Entah karena ketidaksengajaan atau sengaja, tanaman
telah menemani manusia dalam banyak migrasinya dalam sejarah. Sedikit kata,
bahwa sejarah kemanusiaan terekam dalam tanaman yang polisakarida, protein dan
minyaknya membuat kita tetap hidup.
Domestikasi dari tanaman dan tumbuhan, telah mulai
sejak 10,000 tahun yang lalu, dibutuhkan sebagai transis dari nomadic, ke
pemburu dan meramu grup juga ke pemukiman kecil, dan kemudian, desa, kota dan
perkotaan. Proses ini terjadi secara independen di banyak tempat diseluruh
dunia. Pertanian dipraktekan oleh orang-orang biasa yang membuat orang elit
sosial mempunyai waktu kosong untuk berpikir dan mengebangkan teknologi baru
seperti menulis, matematika dan ilmu alam.
Bagaimanapun, peradaban manusia tidak pernah selalu
diam di tempat. Orang-orang selalu secara berkala terus bergerak, entah karena
dipaksa oleh perubahan iklim yang membuat bertambah besarnya banjir (seperti
yang terjadi di pesisir peradaban Peru) atau kekeringan (Badai debu Amerika),
oleh penyakit (kentang yang bervirus di irlandia), oleh perang, konflik, atau
warisan dari nenek moyang manusia yang berjiwa pengelana. Apapun alasannya,
tanaman favorit kita selalu ikut bepergian dengan kita. Hari ini, kita dapat
melihat jejak genetis dari migrasi yang terpaksa atau sukarela, perjalanan dari
tanaman dan manusia telah meninggalkan jejak yang tertulis di dalam DNAnya.
Di dalam terbitan baru majalah Nature Plants, van
Andel dan rekannya mengatakan sejarah tragi dari penduduk Maroon di Surinami
melalu tanaman yang mereka tumbuhkan. Populasi ini adalah budak dari Afrika,
diambil dari tanah kelahirannya dan hanya beberapa abad yang lalu bekerja di
perkebunan di Amerika, menumbuhkan tanaman, seperti tebu, kapuk dan tembakau.
Beberapa budak yang lolos dan kemudian membentuk komunitas independ,
tersembunyi di hutanhujanm diantara kepulauan Karibia dan Amerika Selatan.
Analisis genetis dari nasi yang dipanen oleh orang-orang yang terisolasi ini mengindikasikan
bahwa itu adalah berasal dari Afrika, sama seperti manusia yang menumbuhkannya.
Penulis menemukan sebuah catatan perjalanan kapal mendokumentasikan fakta bahwa
budak manusia itu bukan hanya kargo yang dibawa ke dunia baru. Beras dari padi
Afrika itu adalah bagian dari perjalanan, dengan beberapa sisa ditanam oleh
budak yang dipindahkan dalam taman kecil mereka.
Ini adalah satu contoh dari tanaman yang dapat memberi
informasi para sejarahwan. Di artikel yang dipublikasikan di terbitan pertama, da
Fonseca dan rekannya menganalisa gen dari sampel arkeologi gandum yang telah
didomestikasi ribuan tahun yang lalu. Dengan membandingkan gandum ini dengan
versi modern dari pertaniannya dan nenek moyangnya, penulis dapat melacak
sampai ke rute penyebaran gandum dari Meksiko selatan sampai barat daya dari
sekarang yang diketahui sebagai USA. Perjalanan ini diikuti dua jalur, pertama
melalui dataran tinggi lalu lewat pesisir Pasifik. Dan semuanya, domestikasi
jagung berlanjut, dan beberapa telah terseleksi untuk beradaptasi bukan hanya
untuk iklim lembab, tetapi juga untuk manusia yang ingin merasakan gandum yang
lebih manis.
