Thursday, January 26, 2017

Apa Itu Filsafat Ilmu

Pendahuluan
Filsafat ilmu adalah pengkajian mengenai asumsi, fondasi dan implikasi dari ilmu alam (seperti biologi, kimia, fisika, ilmu bumi dan astronomi, dan juga ilmu sosial yang mengurusi masalah perilaku manusia dan sosial).

Lalu munculah pertanyaan seperti : apa itu ilmu?, apa itu tujuan ilmu dan bagaimana kita akan menginterpretasi hasil dari ilmu tersebut?.

Ilmu adalah kepercayaan banyak orang bahwa asumsi dan metode dari riset mengenai fisika dan ilmu alam sangatlah dibutuhkan atau malahan penting terhadap semua disiplin ilmu lainya, termasuk filsafat, manusia dan ilmu sosial. Positifsm sangat erat hubungannya dengan filsafat yang mengatakan bahwa pengetahuan yang autentik adalah pengetahuan mengenai ilmu, dan pengetahuan tersebut muncul dari persetujuan positif dari teori lewat metode sains ( yang berarti harus melewati tahap observasi dan eksperimen, dan formulasi dan test hipotesa).

Apa itu Ilmu?



Salah satu pertanyaan fundamental di filsafat ilmu adalah membedakan antara ilmu dan bukan ilmu, meskipun banyak yang mengatakan hal itu sebagai yang tidak mungkin dipecahkan. Dalam sejarah, point penting dari perdebatan tersebut adalah masalah antara ilmu dan agama, bahkan sampai sekarang, banyak para penantang desain intelektual dari pihak dari luar keilmuan yang kebanyakan tidak memnuhi kriteria dari ilmu dan tidak mungkin dapat di samakan penanganannya seperti evolusi dan pernyataan penantangnya.
Kriteria dari ilmu termasuk :
  • Pembuatan hipotesa yang memenuhi kriteria dari kemungkinan yang ada (tidak harus benar maupun salan), dapat terbukti juga salah dan ada kemungkinan benar dan salah lewat pembuktian.
  • landasan bukti yang empiris
  • penggunaan metode sains

 
Sejarah Filsafat Ilmu


Empirisme ( dan selanjutnya positifisme dan posifitisme logis) landasan ilmu dalam melakukan observasi, dan mengkampanyekan pengurangan seluruh pengetahuan manusia menjadi logis dan berdasar pada sains. Bukan sains atau ilmu, di kata lain, (seperti metafisik dan filsafat agama) adalah bukan sebuah hal yang dapat di observasi dan tidak berarti apa-apa, juga dinamakan sebuah teori verificationisme.

Karl Popper(1902-1994), dalam tanggapannya mengenai Positifisme logis, menyadari bahwa sebuah teori dapat menjadi berarti tanpa harus scientific, dan bahwa pusat dari ilmu adalah tujuan dari klaim yang menyalahkan ( klaim yang dapat dibuktikan salah, setidaknya dalam teori), dimana ia sebut sebagai falsificasionisme.

Orang Amerika Thomas Kuhn (1922-1996) menunjukkan bahwa sebagain besar sains atau ilmu adalah yang ia sebut sebagai normal sains (pekerjaan menyelesaikan masalah yang terikat dengan teori dan pengetahuan yang ada). Bagaimanapun, ketika banyak anomali terjadi selama proses dari normal sains, itu akan menjadi persetujuan bahwa pekerjaan itu sebenarnya luar biasa atau sains yang revolusioner dengan paradigma sains terbaru. Lalu mungkin akan muncul perubahan paradigma baru ( seperti perubahan dari ilmu newton ke einstein) sampai dengan paradigma baru tersebut disetujui sebagai norma oleh komunitas sains dan di hubungkan dengan pekerjaan mereka yang sebelumnya. Kuhn mengatakan bahwa paradigma baru ini dapat disetujui karena memiliki kemampuan superior untuk menyelesaikan masalah yang muncul selama proses melakukan normal sain, dan pseudosains atau yang bukan sains lalu dapat terdefinisikan oleh sebuah kesalahan untuk menyediakan penjelasan untuk paradigma tersebut.

Dengan cara ini, sains atau ilmu dapat berkembang dengan tidak hanya secara bertahap membangun dan meneruskan pekerjaan dari masa lalu seperti yang telah terjadi, tetapi dengan jalan revolusi di jalan berpikir baru dalam sebuah komunitas sains yang telah berubah seluruhnya. Kuhn pada tahun 1962 menulis buku berjudul “ The Structure of Scientific Revolutions” sangatlah sukses dan populer, dan menjadi salah satu karya filsafat yang berpengaruh. Dan telah disebut-sebut banyak orang sebagai karya filsafat paling berpengaruh abad ke 20.

Sumber


Definisi Filsafat Pendidikan

Pendahuluan



Filsafat pendidikan adalah sebuah label yang diberikan ke maksud dari tujuan, proses, hakikat, dan landasan dari pendidikan. Dapat dimasukkan ke dalam cabang filsafat dan pendidikan. Pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran dan pembelajaran suatu kemampuan khusus, dan penanaman pengetahuan, keadilan dan kebijaksanaa, dan menjadi semakin luas daripadan istilah institusi pendidikan yang sering kali dibicarakan orang.

Kebanyakan pendidik menganggap hal itu adalah hal yang lemah dan terlalu luas, terlalu jauh dari kegunannya dan malah dianggap menghapus aplikasi praktis yang berguna. Tetapi para filsuf dari dulu kala seperti Plato dan banyak filsuf Yunani kuno telah memberikan ranah filsafat pendidikan itu banyak perhatian dan pemikiran, tetapi ada keraguan bahwa usaha mereka telah membantu membentuk praktek dari pendidikan selama ini.

Era Kuno


Plato adalah pemikir awal yang terpandang, dan pendidikan adalah hal yang sering kali dibahas di bukunya “The Republic” (hasil karyanya yang paling penting di dunia filsafat dan teori politik, ditulis sekitar 360 SM). Di dalamnya, dia menyarankan menggunakan metode yang ekstrem: memisahkan anak dari kasih sayang ibunya dan membesarkan mereka sebagai pelindung negara, dan  membeda-bedakan anak-anak yang cocok ke berbagai jenis kasta, yang tertinggi mendapatkan pendidikan yang tinggi, jadi mereka dapat menjadi seorang pembela negara dan tidak peduli apapun selain itu. Dia percaya bahwa pendidikan seharusnya menyeluruh termasuk kemampuan, fisik, disiplin, musik dan seni. Plato percaya bahwa bakat dan intelek tidak turun dari lahir tetapi dapat ditemukan di semua anak di semua kelas, meskipun metode yang dia kemukakan menunjukkan sistem pendidikan selektif untuk para minoritas populasi masyarakat dan tidak mengikuti model demokrasi yang ada.

