagai bentuk dan warna yang akan menjadi nilai dari sebuah muka. Untuk memahami berarti mempunyai akses ke pola-pola mendasar dari sebuah gagasan yang membuat sebuah fenomena dari kenyataan. Itu adalah sebuah perjalanan melalui rupa dan bentuk yang akan mengantarkan seseorang menemukan arti/makna.
Dalam filsafat seseorang mempelajari dengan menganalisis. Kata ini akan terdengar menakutkan kepada para pemula dan sering kali disalah artikan. Analisis filsafat tidak sama dengan analisis kimia, sebuah pemecahan molekul. Kita tidak membuat kenyataan yang di pecah ke bentuk-bentuk kecil, bagaimanapun analisis adalah sebuah alat untuk memecah, sejak penggunaanya sebagai alat diskriminasi. Sejak awal proses kesadaran menyerap kita kedalam jalur yang berliku dan campur aduk, jalur itulah yang akan dilalui dengan cara belajar membuat pembedaan. Tidak ada yang berkode atau bersandi dalam analisis filsafat, kita mungkin hanya akan menyebutnya deskripsi. Menganalisa berarti mendekripsikan struktur fundamental dari segalanya. Filsafat menawatkan dua metode untuk melakukan ini:
- Meskipun analisismu tidak bersadarkan kata-kata. Ini apa yang kita lakukan sebelumnya dengan kata filsafat. Jika kita memberikan perhatian penuh, bahasa dapat memperlihatkan kita jalan ke pembedaan yang tepat yang kita butuhkan untuk mengembalikan pehamaman kita. Pemahaman dari seseorang memperoleh satu catatan. Arti asli sering kali muncul ketika seseorang menghilangkan kata yang mirip meskipun turun nilainya dari penggunaan. Ini adalah penggunaan negatif dari analisis.
- Atau analisismu mendekati ke benda itu langsung, sebagaimana mereka menunjukkan kita ke pengalaman kita. Metode dari pendeskripsian dari pengalaman seseorang adalah apa yang disebut dengan pendekatan phenomenological. Marah, benci, cinta, keindahan, kejujuran sebagai contoh adalah yang menujukkan jalan ke pendekatan phenomonelogical. Ketika melakukan metode ini, setiap pertanyaan harus didekati dari sudut pandang pikiran pengalaman.
Apapun metode yang kamu pilih, analisi smembuat
kita naik dari level pemikiran pertama kita yang instan ke sebuah refleksi yang
rumit. Semua pemikiran yang secara sederhana berada di dalam kepala kita harus
deperiksa secara cermat. Kita harus mengetahui jika kita benar berpegang ke
pendapat ini atau pendapat itu, dan juga dalam kondisi apa sebuah pernyataan
dapat di putuskan benar. Apa yang disebut akal sehat hanyalah sebuah bagian
yang instan, pikiran yang belum terklarifikasi. Filsafat tidak muncul dengan
ide baru, itu hanyalah mengklarifikasi apa yang telah membingungkan. Dari sudut
pandang dari metode itu adalah sebuah kesadaran yang kembali dari apa yang telah
diberikan oleh kesadaran spontan dari sebuah benda. Meskipun metode filsafat
kadang kali menunjuk ke analisis refleksif.
Hal itu pernah kita pahami bahwa ini dapat mendekatkan ke pekerjaan para penulis besar. Tidak pernah dikatakan bahwa para filsuf memiliki pendapat. Seorang filsuf tidak berbicara mengenai kemalasan, dia selalu berusaha untuk mendemonstrasikan pernyataannya, dan memberikan pendapat. Seorang filsuf mempertahankan thesis. Tidak ada pendapat di dalam thesis. Sebuah thesis adalah hasil dari analisis. Apa yang filsuf bawa kepada kita adalah para peneliti yang memberikan kita gambaran penuh dari kenyataan, juga sebuah ide yang kuat yang memaksa sejarah manusia harus memasukannya ke dalam bagiannya.
Hal itu pernah kita pahami bahwa ini dapat mendekatkan ke pekerjaan para penulis besar. Tidak pernah dikatakan bahwa para filsuf memiliki pendapat. Seorang filsuf tidak berbicara mengenai kemalasan, dia selalu berusaha untuk mendemonstrasikan pernyataannya, dan memberikan pendapat. Seorang filsuf mempertahankan thesis. Tidak ada pendapat di dalam thesis. Sebuah thesis adalah hasil dari analisis. Apa yang filsuf bawa kepada kita adalah para peneliti yang memberikan kita gambaran penuh dari kenyataan, juga sebuah ide yang kuat yang memaksa sejarah manusia harus memasukannya ke dalam bagiannya.
Untuk
meringkas, di dalam filsafat seseorang harus pertama-tama menjadi pengamat yang
hati-hati di dunia dan dapat mempertanyakan segala sebagai langkah untuk
memahami. Analisis memperbolehkan kita untuk melihat kejelasan dari semuanya
dan untuk membawa kita ke pertanyaan yang fundamental.
