Monday, January 16, 2017

Sejarah dan Dampak Revolusi Industri

dampak revolusi industri

Revolusi Industri, yang muncul diantara abad ke 18 sampai ke 19, adalah sebuah periode dimana sebelumnya masyarakat  yang dominan adalah masyarakat agraris yang tinggal di pedesaan Eropa dan Amerika berubah menjadi masyarakat industri dan urban. Mulai muncul di Inggris pada akhir 1700an, kegiatan produksi sebelumnya yang sering dilaksanakan di rumah-rumah menggunakan tangan maupun alat sederhana menjadi dilakukan di pabrik-pabrik dan terjadi produksi massal. Industri besi dan tekstil, bersamaan dengan berkembangnya mesin uap, memainkan peran penting di dalam Revolusi Industri, yang juga diikuti dengan perkembangan sistem transportasi, komunikasi dan perbankan. Meskipun industralisasi membawa perubahan dalam bertambahnya jumlah volume barang-barang produksi dan juga naiknya standar kehidupan untuk beberapa orang, Revolusi Industri juga telah menimbulkan pekerja kasar dengan kondisi kehidupan yang kekurangan dan membentuk kelas masyarakat pekerja.

Inggris:tempat lahirnya revolusi industri



Sebelum kemajuan yang dihasilkan oleh Revolusi Industri, kebanyakan orang bertempat tinggal dalam bentuk pemukiman yang kecil di daerah pedesaan dengan kegiatan sehari-hari di seputar pertanian. Kehidupan untuk orang-orang biasa sangat sulit, dengan pendapatan amat kecil, kekurangan gizi serta wabah penyakit adalah hal yang biasa. Orang-orang memproduksi barang-barang mereka sendiri seperti makanan, baju-bajuan, furnitur dan peralatan rumah. Kebanyakan pembuatan benda-benda tersebut dilakukan di rumah atau bangunan kecil di pedesaan itu dengan menggunakan tangan dan mesin sederhana.
Faktor yang memperngaruhi peran Inggris sebagai tempat lahirnya Revolusi Industri adalah, yang pertama, Inggris memiliki cadangan batu bara dan biji besi yang besar yang sangat penting untuk industri. Lalu, Inggris memiliki sistem sosial dan politik yang stabil, juga menjadi pemimpin dunia dalam daerah koloni, yang sangat berguna karena daerah koloni menjadi sumber dari bahan mentah, dan juga sebagai pasar untuk barang-barang hasil olahan industri.
Dikarenakan naiknya permintaan barang dari Inggris, para pedangan membutuhkan metode produksi yang lebih efektif, yang membuat meningkatnya sistem mekanisasi dan sistem dalam pabrik.

Baca Juga :



 INOVASI DAN INDUSTRIALISASI



Industri tekstil, adalah salah satu jenis industri yang bertransformasi karena revolusi industri. Sebelum mekanisasi dan pabrik-pabrik ada, sandang dibuat di rumah, dengan para pedagang menyediakan bahan mentah dan alat-alat sederhana, setelah mereka juga yang mengambil produk yang telah jadi. Para pekerja membuat jadwal sendiri untuk hal ini, yang mana sangat sulit untuk para pedagang untuk menyeimbangkan dengan jadwalnya sendiri dan juga menghasilkan banyak ketidak-efisienan. Dia tahun 1700an, sebuah inovasi baru membuat produktivitas meningkat dan mengurangi tenaga manusia untuk membuat itu. Sebagai contoh, pada tahun 1764, orang Inggris bernama James Hargreaves (1722-1778) menemukan alat yang bernama “the spinning jenny” atau jenny yang berputar (“jenny”adalah sebuah perubahan kata dari mesin (engine)), mesin yang mampu membuat seseorang memproduksi untaian benang secara banyak dengan cepat.  Setelah kematian Hargreaves, telah ada lebih dari 20,000 spining jenny ini di seluruh Inggris. Kemudian the spinning jenny ini di kembangkan oleh penemu asal Inggris dengan nama Samuel Compton (1753-1827) menjadi mesin pemintal. Salah satu kunci dari inovasi pada tekstil adalah ditemukannya mesin penenun yang ditemukan pada tahun 1780an oleh penemu Inggris juga Edmund Cartwright (1743-1823).
Pengembangan industri besi juga memainkan perang penting dalam Revolusi Industri. Pada awal abad ke 18, seorang warga Inggris Abraham Darby (1678-1717) menemukan sebuah metode yang lebih murah dan mudah untuk membuat cetakan besi, menggunakan bahan bakar batu bara (sebagai ganti dari arang) untuk pembakaran. Pada tahun 1850an, seorang insinyur dari Inggris Henry Bessemer (1813-1898) mengembangkan pertama kali proses yang tidak mahal untuk produksi masal baja. Bahan baja dan besi menjadi bahan yang paling penting dalam setiap aplikasi kehidupan setelah itu, seperti peralatan sehari-hari, kapal, infrastruktur, konstruksi dan lain-lain.
Mesin uap juga menjadi hal yang penting untuk revolusi industri. Pada tahun 1712, seorang Inggris Thomas Newcomen (1664-1729) mengembangakan mesin uap pertama yang digunakan untuk menyedot air keluar dari tambang. Pada tahun 1770an, seorang penemu asal Skotlandia James Watt (1736-1819) telah mengembangkan hasil karya Newcomen, dan mesin uap dapat digunakan menjadi sumber tenaga dalam mesin industri pabrik, lokomotif, dan kapal selama masa Revolusi Industri.
Revolusi industri dan transportasi
 Industri transportasi juga berubah secara signifikan selama Revolusi Industri. Sebelum adanya mesin uap, bahan mentah dan barang-barang yang telah jadi di distribusikan dengan gerobak yang ditarik kuda dan juga lewat sungai menggunakan perahu. Pada awal 1800an, seorang warga Amerika Robert Fulton (1765-1815) membuat kapal-uap pertama kali, dan pada pertengahan abad ke 19 kapal tersebut mampu membawa kargo melewati Atlantik. Ketika kapal yang ditenagai mesin uap muncul, kereta-uap juga muncul dan telah digunakan. Pada awal 1800an, seorang insinyur Inggris Richard Trevithuck (1771-1833) membuat rel kereta api uap pertama. Pada tahun 1830, antara Liverpool dan Manchester menjadi daerah yang beroperasi secara reguler pertama kereta uapnya. Pada tahun 1850, Inggris telah memiliki lebih dari 6000 mil rel kereta. Sebagai tambahan, sekitar 1820, seorang insinyur asal Skotlandia John McAdam (1756-1836) mengembangkan proses baru untuk konstruksi jalan. Tekniknya tersebut diketahui sebagai macadam, yang menghasilkan jalanan yang lebih halus, kuat dan sulit kotor.