Aristoteles menganggap hakikat manusia, kebiasaan dan akal sama pentingnya sebagai kekuatan yang membentuk pendidikan, tujuan utamanya adalah seharusnya untuk membentuk masyarakat baik dan bijak. Dia memaparkan bahwa para guru memimpin para murid secara sistematis dan pengulangan adalah sebagai kunci unuk mengembangkan kebiasaan baik, tidak seperti pernyataan Socrates di bagian menanyakan para pendengarnya atau muridnya untuk mengeluarkan gagasan mereka sendiri. Dia menawarkan metode yang seimbang mengenai teori dan aspek praktik dari subyek yang diajarkan, diantaranya yan secara jelas ia nyatakan ialah literatur, sejarah, dan ranah ilmu pengetahuan, juga permainan atau game ia anggap sebagai hal penting.

Selama masa abad pertengahan, gagasan mengenai Perennialisme telah di formulasikan oleh St. Thomas Aquinas di dalam tulisannya “De Magistro”. Perennialisme mengatakan bahwa seseorang harus mengajarkan hal-hal yang diangap sebagai subyek penting dan bakal kekal kegunaannya untuk semua orang di manapun, seperti mengenai prinsip dan akal pemikiran, bukan hanya fakta (yang sering kali berubah seiring berjalannya waktu), dan orang itu harus mengajarkan pertama kali mengenai manusia, bukan mengenai mesin atau teknik. Dan setelah itu teori dari secular perennialism berkembang.

Baca Juga :


Era Modern



Selama masa Renaissance, seorang skeptis Prancis bernama Michel de Montaigne (1533-`1592) adalah salah satu orang pertama yang melihat secara kritis ke pendidikan. Tidak biasanya untuk waktu itu, Montaigne berani mempertanyakan kebijaksanaan konvensional saat itu, mempertanyakan keseluruhan sistem pendidikan, dan asumsi terakhir saran terbaiknya adalah bahwa filsuf yang terdidik di universitas lebih dibutuhkan karena lebih bijak daripada pekerja lahan yang tidak pernah mengenyam pendidikan.          

Pada akhir abad ke 17, John Locke membuat tulisan yang termasuk berpengaruh di masanya mengenai “Some Thoughts Concerning Education”, dimana yang dia kata bahwa pemikiran seorang anak adalah sebuah tabula asa ( atau papan tulis yang kosong) dan tidak berisi satupun gagasan. Menurut Locke, pikiran harus di didik dengan tiga pendekatan: pengembangan badan yang sehat, pembentukan karakter yang bijak, dan pemilihan kurikulum akademis yang cocok. Dia tetap kukuh bahwa seseorang adalah bentuk panjang hasil dari pendidikannya, dan juga menunjuk bahwa pengetahuan dan tingkah laku yang telah diterima oleh seorang anak di awal masa pembentukan sering kali sangat berpengengaruh dan mempunyai peran penting di masa hidup selanjutnya.

Jean-Jacques Rousseau, pada abad ke 18, mengatakan bahwa ada satu proses perkembangan yang mirip antara manusia satu dengan yang lainnya, terdorong oleh rasa ingin tahu yang membuat anak-anak belajar dan beradaptasi dengan sekelilingnya. Dia percaya bahwa semua anak-anak terlahir untuk siap belajar dari sekelilingnya dan juga siap tumbuh menjadi manusia dewasa yang bijak, tetapi karena adanya pengaruh dari sosial yang buruk, mereka sering kali gagal untuk menuju ke taraf tersebut. Untuk melawan ini, dia memberikan saran untuk memisahkan anak-anak dari sosial selama pendidikan. Dia juga percaya bahwa bakat manusia dapat berkembang tanpa batas lewat pengajaran yang baik.

John Dewey juga seorang pembaru sistem pendidikan yang progresif di awal abad ke 20an. Untuk Dewey, sangat penting bahwa pendidikan tidak hanya melulu tentang pengajaran fakta yang pasti, tetapi bahwa kemampuan dan pengetahuan dimana para murid dapat belajar untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sebagai seseorang, masyarakat dan manusia, karenanya dia menyarankan untuk belajar sembari melakukan atau praktek dan menggabungkannya dengan pengalaman masa lalu murid tersebut yang dibawa ke kelas.

Rudolf Steiner (1861-1925) adalah salah satu seorang yang berpengaruh terhadap pembaruan pendidikan, dan pendidikan model waldorfnya menekankan keseimbangan antara pengembangan intelek atau pikiran, perasaan dan kehidupan yang berseni ( atau hati) dan kemampuan praktis (atau tangan), dengan pandangan untuk membentuk individu bebas yang akan membuat perubahan baru, sistem sosial yang bebas.

Filsuf penting lainnya di pendidikan selama abad ke 20 termasuk dengan orang Italia bernama Maria Montessori (1870-1952), orang Swiss Jean Piaget (1896-1980) dan orang Amerika Neil Postman (1932-2003)

Tuesday, January 24, 2017

Cara Berfikir Filsafat

cara berpikir filsafat
Dalam ranah pelajaran lain seperti fisika, biologi ataupun sejarah kita memiliki metode yang termaktub dengan baik. Di dalam setiap ranah ini seseorang dapat mendapatkan teknik spesialisasi dan pengetahuan. Dapat dikatakan apakah filsafat juga berlaku sama? Kita telah melihat bahwa filsafat tidak juga dapat ditaruh bersamaan dengan bentuk pengetahuan lain. Apakah ini berarti bahwa filsafat tidak memiliki metode dan tidak       ada sesuatupun yang dapat seseorang pelajari?.

Seperti yang telah dijelaskan Kant, secara jelas dia berkata kau tidak belajar Filsafat sama seperti kamu belajar sejarah ataupun geografi. Kamu dapat belajar berpikir secara filsafat, dimana akan sangat berbeda. Filsafat menuntut komitmen individu yang kamu tidak mungkin dapat sama dengan yang lain untuk belajarnya. Seseorang tidak bisa mengutip dari filsafat tanpa berada di dalam filsafat, seseorang hanya dapat berpikir satu kali satu waktu dan di waktu lain lagi. Kita dalam diri kita terlibat dalam pertanyaan filsafat dalam diri. Meskipun metode filsafat dapat di ringkas menjadi :untuk belajar cara berpikir untuk dirinya. Dalam cahaya baru ini seseorang dapat melihat filsafat sebagai seni berpikir atau cara berfikir. Tetapi terdiri apakah hal itu?.