Beberapa bulan lalu, Crowther dan rekannya
mempublikasiskan penelitian di PNAS yang memfokuskan di sampel arkeobotanis,
terpaut waktu delapan sampai sebuluh masehi, ke tamanan purba yang ada di
Madagaskar dan komoros. Mekipun pulau itu berada di pesisi Afrika, kebanyakan
tanaman yang teridentifikasi berasal di asia tenggara (beras, kacang-kacangan,
kapun) dan tidak di Afrika (sorghum, millet, cowpea). Pola ini menunjukkan
bahwa kolonisasi awal oleh penduduk dari asia tenggara dan Austronesia, ribuan
kilometer jauhnya yang datang dengan tanaman mereka. Pneudkung bukti fisik ini
mendukung teori yang diambil dari kepunahan hewan besar dan genetis manusia,
kebudayaan dan bahasa yang kekurangan bukti arkeologis.
Banyak contoh lebih dari tanaman dan manusia bepergian
bersama, untuk terbaik dan kadang untuk keburukan, dan memerlukan satu buku
penuh yang diperlukan untuk mencatat mereka semua (dan permulaan yang bagus
adalah “Fifty plants that changed the course of history’ oleh Bill Laws). Akhir
dari abad ke limabelas memperlihatkan tanaman orang Eropa dan Amerika mengikuti
pergerakan dari penakluk Spanyol dan kemudian Portugis, Inggris, Belanda, Prancis
dan banyak petualang lain, pedagand dan pengkoloni. Jagung, kentang, tomat,
vanilla, dan kako telah dipindahkan dari Mesoamrika, Amazon atau area Andes
sebagai tempat asli dengan menggunakan kapal galleon yang membawa perak dan
emas yang diambil dari tambang dengan pemaksaan bantuan dari penduduk asli,
tanaman lain dalam sejarah berlanjut dari kejayaan sampai ke tragis. Apel,
pisang, kopi , gandum, dan beras berpindah dengan jalan lain.
Dari jaman kuno ke abad pertengahan, jaringan yang
luas dari perdagangan Asia sampai Eropa yang diketahui sebagai jalur Sutra,
membuat perpindahan dari karavan berisi gandum dan bumbu (merica, cinnamon,
nutemg, jahe, cloves, saffron, coriander dan banyak lagi). Sutra itu mulai
diproduksi di Eropa setelah diketahui telur ulat sutra dan bibit makanan
kesukaan mereka mulberry putih, diselundupkan dari Asia oleh pendeta Bizantium
abad ke enam, merusak monopoli Cina dalam produksi.
Dalam kasus serupa, bibit dari pohon karet (yang
membuat kualitas terbaik) diselundupkan dari hutan Amazon oleh petualang
Inggris Henry Wickham tahun 1876. Dia mengirim bibit ini ke taman Kew, dari
dimana mereka mulai untuk membuat produksi yang lebih efisien di daerah koloni
Inggris di Asia. Kacang panjang, satu dari tanaman yang penting sekarang, telah
di tanam di Asia secara luas sampai para pedagang Belanda memperkenalkan ke
Eropa di abad ke tujuhbelas, sekali lagi mengikuti jalur perdagangan saat itu
orang dan tanaman bepergian secara bersama.
Bahkan sekarang, tanaman tetap lanjut untuk bepergian
dengan kita, sering bersamaan dengan semakin luasnya transportasi dunia. Tanaman
dari luar merubah ekosistem lokal, bahkan memburuk. Tanaman telah iktu
membentuk sejarah kemanusiaan sebagai teman terdekat kita saat migrasi dan
petualangan. Memberikan gambaran kondisi saat ini dimana populasi berlebih dan
perubahan iklim, mereka juga komponen penting dari masa depan kita selama kita
mencari cara untuk memberi makan anak-anak kita besok. Mengembangkan tanaman
yang lebih baik adalah salah satu kunci krusial untuk membuka kunci masa depan
yang lebih baik untuk populasi seluruh dunia. Hanya kemudian kita dapat
membagikan perjalanan tanaman favorit kita untuk beberapa abad lagi, bahkan
mungkin sampai Mars dan seterusnya, dengan sekantong kentang didalam kapal luar
angkasa kita.
No comments:
Post a Comment