Mempraktekan seni ini akan membuat pikiran
kita menjadi paham akan kedewasaan dari kenyataan. Untuk memahami adalah untuk
mengerti, dari bahasa latin cumpredere, untuk mengambilnya menjadi bagian
dirinya. Intelek adalah sebuah daerah yang memperbolehkan kita untuk
menghubungkan sesuatu, untuk menghubungkan mereka bersama. Ini adalah sebuah
daerah yang membangunkan pemahaman. Ketika memahami sesuatu kita mengangkat
tirai keterasingan antara benda itu dengan diri kita. Interaksi kita dengan
dunia muncul di kehidupan ketika kita mulai untuk memahaminya. Metode filsafat
bertujuan mengenai pemahaman akan kenyataan. Untuk mencapai ini kita harus
menghilangkan diri kita dari salah lihat antara benda satu dengan benda
lainnya, dari kebingungan, ilusi dan dari prasangka. Intelek inilah yang
memberikan kita kapasitas untuk menentukan dan mendiskriminasi nyata dari
ketidaknyataan. Itu juga apa yang membuat kita untuk mencocokkan sesuatu di
tempatnya masing-masing dan untuk membuat keluar kebingungan dari pikiran kita.
Beberapa nasehat
Dan sekarang beberapa nasehat untuk praktek dari filsafat. Jika, dengan Husserl, seseorang dapat mengatakan bahwa “filsafat adalah untuk memperluas urusan dari seorang filsuf” ini bukan berarti bahwa seseorang dapat mengatakan filsuf di dunia kuno sudah tidak dibutuhkan. Ketika pemikiran kita sudah tidak memiliki makanan atau santapan untuk dijadikan refleksi, yang akan membuat pemikiran menjadi berputar-putar saja. Kita butuh untuk memperluas horizon kita dengan tujuan untuk memperluas pikiran kita. Untuk alasan ini kita harus tetap berhubungan dengan filsuf-filsuf besar dari masa lalu untuk mendapatkan refleksi kebudayaan yang solid.
Di dalam
sebuah pemaknaan apakah filsafat termasuk sebagai perjalanan pribadi?
Perbedaannya adalah sebagai begini: hubungan kita dengan filsafat dan
kebudayaan yang kita dapat dari itu haruslah bersifat hidup dan pribadi. Ujian
baccalaureat, meskipun itu nanti hasilnya akan berbentuk komentar filsafat,
bukan sejarah filsafatlah yang di ujiankan tetapi cara kita dapat berpikir
secara filsafat. Aps yang kita inginkan adalah untuk berpikir mengenai diri
kita sendiri. Dengan pandangan ini kita dapat membaca tulisan para filsuf besar
di masa lalu untuk memberi makan ke pemikiran kita.
Membaca kebanyakan tulisan tersebut bukanlah perkara mudah untuk seorang pemula, tetapi awal ini akan sangat membantu selanjutnya. Sangat di rekomendasikan untuk membaca teks-teks sederhana terlebih dahulu lalu berlanjut yang lebih berkembang, juga sangat bagus bagi seseorang untuk lebih mengenal mengenai filsuf besarnya tersebut dengan membaca lebih dari satu bukunya.
Seseorang belajar untuk berpikir mengenai dirinya dengan memberinya makan dan membangkitkan caranya berpikir miliknya sendiri. Ini dilakukan dengan melakukan kontak dengan para filsuf yang ada. Tetapi juga dilakukan dengan melakukan kontak dengan kebudayaan. Untuk filsafat kebudayaan kita harus tentunya menambahkan kebudayaan umum atau populer. Literatur tambahan tentunya juga di setujui dalam filsafat. Hal itu memberikan kita ilustrasi dalam level imajiner tentang semua pendekatan filsafat dalam sebuah konsep. Kita juga harus memberikan perhatian terhadap literatur sains. Kebahagiaan mengenai kebebasan di tulis dengan baik oleh Stendhal, passion dengan baik dijelajahi oleh Madame de La Fayette dan juga Racine. Dalam filsafat kita mengumpulkan penemuan-penemuan penting dari sains. Dan semuanya menjadi ketertarikan seorang filsuf karena semuanya dapat melampiaskan hasratnya akan pengetahuan dan perjuangannya untuk memiliki perspektif yang semakin luas.
Membaca kebanyakan tulisan tersebut bukanlah perkara mudah untuk seorang pemula, tetapi awal ini akan sangat membantu selanjutnya. Sangat di rekomendasikan untuk membaca teks-teks sederhana terlebih dahulu lalu berlanjut yang lebih berkembang, juga sangat bagus bagi seseorang untuk lebih mengenal mengenai filsuf besarnya tersebut dengan membaca lebih dari satu bukunya.
Seseorang belajar untuk berpikir mengenai dirinya dengan memberinya makan dan membangkitkan caranya berpikir miliknya sendiri. Ini dilakukan dengan melakukan kontak dengan para filsuf yang ada. Tetapi juga dilakukan dengan melakukan kontak dengan kebudayaan. Untuk filsafat kebudayaan kita harus tentunya menambahkan kebudayaan umum atau populer. Literatur tambahan tentunya juga di setujui dalam filsafat. Hal itu memberikan kita ilustrasi dalam level imajiner tentang semua pendekatan filsafat dalam sebuah konsep. Kita juga harus memberikan perhatian terhadap literatur sains. Kebahagiaan mengenai kebebasan di tulis dengan baik oleh Stendhal, passion dengan baik dijelajahi oleh Madame de La Fayette dan juga Racine. Dalam filsafat kita mengumpulkan penemuan-penemuan penting dari sains. Dan semuanya menjadi ketertarikan seorang filsuf karena semuanya dapat melampiaskan hasratnya akan pengetahuan dan perjuangannya untuk memiliki perspektif yang semakin luas.
No comments:
Post a Comment