Baca Juga : 
Filsafat cinta Plato
Hakikat Manusia
Keadilan Aristoteles

 Metode Filsafat



Kata seni menunjukkan keahlian, sebuah perilaku sederhana untuk menunjukkan aksi spesifik. Seni berpikir berarti bahwa seni dari cara tepat untuk membentuk pemikiran seseorang, dalam kata lain, seni berpikir dapat dengan tepat digunakan dengan potensi dari lahir seseorang dan teknik. Metode ini dapat dipelajari dan keahliannya dapat dirasakan dengan praktek. Meskipun kita seharusnya mengatakan sekata atau dua kata mengenai metode berpikir filsafat dan memberikan beberapa nasehat untuk bagaimana cara mengembangkannya. Apa yang selanjutnya mungkin akan sangat membingungkan untuk sementara waktu, tetapi itu semakin terlihat jelas sebagaimana kita berkembang ke depannya. Disini kami akan memberikan beberapa indikasi. Kita akan kembali ke sebelum kita katakan disini, dan akan memberikan pembenaran selanjutnya. Praktek akan membuat kesempurnaan dan dengan belajar melakukannya orang itu juga belajar untuk berpikir secara filsafat.

Filsafat, adalah sebagai refleksi dari semua bentuk pengalaman manusia yang harus sebagai pertama kali menjadi hal yang dipelajari, adalah melihat isi dari pengalaman ini, untuk mengenali apa yang nyata dalam pengalaman ini adalah untuk dapat mendeskripsikannya. Kita harus berpikir secara filsafat sebagai penyelidikan dalam kenyataan kita. Pemeriksaan yang dimana mengambil sudut pandang dari yang kita teliti, untuk mendapat pemahaman berlebih mengenai hal tersebut. Pertama-tama untuk memahaminya adalah dengan membawa diri kita ke hal tersebut, kita harus mendekat ke hal yang ingin kita pahami. Jika aku ingin memahami kebencian, aku harus melihat apa itu benci, aku harus belajar untuk melihat. Kita harus kembali ke hal yang pernah kita lakukan sebagaimana apa yang telah hal itu lakukan kepada kita di waktu sekarang. Biasanya kita memperbolehkan pikiran kita untuk berkeliaran bertanya-tanya sepanjang pemikiran yang tidak berguna, terbawa oleh imajinasi kita. Teori juga sering dibuat pendekatannya dalam jalan ini: seseorang tidak dapat memberikan perhatian penuh terhadap apa yang mereka deskripsikan. Filsafat bermula dengan bangun dari tidur menjadi apa yang ada, menjadi makhluk. Perhatian ke makhluk ini adalah dalam diri kita sendiri sejak tidak ada yang memberikan perhatian selain diri kita, tidak ada yang dapat memahami kita. Filsafat berarti kenaikan level dari saksi yang memihak, ke posisi dari seorang penonton yang sadar akan ke realitasan. Husserl membuat panggilan dengan seorang penonton sebuah fenomena. Kita akan menggunakan kata saksi memihak dan penonton yang sadar. Sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara mengobsercasi jika seseorang dapat memisahkan antara kenyataan dan khayalan, kebenaran dari kesalahan. Adalah ketika berpikir di dalam akar paling bawah pengalaman fundamental yang membuahkan buah filsafat yang dapat tumbuh besar dan masak.

Aktifitas filsafat, kita melihat kasus ini di dalam Socrates, datang dengan membawa bahasan mengenai mempertanyakan. Filsafat tidak melihat dunia menggunakan mata artistik, dia mempertanyakan artinya. Metode filsafat sangat berhubungan mengenai bagaimana cara mengajukan pertanyaan secara benar. Sebuah pertanyaan yang sangat bagus mengandung biji dari jawaban. Meskipun filsafat bukan hanya mengenai menyudutkan teman bicara seseorang dengan pertanyaan yang tidak terjawab, kontradiksi tidak ada dalam berfilsafat! Pertanyaan yang benar membuat pergerakan yang benar dari penelitian filsafat, sebuah pertanyaan yang dapat membuka arti dari sesuatu. Melalui mempertanyakan pikiran yang memperoleh banyak hal, dan kemudian menjadi sebuah proses, sebuah pengembangan dan membuat jelas sebuah fenomena atau kondisi. Itu adalah sebuah kenyataan yang di tunjukkan kepada kita di sebuah karpet, dalam berbagai bentuk dan warna yang akan menjadi nilai dari sebuah muka. Untuk memahami berarti mempunyai akses ke pola-pola mendasar dari sebuah gagasan yang membuat sebuah fenomena dari kenyataan. Itu adalah sebuah perjalanan melalui rupa dan bentuk yang akan mengantarkan seseorang menemukan arti/makna.


Dalam filsafat seseorang mempelajari dengan menganalisis. Kata ini akan terdengar menakutkan kepada para pemula dan sering kali disalah artikan. Analisis filsafat tidak sama dengan analisis kimia, sebuah pemecahan molekul. Kita tidak membuat kenyataan yang di pecah ke bentuk-bentuk kecil, bagaimanapun analisis adalah sebuah alat untuk memecah, sejak penggunaanya sebagai alat diskriminasi. Sejak awal proses kesadaran menyerap kita kedalam jalur yang berliku dan campur aduk, jalur itulah yang akan dilalui dengan cara belajar membuat pembedaan. Tidak ada yang berkode atau bersandi dalam analisis filsafat, kita mungkin hanya akan menyebutnya deskripsi. Menganalisa berarti mendekripsikan struktur fundamental dari segalanya. Filsafat menawatkan dua metode untuk melakukan ini:
  1. Meskipun analisismu tidak bersadarkan kata-kata. Ini apa yang kita lakukan sebelumnya dengan kata filsafat. Jika kita memberikan perhatian penuh, bahasa dapat memperlihatkan kita jalan ke pembedaan yang tepat yang kita butuhkan untuk mengembalikan pehamaman kita. Pemahaman dari seseorang memperoleh satu catatan. Arti asli sering kali muncul ketika seseorang menghilangkan kata yang mirip meskipun turun nilainya dari penggunaan. Ini adalah penggunaan negatif dari analisis.
  2.  Atau analisismu mendekati ke benda itu langsung, sebagaimana mereka menunjukkan kita ke pengalaman kita. Metode dari pendeskripsian dari pengalaman seseorang adalah apa yang disebut dengan pendekatan phenomenological. Marah, benci, cinta, keindahan, kejujuran sebagai contoh adalah yang menujukkan jalan ke pendekatan phenomonelogical. Ketika melakukan metode ini, setiap pertanyaan harus didekati dari sudut pandang pikiran pengalaman.


Apapun metode yang kamu pilih, analisi smembuat kita naik dari level pemikiran pertama kita yang instan ke sebuah refleksi yang rumit. Semua pemikiran yang secara sederhana berada di dalam kepala kita harus deperiksa secara cermat. Kita harus mengetahui jika kita benar berpegang ke pendapat ini atau pendapat itu, dan juga dalam kondisi apa sebuah pernyataan dapat di putuskan benar. Apa yang disebut akal sehat hanyalah sebuah bagian yang instan, pikiran yang belum terklarifikasi. Filsafat tidak muncul dengan ide baru, itu hanyalah mengklarifikasi apa yang telah membingungkan. Dari sudut pandang dari metode itu adalah sebuah kesadaran yang kembali dari apa yang telah diberikan oleh kesadaran spontan dari sebuah benda. Meskipun metode filsafat kadang kali menunjuk ke analisis refleksif.

