Tuesday, June 21, 2016

Medang Kamulan di Grobogan

Kisah Prabu Dewata Cengkar

Alkisah, Prabu Dewata Cengkar berhasil mendirikan kerajaannya sendiri lewat tanah yang diberikan oleh Raja Kerajaan Galuh. Kerajaan Prabu Dewa Cengkar tersebut menjadi besar dan berhasil menandingi kerajaan Galuh. Meskipun kerajaannya besar, Prabu Dewata Cengkar memiliki tabiat buruk, yaitu senang memangsa rakyatnya sendiri. Rakyatnya hidup dalam ketakutan akan Rajanya sendiri. Hingga muncul seseorang bernama Ajisaka yang berasal dari daerah sebelah barat sana. Ajisaka menyamar menjadi seorang yang akan dimangsa Prabu Dewata Cengkar. Sesaat Prabu Dewata Cengkar akan memangsanya, Ajisaka meminta satu permintaan sebelum dia memangsa dirinya. Yaitu untuk membuka sorbannya di sebuah tempat yang lapang. Prabu Dewata Cengkar pun menyanggupinya dan membuka sorban Ajisaka di sebuah tempat yang lapang. Tanpa diketahui Prabu Dewata Cengkar, sorban itu seperti tidak mempunyai ujung, gulungan-gulungan itu tidak ada habis-habisnya. Lama-kelamaan gulungan-gulungan sorban tersebut sangat banyak sekali hingga menghempaskan Prabu Dewata Cengkar ke Laut Selatan dan dia berubah menjadi Buaya Putih. Setelah menjadi Buaya Putih, Prabu Dewata Cengkar kemudian dibunuh oleh anak Ajisaka yang bernama Jaka Linglung.

Paragraf diatas adalah sekilas cerita yang saya baca di Rumah Fosil Banjarejo, Gabus, Grobogan. Menurut penjaga disitu tulisan itu dibuat oleh seorang ahli bgitu katanya. Apakah Ajisaka yang berada di cerita itu sama dengan yang berada di cerita aksara jawa?. Apakah Ajisaka itu memang benar adanya ?. Yang menarik adalah desa tempat Rumah Fosil itu berada, Banjarejo. Desa itu sejak tahun-tahun lalu telah menjadi objek penelitian menarik oleh para kalangan peneliti. Dari penemuan-penemuan yang ada di rumah fosil tersebut dan tulisan-tulisan berita di internet yang membahasnya mengatakan bahwa Banjarejo adalah tempat di mana beberapa tipe-tipe corak kehidupan pernah ada, berdasarkan temuan Gading gajah purba yang besar, saya sudah melihatnya di Rumah Fosil tersebut, tetapi sayang foto yang saya simpan hilang. Lalu ada pecahan keramik dari abad-abad masa klasik indonesia, dan juga penemuan-penemuan yang di percaya sebagai bagian dari kerajaan Medang Kamulan yang Rajanya Prabu Dewata Cengkar.

Medang Kamulan Yang Mana?


Disini saya hanya ingin membahas tentang penemuan-penemuan dan juga tempat itu yang di percaya sebagai Medang Kamulan. Tetapi sesungguhnya ada dua kemungkinan juga, karena terdapat dua Medang Kamulan, yaitu Medang Kamulan yang didirikan oleh Prabu Dewata Cengkar di masa yang sama dengan Kerajaan Galuh yang keberadaanya tidak ada bukti fisiknya hanya berdasar mitos yang ada, serta kerajaan Medang Kamulan yang di dirikan oleh Mpu Sindok hasil dari perpindahan wilayah kekuasaan kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Medang Kamulan yang di pimpin Mpu Sindok ini sebenarnya lebih mengarah ke daerah Jawa Timur karena konsentrasi penemuan-penemuan prasastinya berada di daerah sana, sedangan prasasti yang berdekatan dengan daerah Banjarejo ini tidak ada. 


Baca Juga:
Misteri Kerajaan Kutai
Perang Diponegoro
Gerakan Samin Penentang Belanda

Medang kamulan yang hasil perpindahan kekuasaan Mataram Kuno di Jawa Tengah ke Jawa Timur ini di pimpin Mpu Sindok, sementara Medang Kamulan yang di katakan orang-orang tentang Banjarejo adalah Medang Kamulan yang di pimpin oleh raksasa pemakan manusia. Benar tidaknya keberadaan Medang Kamulan di Banjarejo, Prabu Dewata Cengkar, Ajisaka dll yang berhubungan masih tetap di sebut mitos karena tidak ada bukti konkrit yang membuktikan. Sedang Medang Kamulan yang di dirikan Mpu Sindok adalah memang benar adanya, tetapi bertempat di daerah Jawa Timur. Tetapi yang pasti adalah pernah ada perkampungan padat atau malah peradaban yang belum pernah muncul ceritanya di permukaan. Karena temuan-temuan yang di temukan sangat-sangat istemewa, temuan-temuan yang membuktikan kalau itu adalah buatan manusia adalah sebagai berikut, berikut juga fotonya:


Temuan Di  Banjarejo










Menarik sekali penemuan-penemuan di daerah sana, bukan cuma pecahan gerabah saja melainkan emas, koin emas, arca dll. Dilihat dari bentuk-bentuknya peninggalannya mungkin memang berasal dari zaman klasik di jawa, tetapi bagian kerajaan apa?, karena temuan-temuan ini tidak menandakan bahwa tempat di Banjarejo adalah perkampungan biasa lewat hasil temuan-temuan tersebut. Mungkin jika di teliti lebih lanjut, sayangnya para penemu benda-benda di banjarejo tidak mencatat data-data yang di perlukan oleh para peniliti lainnya seperti kedalaman tanah di ketemukannya, jenis tanah, lapisan tanah mana dll. Mungkin juga dikarenakan kurangnya tim ahli yang mau ke Banjarejo sini. Mudah-mudahan semakin banyak lagi penemuan yang di temukan disana. Ada satu tempat lagi yang menarik di bahas, di daerah tempat di temukannya banyak emas di sekitar areal sawah, terdapat pohon rindang yang disebut-sebut warga sekitar sebagai kraton, tidak tahu menahu apakah maksud kraton tersebut. Serta terdapat tembok yang berada di dalam tanah sekitar areal tersebut. Emas-emas dan benda lain kebanyakan di temukan di daerah antara tempat tembok tersebut dan kraton tadi.

Sungguh menarik sekali desa terpencil yang tenang ini ternyata menyimpan berjuta misteri. Saya pikir saya cocok kepada Prabu Dewata Cengkar yang memilih tempat ini, karena memang indahnya desa ini.


Friday, June 10, 2016

Daftar Meteor Yang Jatuh di Indonesia

Daftar Meteor Yang Jatuh di Indonesia Meteor yang jatuh di Indonesia.Pernahkah terpikir bahwa bencana tidak hanya datang dari bumi ini, bencana bisa turun dari luar angkasa. Mungkin kita tidak sadar dan menyadari bahwa bola batu yang jatuh ke bumi ini dapat menimbulkan dampak kerusakan yang sangat-sangat besar. Tetapi kebanyakan dari kita mungkin menampik kemungkinan itu dengan melihat sekeliling kita dan mengucapkan tidak mungkin sebuah meteor bakal menimpa dirinya karena seumur-umur belum pernah megalami atau melihat hal itu.

Dan disini akan saya tampilkan tempat-tempat di Indonesia yang telah kejatuhan meteorit, batu luar angkasa. Saya mendapatkannya dari situs cartodb dimana disana ada info tentang terjatuhnya meteorit di seluruh dunia beserta info-info lainnya Sedang disini saya hanya menampilkan yang berada di Indonesia saja, meskipun data tentang jatuhnya tersebut sebenarnya hanya terpusat di jawa saja dan satu di bali mungkin karena tidak adanya lembaga berwenang yang berkompeten untuk mengidentifikasi di daerah luar jawa karena lembaga tersebut hanya berada di jawa, sungguh tidak adil, tetapi itu hanya mungkin saja.


Di data yang berada di bawah ini disebutkan antara lain:
  1. tempat di temukannya meteor itu atau tempat jatuhnya yang berkatergori place,
  2. susunan batu meteor tersebut yang berkategori type_of_me,
  3. ditemukan nya seperti apa , jika tertulis found berarti di temukannya di situ walaupun jatuhnya mungkin tidak di daerah itu sehingga di jaga di tempat lain oleh penemunya, sedangkan jika tertulis fell berarti jatuhnya memang di situ dan langsung di data untuk di teliti.
  4. Tahun ketika jatuh ke bumi, sepertinya ada cara menghitungnya entah dengan penghitungan karbon atau bagaimana yang berkategori Year
  5. Informasi tentang batu itu lebih lanjut bisa di akses ke website seperti yang tercantum dengan ketegori Database
  6. Lalu ada dua coordinat dimana nanti bisa dimasukkan ke google maps atau google earth.
    untuk data wilayah yang kejatuhan meteor di indonesia bisa di download di sini.





    Baca Juga :
    Konsep atom telah ada sejak 2,500 tahun yang lalu
    Kolonisasi Titan Satelit Saturnus
    Fermi Paradoks

    Dan itu adalah peta persebaran nya, mungkin pembaca bisa mengecek apakah daerah anda pernah kejatuhan meteor dan mencoba mencari sumber-sumber lain lewat internet atau cerita-cerita di sekitar rumah. Karena ada salah satu tempat dimana dijatuhi meteor tadi tidak di temui bukti-bukti artikelnya lewat sumber internet, setelah saya cek lagi di tabel tersebut ternyata jatuhnya sudah terlampau lama sekali dan mungkin batunya sudah ada di luar negeri. Lalu bagaimana cara pembuat peta ini mengetahui lokasinya dan kapan. Untuk lokasinya mereka mendapatkannya dari data salah satu badan bagian yang mengurusi tentang ke meteoran lalu memasukkan koordinatnya ke peta dan tabel itu. Saya juga mendapatkannya dalam bentuk tabel, kemudian saya masukkan ke arcgis lalu tinggal menambahkan peta dasarnya saja.