 Komunikasi dan perbankan di dalam revolusi industri



Karena penemuan seperti telegram, pada tahun 1837 oleh dua orang warga Inggris William Cooke (1806-1879) dan Charles Wheatstone (1802-1875), mematenkan telegram elektrik pertama. Pada tahun 1840, jalur telegram telah dibuat dan apda tahun 1866, kabel telegram telah berhasil melewati Atlantik. Revolusi Industri juga membuat meningkatnya industri finansial dan bank, juga sistem ketergantungan pabrik pada pemilik dan para manajer. Bursa saham pertama dibuka pada tahun 1770an di London, Bursa saham New York juga dibuka pada awal 1790an. Pada tahun 1776, seorang warga Skotlandia dan juga sebagai filsuf sosiologi Adam Smith (1723-1790), yang diakui sebagai bapak ekonomi, mempublikasikan “The Wealth of Nations.” Di dalam bukunya tersebut, Smith memperkenalkan sistem ekonomi yang berdasarkan usaha bebas, kepemilikan pribadi dari produksi barang, dan berkurangnya interfensi pemerintah.

Kualitas Kehidupan selama industrialisasi



 Revolusi Industri membawa perubahan besarnya volume dan variasi pabrik-pabrik yang memproduksi barang dan menaikkan standar kehidupan bagi kebanyakan orang, khususnya pada orang-orang kelas menengah dan kelas atas. Bagaimanapun, kehidupan para masyarakat kekurangan dan para kelas pekerja berlanjut dengan penuhnya penderitaan. Upah para buruh di pabrik sangat rendah dan kondisi pekerjaan dapat berbahaya dan sangat monoton. Pekerja yang tidak memiliki ketrampilan tidak memiliki jaminan kerja dan dapat dengan mudah digantikan. Anak-anak juga mejadi bagian dari kerja buruh dan sering kali bekerja dengan jam panjang dan ditugaskan untuk pekerjaan berbahaya seperti membersihkan mesin pabrik. Pada awal 1860an, rata-rata satu dari lima pekerja industri tekstil di Inggris dibawah 15 tahun. Industrialisasi juga berarti para perajin tergantikan oleh mesin. Sebagai tambahan, daerah urban, dan area industri tidak dapat menangani kecepatan para pekerja yang datang dari pedesaan, menghasilkan perumahan yang padat dan polusi meningkat, sanitasi yang tidak bagus untuk kehidupan dan penyakit merajalela. Kondisi para kelas pekerja di Inggris mulai meningkat ketika pada abad ke 19, pemerintah membuat peraturan mengenai para buruh, dan kemudian para pekerja juga memiliki hak untuk membentuk serikat para pekerja.

Industrialisasi diluar inggris


Inggris membuat peraturan pelarangan ekspor teknologi dan pekerja terampil mereka, tetapi mereka tidak berhasil dalam menjalankan peraturan ini. Industrialisasi menyebar dari Inggris ke negara lain di Eropa, termasuk Belgia, Prancis, Jerman dan ke Amerika Serikat. Pada pertengahan abad ke 19, industrialisasi telah dengan baik berdiri di daerah barat Eropa dan daerah timur laut Amerika. Pada awal abad ke 20, Amerika Serikat telah menjadi pemimpin dalam negara industri.

Sumber


No comments:

Post a Comment