Hal itu pernah kita pahami bahwa ini dapat mendekatkan ke pekerjaan para penulis besar. Tidak pernah dikatakan bahwa para filsuf memiliki pendapat. Seorang filsuf tidak berbicara mengenai kemalasan, dia selalu berusaha untuk mendemonstrasikan pernyataannya, dan memberikan pendapat. Seorang filsuf mempertahankan thesis. Tidak ada pendapat di dalam thesis. Sebuah thesis adalah hasil dari analisis. Apa yang filsuf bawa kepada kita adalah para peneliti yang memberikan kita gambaran penuh dari kenyataan, juga sebuah ide yang kuat yang memaksa sejarah manusia harus memasukannya ke dalam bagiannya.

Untuk meringkas, di dalam filsafat seseorang harus pertama-tama menjadi pengamat yang hati-hati di dunia dan dapat mempertanyakan segala sebagai langkah untuk memahami. Analisis memperbolehkan kita untuk melihat kejelasan dari semuanya dan untuk membawa kita ke pertanyaan yang fundamental.

 Mempraktekan seni ini akan membuat pikiran kita menjadi paham akan kedewasaan dari kenyataan. Untuk memahami adalah untuk mengerti, dari bahasa latin cumpredere, untuk mengambilnya menjadi bagian dirinya. Intelek adalah sebuah daerah yang memperbolehkan kita untuk menghubungkan sesuatu, untuk menghubungkan mereka bersama. Ini adalah sebuah daerah yang membangunkan pemahaman. Ketika memahami sesuatu kita mengangkat tirai keterasingan antara benda itu dengan diri kita. Interaksi kita dengan dunia muncul di kehidupan ketika kita mulai untuk memahaminya. Metode filsafat bertujuan mengenai pemahaman akan kenyataan. Untuk mencapai ini kita harus menghilangkan diri kita dari salah lihat antara benda satu dengan benda lainnya, dari kebingungan, ilusi dan dari prasangka. Intelek inilah yang memberikan kita kapasitas untuk menentukan dan mendiskriminasi nyata dari ketidaknyataan. Itu juga apa yang membuat kita untuk mencocokkan sesuatu di tempatnya masing-masing dan untuk membuat keluar kebingungan dari pikiran kita.


Beberapa nasehat



Dan sekarang beberapa nasehat untuk praktek dari filsafat. Jika, dengan Husserl, seseorang dapat mengatakan bahwa “filsafat adalah untuk memperluas urusan dari seorang filsuf” ini bukan berarti bahwa seseorang dapat mengatakan filsuf di dunia kuno sudah tidak dibutuhkan. Ketika pemikiran kita sudah tidak memiliki makanan atau santapan untuk dijadikan refleksi, yang akan membuat pemikiran menjadi berputar-putar saja. Kita butuh untuk memperluas horizon kita dengan tujuan untuk memperluas pikiran kita. Untuk alasan ini kita harus tetap berhubungan dengan filsuf-filsuf besar dari masa lalu untuk mendapatkan refleksi kebudayaan yang solid.



Di dalam sebuah pemaknaan apakah filsafat termasuk sebagai perjalanan pribadi? Perbedaannya adalah sebagai begini: hubungan kita dengan filsafat dan kebudayaan yang kita dapat dari itu haruslah bersifat hidup dan pribadi. Ujian baccalaureat, meskipun itu nanti hasilnya akan berbentuk komentar filsafat, bukan sejarah filsafatlah yang di ujiankan tetapi cara kita dapat berpikir secara filsafat. Aps yang kita inginkan adalah untuk berpikir mengenai diri kita sendiri. Dengan pandangan ini kita dapat membaca tulisan para filsuf besar di masa lalu untuk memberi makan ke pemikiran kita.

Membaca kebanyakan tulisan tersebut bukanlah perkara mudah untuk seorang pemula, tetapi awal ini akan sangat membantu selanjutnya. Sangat di rekomendasikan untuk membaca teks-teks sederhana terlebih dahulu lalu berlanjut yang lebih berkembang, juga sangat bagus bagi seseorang untuk lebih mengenal mengenai filsuf besarnya tersebut dengan membaca lebih dari satu bukunya.
  
Seseorang belajar untuk berpikir mengenai dirinya dengan memberinya makan dan membangkitkan caranya berpikir miliknya sendiri. Ini dilakukan dengan melakukan kontak dengan para filsuf yang ada. Tetapi juga dilakukan dengan melakukan kontak dengan kebudayaan. Untuk filsafat kebudayaan kita harus tentunya menambahkan kebudayaan umum atau populer. Literatur tambahan tentunya juga di setujui dalam filsafat. Hal itu memberikan kita ilustrasi dalam level imajiner tentang semua pendekatan filsafat dalam sebuah konsep. Kita juga harus memberikan perhatian terhadap literatur sains. Kebahagiaan mengenai kebebasan di tulis dengan baik oleh Stendhal, passion dengan baik dijelajahi oleh Madame de La Fayette dan juga Racine. Dalam filsafat kita mengumpulkan penemuan-penemuan penting dari sains. Dan semuanya menjadi ketertarikan seorang filsuf karena semuanya dapat melampiaskan hasratnya akan pengetahuan dan perjuangannya untuk memiliki perspektif yang semakin luas.

Filsafat Cinta Plato

Pembahasan para filsuf mengenai cinta bermula dengan pertanyaan mengenai hakikat cinta. Hal ini berarti menyatakan bahwa cinta memiliki asal, sebuah pernyataan yang ditentang banyak orang bahwa cinta adalah sebuah konsep yang irasional dalam hal ini berarti tidak dapat di artikan secara rasional. Untuk kritik seperti ini yang mewakili dari pendapat ranah metafisik dan epistemologi, cinta mungkin berarti sebuah penolakan dari emosi yang menentang penjelasan rasional, dari hal lain, beberapa ahli bahasa seperti Papuan, tidak mengatakan menyetujui dengan konsep ini, dimana dia melawan semua kemungkinan hasil penjelasan dari ranah filsafat. Dalam bahasa Inggris, cinta, Love, dimana kata tersebut berasal dari bentuk bahasa Jerman dan Sansekerta lubh(hasrat), telah dengan luas di artikan dan disetujui banyak umum, dimana mengeluarkan masalah pertama dari arti dan definisi, disini akan di jelaskan apa itu cinta dari ranah filsafat oleh Plato.

Baca Juga :

Eros

Kata eros (dalam Yunani erasthai) digunakan untuk menunjuk bagian dari cinta yang membentuk passion, hasrat yang tinggi untuk melakukan sesuatu, sering kali menunjuk kepada hasrat seksual, meskipun dalam bahasa modern berubah menjadi  erotis (dalam yunani erotikos). Dalam tulisan Palto, eros adalah sebuah hasrat biasa yang mencari bentuk kecantikan yang sulit dipahami, kecantikan individu yang mengingatkan kita akan kecantikan yang nyata yang ada di dunia baik dalam bentuk rupa maupun ide (Phaedrus 249E:”he who loves the beautiful is called a lover because he partakes of it.” Trans. Jowett). Posisi Plato yang terpengaruh dengan Socrates mempertahankan maksud bahwa cinta yang dikeluarkan dari kita untuk kecantikan di bumi ini dapat mungkin tidak akan pernah terpuaskan sampai kita mati, tetapi di saat ini kita seharusnya menginginkan sesuatu di luar citra stimulus di depan kita dan menggantinya dengan kecantikan di dalam diri itu.

Implikasi dari teori Plato mengenai eros tentang kecantikan ideal, yang di pantulkan dari citra cantik yang kita temukan, menjadi tak tergantikan diantara orang-orang dan benda, ide, dan seni: untuk mencintai adalah untuk mencintai dalam bentuknya plato cantik bukan tentang individu menentu, tetapi elemen yang mereka kuasai dari kecantikan yang nyata. Timbal balik sangat tidak dibutuhkan dalam pandangan Plato mengenai cinta, karena hasrat adalah sebuah objek dari kecantikan, untuk mengatakan rekan dari orang lain yang berbagi nilai dan cita-cita.


Kebanyakan dasar filsafat dari Plato memegang bahwa cinta adalah nilai yang lebih daripada hasrat fisik. Hasrat fisik, kata mereka, adalah sama dengan hewan. Meskipun itu adalah reaksi paling bawah dan stimulus daripada cinta yang secara rasional imbas dari cinta- bahwa, cinta yang dihasilkan dari kejadian rasional dan pencarian ide, yang berubah menjadi pencarian dari kecantikan ideal. Selanjutnya, cinta fisik dari sebuah objek, ide atau manusia dalam dirinya adalah bukan bentuk lazim dari cinta, cinta adalah refleksi dari sebuah objek, ide, atau manusia yang saling mengambil bagian di dalam kecantikan ideal.

Monday, January 23, 2017

Hakikat Manusia Menurut Para Ahli

Ranah dalam Filsafat dalam mempertanyakan banyak hal yang mengarah ke hal paling dasar mengenai kepahaman manusia mengenai hakikat manusia sendiri. Oleh karena itu filsafat dibutuhkan oleh orang yang memberikan petunjuk dan konseling. Dalam tulisan ini akan saya paparkan mengenai pandangan tiap ahli filsafat mengenai hakikat manusia. Dan bisa jadi nanti anda jadikan quote.

Socrates


Pemikir hebat di Yunani yang memberikan sumbangsihnya dengan membantu terbentuknya fondasi filsafat di Barat. Metode yang ia gunakan dan konsep yang ia paparkan telah membantu terbentuknya dunia fisafat barat. Penolakannya terhadap kompromi mengenai integritas intelektualnya membuatnya menghadapi hukuman mati. Pandangan Socrates mengenai hakikat manusia :

Manusia adalah seorang yang rasional. Manusia mungkin bervariasi dalam kemampuan rasionalitasnya, mungkin mereka dapat kekurangan secara mental, atau mungkin mereka malah menolak kerasionalitasan. Tetapi bagaimanapun juga definisi hakikat manusia secara universal tetaplah memegang kebenaran.

Manusia dapat membedakan kebajikan, pengetahuan dari ketidaktahuan.

Manusia dapat mengetahui kebaikan, dari mengetahuinya dia dapat mengikutinya. Untuk kepada orang yang tidak mengenal kebaikan dia akan memilih mengikuti keburukan.

Plato

Seorang filsuf dan matematikawan, murid dari Socrates. Pandangan dan metodenya juga telah membantuk terbentuknya fondasi dunia filsafat barat. Ranah pemikirannya sampai kepada, etic, logika, filsafat, agama, retorik dan matematika. Hakikat manusia menurut plato adalah :

Setiap manusia lahir dengan memilki kebutuhan biologis masing-masing.

Tugas paling mendasar dari jiwa manusia adalah untuk mengejar pengetahuan.

Kebutuhan dari jiwa yang menginginkan pemurnian dari badannya, dan jiwa tersebut tidak akan dapat murni sampai dia mati.

Bagian paling rasional dari jiwanya adalah bagian yang dapat mendapatkan kebenaran. Ini adalah tugas dari yang tercerahkan.

Jiwa memiliki tiga bagian, yang mempertanyakan, semangat, dan hasrat.

Jika manusia tidak berkecimpung di dalam sebuah kelompok, dia tidak akan bertahan.

Interaksi sosiallah yang membuat kita benar-benar manusia.

Pengertian Filosofi Menurut Para Ahli

Filosofi atau filsafat adalah pembelajaran mengenai masalah umum dan fundamental seperti yang berhubungan dengan realitas, keberadaan ,pengetahuan, nilai, alasan, pikiran dan bahasa. Filsafat telah dibedakan dengan cara lain dengan menunjuk kepada masalah berdasarkan kekritisannya, pendekatan secara umum yang sistematis dan ketergantungannya terhadap pendapat yang rasional. Kata filosofi datang dari Yunani kuno yang berarti kecintaan terhadap kebijaksanaan. Definisi dari filsafat berdasarkan para ahli berbeda-beda karena pemahaman dan jalan pikirnya berbeda, berikut definis filsafat menurut beberapa ahli:

Pengertian Filosofi Menurut Para Ahli

Haus akan ambisi mengenai kebenaran dan kebajikan, dan hiruk pikur untuk menguasai semua kebohongan dan keburukan dimana tidak dianggap sebagai akibat dari hasrat: disini ditunjukan semangat kepahlawanan dari para filsuf. ~ Johann Georg Hamann
Pengertian Filosofi Menurut Para Ahli
Filsuf dunia kuno menganjurkan umat manusia sebuah seni dari kehidupan. Sebalikanya, para filsuf modern muncul diatas semua itu sebagai hasil pembangunan istilah teknis yang dipakai para spesialis. ~ Pierre Hadot
Pengertian Filosofi Menurut Para Ahli
Hal yang paling krusial adalah untuk menemukan kebenaran dan bahwa kebenaran adalah untuk ku, untuk menemukan gagasan mengenai dimana aku akan mau untuk hidup dan mau untuk mati. Dari itulah akan timbul dari apa yang disebut sebagai kebenaran objektif, membangun dunia dimana aku tidak hidup di dalamnya tetapi secara sadar membantu orang lain untuk melihatnya. ~ Kierkegaard
Pengertian Filosofi Menurut Para Ahli
Filsafat... mencetak dan membangun jiwa, hal itulah yang memerintah kehidupan kita, menunjukkan perilaku kita, memperlihatkan kita apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang kita yang harusnya tinggalkan tidak diapa-apakan, Hal itu duduk di helm dan mengatur tujuan kita saat kita berada di gelombang besar ketidak pastian.~ Seneca
Pengertian Filosofi Menurut Para Ahli
Semakin kamu mencintai kebenaran dan kebajikan yang benar kamu cinta, kamu akan semakin menjadi seorang filsuf.~ Petrarch
Pengertian Filosofi Menurut Para Ahli
Jangan mencoba berlatih filsafat di daerah diamana kesalahan dapat mengantarkanmu ke tiang gantungan. ~ Georg Lichtenberg
Pengertian Filosofi Menurut Para Ahli
Filsafat ada untuk dipelajari, untuk kepentingan jawaban paling berarti dari sebuah pertanyan, sejak sebuah jawaban yang berarti dapat, sebagai peraturan diketahui adalah yang benar, tetapi bukan untuk itu untuk kepentingan pertanyaan tersebut.~ Bertrand Russell
Pengertian Filosofi Menurut Para Ahli
Untuk menjadi seorang filsuf, bisa dikatakan, sebagai menjadi seorang pecinta kebijaksanaan (kebijaksanaan bukan apapun tanpa kebenaran), tidak cukup untuk seorang manusia untuk mencintai kebenaran, dan sejauh manapun itu berhubungan dengan keinginannya sendiri, keinginan atasannya, dengan dogma dari gereja, atau dengan hukum dan perasaan orang sebayanya... Untuk mendapat kehormatan dari gelar ini adalah dengan baik dan bijaksana memahami dengan tepat bahwa seseorang seharusnya mencintai kebenaran dengan sangat bangga dan kepenuhan hati, dan secara tanpa sadar dan dalam kondisi apapun menaruhnya diatas segalanya, dan jika diperlukan, tanpa tantangan apapun..... Intelek menjadi bebas, dan dalam bagian ini tidak akan mau mengetahui maupun memahami keinginan lain selain kebenaran.~ Arthur Schopenhauer

Pengertian Filosofi Menurut Para Ahli
Para filsuf telah menginterpretasikan dunia dalam berbagai bentuk. Intinya bagiamanapun adalah untuk mengubahnya.~ Karl Marx

                 Filsafat adalah perolehan dari pengetahuan.


                Untuk bertanya-tanya adalah perasaan dari seorang filsuf, dan filsafat bermula dari bertanya-tanya.

                 Mereka yang berada dalam kelas kecil telah merasakan bagaimana manisnya dan berkah kepemilikan filsafat, dan juga telah melihat dan telah terpuaskan oleh kegilaan dari kebanyakan, dan mengetahui bahwa tidak ada yang bertindak secara jujur di pemerintahan suatu negara, juga tidak ada para penolong yang akan membantu siapapun yang menjaga keadilan. Penolong seperti itu akan menjadi seseorang manusia yang telah jatuh diantara hewan liar tidak dapat bergabung dengan kerusakan dari rekannya, juga tidak akan mampu sendirian melawan semua kekuatan alam itu, dan lalu dia akan menjadi tidak berguna di negata itu atau pada teman-temannya, dan akan membuang kehidupannya sebelum dia mendapatkan kebaikan kepada dirinya atau orang lain. Dan dia mencerminkan ini smua dan menahan kecintaan pada damainya, dan melakukan urusannya sendiri. Dia adalah orang yang pensiun dibawah perlindungan sebuah dinding di dalam sebuah badai debu yang mengendarai angin yang membawanya, dan ketika dia melihat sisa umat manusia yang penuh kerusakkan, dia puas jika dia dapat hidup di kehidupannya sendiri dan menjadi murni dari semua kejahatan dan ketidak benaran, dan meninggalkan dunia ini dalam kedamaian dan keinginan baik, dengan harapan besar.
                                  PlatoThe Republic, 496d.
Sumber

Monday, January 16, 2017

Sejarah dan Dampak Revolusi Industri

dampak revolusi industri

Revolusi Industri, yang muncul diantara abad ke 18 sampai ke 19, adalah sebuah periode dimana sebelumnya masyarakat  yang dominan adalah masyarakat agraris yang tinggal di pedesaan Eropa dan Amerika berubah menjadi masyarakat industri dan urban. Mulai muncul di Inggris pada akhir 1700an, kegiatan produksi sebelumnya yang sering dilaksanakan di rumah-rumah menggunakan tangan maupun alat sederhana menjadi dilakukan di pabrik-pabrik dan terjadi produksi massal. Industri besi dan tekstil, bersamaan dengan berkembangnya mesin uap, memainkan peran penting di dalam Revolusi Industri, yang juga diikuti dengan perkembangan sistem transportasi, komunikasi dan perbankan. Meskipun industralisasi membawa perubahan dalam bertambahnya jumlah volume barang-barang produksi dan juga naiknya standar kehidupan untuk beberapa orang, Revolusi Industri juga telah menimbulkan pekerja kasar dengan kondisi kehidupan yang kekurangan dan membentuk kelas masyarakat pekerja.

Inggris:tempat lahirnya revolusi industri



Sebelum kemajuan yang dihasilkan oleh Revolusi Industri, kebanyakan orang bertempat tinggal dalam bentuk pemukiman yang kecil di daerah pedesaan dengan kegiatan sehari-hari di seputar pertanian. Kehidupan untuk orang-orang biasa sangat sulit, dengan pendapatan amat kecil, kekurangan gizi serta wabah penyakit adalah hal yang biasa. Orang-orang memproduksi barang-barang mereka sendiri seperti makanan, baju-bajuan, furnitur dan peralatan rumah. Kebanyakan pembuatan benda-benda tersebut dilakukan di rumah atau bangunan kecil di pedesaan itu dengan menggunakan tangan dan mesin sederhana.
Faktor yang memperngaruhi peran Inggris sebagai tempat lahirnya Revolusi Industri adalah, yang pertama, Inggris memiliki cadangan batu bara dan biji besi yang besar yang sangat penting untuk industri. Lalu, Inggris memiliki sistem sosial dan politik yang stabil, juga menjadi pemimpin dunia dalam daerah koloni, yang sangat berguna karena daerah koloni menjadi sumber dari bahan mentah, dan juga sebagai pasar untuk barang-barang hasil olahan industri.
Dikarenakan naiknya permintaan barang dari Inggris, para pedangan membutuhkan metode produksi yang lebih efektif, yang membuat meningkatnya sistem mekanisasi dan sistem dalam pabrik.

Baca Juga :



 INOVASI DAN INDUSTRIALISASI



Industri tekstil, adalah salah satu jenis industri yang bertransformasi karena revolusi industri. Sebelum mekanisasi dan pabrik-pabrik ada, sandang dibuat di rumah, dengan para pedagang menyediakan bahan mentah dan alat-alat sederhana, setelah mereka juga yang mengambil produk yang telah jadi. Para pekerja membuat jadwal sendiri untuk hal ini, yang mana sangat sulit untuk para pedagang untuk menyeimbangkan dengan jadwalnya sendiri dan juga menghasilkan banyak ketidak-efisienan. Dia tahun 1700an, sebuah inovasi baru membuat produktivitas meningkat dan mengurangi tenaga manusia untuk membuat itu. Sebagai contoh, pada tahun 1764, orang Inggris bernama James Hargreaves (1722-1778) menemukan alat yang bernama “the spinning jenny” atau jenny yang berputar (“jenny”adalah sebuah perubahan kata dari mesin (engine)), mesin yang mampu membuat seseorang memproduksi untaian benang secara banyak dengan cepat.  Setelah kematian Hargreaves, telah ada lebih dari 20,000 spining jenny ini di seluruh Inggris. Kemudian the spinning jenny ini di kembangkan oleh penemu asal Inggris dengan nama Samuel Compton (1753-1827) menjadi mesin pemintal. Salah satu kunci dari inovasi pada tekstil adalah ditemukannya mesin penenun yang ditemukan pada tahun 1780an oleh penemu Inggris juga Edmund Cartwright (1743-1823).
Pengembangan industri besi juga memainkan perang penting dalam Revolusi Industri. Pada awal abad ke 18, seorang warga Inggris Abraham Darby (1678-1717) menemukan sebuah metode yang lebih murah dan mudah untuk membuat cetakan besi, menggunakan bahan bakar batu bara (sebagai ganti dari arang) untuk pembakaran. Pada tahun 1850an, seorang insinyur dari Inggris Henry Bessemer (1813-1898) mengembangkan pertama kali proses yang tidak mahal untuk produksi masal baja. Bahan baja dan besi menjadi bahan yang paling penting dalam setiap aplikasi kehidupan setelah itu, seperti peralatan sehari-hari, kapal, infrastruktur, konstruksi dan lain-lain.
Mesin uap juga menjadi hal yang penting untuk revolusi industri. Pada tahun 1712, seorang Inggris Thomas Newcomen (1664-1729) mengembangakan mesin uap pertama yang digunakan untuk menyedot air keluar dari tambang. Pada tahun 1770an, seorang penemu asal Skotlandia James Watt (1736-1819) telah mengembangkan hasil karya Newcomen, dan mesin uap dapat digunakan menjadi sumber tenaga dalam mesin industri pabrik, lokomotif, dan kapal selama masa Revolusi Industri.
Revolusi industri dan transportasi
 Industri transportasi juga berubah secara signifikan selama Revolusi Industri. Sebelum adanya mesin uap, bahan mentah dan barang-barang yang telah jadi di distribusikan dengan gerobak yang ditarik kuda dan juga lewat sungai menggunakan perahu. Pada awal 1800an, seorang warga Amerika Robert Fulton (1765-1815) membuat kapal-uap pertama kali, dan pada pertengahan abad ke 19 kapal tersebut mampu membawa kargo melewati Atlantik. Ketika kapal yang ditenagai mesin uap muncul, kereta-uap juga muncul dan telah digunakan. Pada awal 1800an, seorang insinyur Inggris Richard Trevithuck (1771-1833) membuat rel kereta api uap pertama. Pada tahun 1830, antara Liverpool dan Manchester menjadi daerah yang beroperasi secara reguler pertama kereta uapnya. Pada tahun 1850, Inggris telah memiliki lebih dari 6000 mil rel kereta. Sebagai tambahan, sekitar 1820, seorang insinyur asal Skotlandia John McAdam (1756-1836) mengembangkan proses baru untuk konstruksi jalan. Tekniknya tersebut diketahui sebagai macadam, yang menghasilkan jalanan yang lebih halus, kuat dan sulit kotor.

 Komunikasi dan perbankan di dalam revolusi industri



Karena penemuan seperti telegram, pada tahun 1837 oleh dua orang warga Inggris William Cooke (1806-1879) dan Charles Wheatstone (1802-1875), mematenkan telegram elektrik pertama. Pada tahun 1840, jalur telegram telah dibuat dan apda tahun 1866, kabel telegram telah berhasil melewati Atlantik. Revolusi Industri juga membuat meningkatnya industri finansial dan bank, juga sistem ketergantungan pabrik pada pemilik dan para manajer. Bursa saham pertama dibuka pada tahun 1770an di London, Bursa saham New York juga dibuka pada awal 1790an. Pada tahun 1776, seorang warga Skotlandia dan juga sebagai filsuf sosiologi Adam Smith (1723-1790), yang diakui sebagai bapak ekonomi, mempublikasikan “The Wealth of Nations.” Di dalam bukunya tersebut, Smith memperkenalkan sistem ekonomi yang berdasarkan usaha bebas, kepemilikan pribadi dari produksi barang, dan berkurangnya interfensi pemerintah.

Kualitas Kehidupan selama industrialisasi



 Revolusi Industri membawa perubahan besarnya volume dan variasi pabrik-pabrik yang memproduksi barang dan menaikkan standar kehidupan bagi kebanyakan orang, khususnya pada orang-orang kelas menengah dan kelas atas. Bagaimanapun, kehidupan para masyarakat kekurangan dan para kelas pekerja berlanjut dengan penuhnya penderitaan. Upah para buruh di pabrik sangat rendah dan kondisi pekerjaan dapat berbahaya dan sangat monoton. Pekerja yang tidak memiliki ketrampilan tidak memiliki jaminan kerja dan dapat dengan mudah digantikan. Anak-anak juga mejadi bagian dari kerja buruh dan sering kali bekerja dengan jam panjang dan ditugaskan untuk pekerjaan berbahaya seperti membersihkan mesin pabrik. Pada awal 1860an, rata-rata satu dari lima pekerja industri tekstil di Inggris dibawah 15 tahun. Industrialisasi juga berarti para perajin tergantikan oleh mesin. Sebagai tambahan, daerah urban, dan area industri tidak dapat menangani kecepatan para pekerja yang datang dari pedesaan, menghasilkan perumahan yang padat dan polusi meningkat, sanitasi yang tidak bagus untuk kehidupan dan penyakit merajalela. Kondisi para kelas pekerja di Inggris mulai meningkat ketika pada abad ke 19, pemerintah membuat peraturan mengenai para buruh, dan kemudian para pekerja juga memiliki hak untuk membentuk serikat para pekerja.

Industrialisasi diluar inggris


Inggris membuat peraturan pelarangan ekspor teknologi dan pekerja terampil mereka, tetapi mereka tidak berhasil dalam menjalankan peraturan ini. Industrialisasi menyebar dari Inggris ke negara lain di Eropa, termasuk Belgia, Prancis, Jerman dan ke Amerika Serikat. Pada pertengahan abad ke 19, industrialisasi telah dengan baik berdiri di daerah barat Eropa dan daerah timur laut Amerika. Pada awal abad ke 20, Amerika Serikat telah menjadi pemimpin dalam negara industri.

Sumber


Sunday, January 15, 2017

Manfaat Mempelajari Sejarah

Jangan sekali-kali melupakan sejarah begitulah kata-kata proklamator kita. Sejarah adalah guru terbaik atau pengalaman tetapi sebenarnya sama saja menurut saya. Sejarah seperti yang diketahui oleh khalayak umum adalah sesuatu yang telah terjadi, peristiwa yang telah terjadi. Itulah artinya menurut saya secara bahasa yang cocok dengan kalbu saya. Peristiwa yang terjadi kemarin dalam hidup anda adalah sejarah anda sementara peristiwa yang telah terjadi dalam lingkup lebih besar seperti bangsa maka disebut juga sejarah bangsa itu, dan selanjutnya dan selanjutnya. Pengertian sejarah sebenarnya dapat diketahui secara pribadi masing-masing karena setiap orang yang hidup mengalaminya. Lalu apakah manfaat mempelajari sejarah untuk diri kita?.

Baca Juga :




Manfaat mempelajari sejarah


Sejarah sebagai peristiwa yang sudah-sudah yang kemarin-kemarin yang telah kita lakukan adalah sebuah jalan hidup kita yang apabila kita tidak melupakannya dan mengingat-ngingatnya maka jalan tersebut terpampang jelas, apa yang telah anda lakukan, motivasi apa yang anda inginkan hari-hari kemarin begitu terpampang jelas. Dan jalan yang telah kita lewati kemarin itu berguna sebagai sambungan dari jalan hidup kita yang terpampang besok meskipun kita belum tahu kemanakah jalan hari esok itu. Dari jalan yang sudah-sudah itu kita dapat menentukan kemana lagi kita akan melangkah, kemana lagi kita akan perlu membuat seuah tujuan di jalan kita. Itu adalah manfaat mempelajari sejarah dari kehidupan anda sendiri.

Sejarah sebuah bangsa, atau negara atau bahkan dunia juga adalah sama seperti penjelasan sejarah dari kehidupan anda sendiri, tetapi melibatkan lebih banyak orang sehingga untuk menengok ke belakang begitu sulit karena banyak sekali orang yang ada. Sebenarnya untuk kasus sejarah dalam diri juga mengalami kesulitan karena interpretasi atau cara pandang setiap manusia kadang kala atau malah selalu berubah tergantung keadaan orang itu saat dia coba menilik kembali apa yang telah lalu. Lalu bayangkan kebingungan apa yang bakal terjadi ketika kita menengok apa yang telah dilalui banyak orang. Sebuah kumpulan ombak-ombak dimana ada yang besar dan kecil dan satu sama lain saling mempengaruhi. Oleh karena itu pekerjaan seorang sejarahwan begitu sangat berbahaya, bahaya yang ditimbulkan bukannya sebuah bahaya fisik sebagai awal. Tetapi bahaya yang ditimbulkan ialah bahaya sebuah pergantian pemikiran.

Begini, secara tidak sadar kamu yang sekarang kamu yang sudah-sudah dan itu telah tertanam di dalam sistem alam bawah sadarmu, kamu yang sekarang tidak akan ada tanpa kamu yang kemarin. Jika sejarah sebuah bangsa telah diubah untuk kepentingan sekelompok atau individu tertentu maka selanjutnya generasi-generasi yang mengecap sejarah yang telah tergantikan tersebut akan berbeda pemikirannya daripada generasi yang belum dikecapi oleh kebohongan yang menguntungkan tersebut. Makanya sejarah haruslah obyektif dan bertujuan untuk kebenaran bukannya keuntungan. Mungkin kalian para pembaca menganggap ini mengada-ada tetapi sadarilah bahwa kamu terbentuk dari cerita-cerita sejarah maupun dongeng-dongeng yang diceritakan sebelum kalian tidur, kamu terbentuk oleh sekelilingmu dan sekelilingmu atau lingkunganmu seperti desas-desus suara-suara dari kemarin-kemarin yang saling terceritakan, sistem berpikir kalian sistem perbuatan kalian kadang kala telah terbentuk oleh hal-hal seperti itu. Bayangkan apa yang terjadi jika bangsa ini tidak ada penjelasan sejarah yang telah lalu bahwa pernah ada kerajaan-kerajaan besar disini yang menaungi se asia tenggara apakah kita tetap bakalah percaya diri menghadapi bangsa luar atau malah apakah bangsa ini akan ada?.

Apa manfaat sejarah


Seperti yang telah terpenggal kalimat diatas bahwa manfaat sejarah dapat dikatakan kata lainnya adalah jati diri, pembentukan diri penempaan diri. Tanpa sejarah seseorang bukanlah manusia yang damai karena dalam dirinya dipastikan terjadi kebingunan berkecamuk kehilangan identitas. Negara yang tidak pernah mengungkap sejarah rakyatnya sendiri akan terombang-ambing negara yang seperti itu rakyatnya juga pasti akan kebingunan karena mereka hidup disebuah negara tanpa identitas. Untuk menjadi bangsa yang mempunyai kepercayaan diri dan berkekuatan kita sebenarnya yang pertama-tama membutuhkan pemikiran yang mapan bahwa negara kita ada dan patut dibela karena telah memiliki identitasnya bahwa negara kita sejak dahulu adalah ini dan besok oleh karena itu pergantian identitas sama saja dengan bergantinya negara tersebut. Pemikiran para manusia yang telah merasa bahwa negara yang menaungi mereka juga mempunyai karakter maka begitupun juga mereka, dan mereka akan lebih mempercayai suara-suara yang benar-benar berasal dari negara.

Dan kadangkala memang sejarah dibuat menjadi kebohongan agar menjadi keuntungan, tetapi kadang kala pihak-pihak yang memutar balikkan fakta dari apa yang terjadi ini bertujuan bahwa lebih baik jika seperti itu. Sejarah mereka jadikan sebuah doktrin agar rakyat merek tunduk dan mau mati terhadap negaranya seperti Nazi Jerman dengan propaganda manusia super arya mereka. Lihat saja pasukan mereka begitu percaya dirinya bahkan ketika sedang memasuki kota musuh mereka tampak seperti berparade ketika awal-awal perang. Sejarah dapat menjadi senjata bukan hanya senapan, pisau, tank dll yang dapat digunakan senjata tetapi sejarah adalah sebuah senjata pemikiran. Dimana nasib pemikiran generasi selanjutnya dapat diputuskan oleh si pembuat sejarah saat itu.


Oleh karena itu bagi kalian yang ingin mencari kebenaran yang hakiki kita harus mulai mempertanyakan segalanya apakah yang tentram adil dan nyaman sepadan dengan kebohongan yang di lingkupkan?. Pelajari dan cari kebenarannya agar jati dirimu adalah yang terbaik darimu. Manfaat dari mempelajari sejarah adalah sebuah kekayaan yang tak terhingga dari jiwa.