Friday, January 6, 2017

Kolonisasi Titan di Masa Depan


Gagasan kolonisasi dari Titan, bulan planet Saturnus mungkin terdengar gila. Temperatur di permukaannya sampai dengan 300 derajat dibawah nol Farenheit, langitnya mengeluarkan hujan metanol dan etanol yang mengalir ke laut hidrocarbon. Tetapi, Titan mungkin adalah satu-satunya tempat yang paling mungkin untuk membangun pemukiman manusia secara permanen dan dapat dihidupi.

Kami mencapai pada kesimpulan seperti ini setelah melihat planet-planet dalam cara baru secara ekologinya. Kami menganggap bahwa habitat manusia butuh dan memerlukan kondisi seperti itu di daerah tetangga sekitar bumi. Skenario kolonisasi kami, melalui penelitian dari sains, teknologi, politik dan kebudayaan, memperlihatkan eskperimen pemikiran untuk siapapun yang ingin berpikir mengenai spesies kita ini di masa depan.

Kami berharap jika disana sifat alami manusia tetap sama. Manusia di masa depan akan memiliki dorongan hasrat dan kebutuhan yang sama dengan kita. Secara praktek, rumah mereka harus memeliki energi yang cukup, temperatur yang dapat dihuni dan perlindungan dari luar angkasa seperti radiasi kosmik, dimana dari riset terbaru telah menyarankan bahwa hal itu sangat berbeahaya untuk mahkluk biologis seperti kita.

Sampai sekarang, kebanyakan peneliti melihat ke bulan kita ataupun Mars sebagai langkah untuk pemukiman baru bagi manusia. Tempat-tempat tersebut memiliki keuntungan dalam jarak tetapi mungkin sangat tidak realistis untuk dijalani. Planet lain yang dekat dengan kita tetapi sangat kurang dalam pemenuham karakteristik yang telah disepati adalah Merkurius dan Venus.

Merkurius sangat terlalu dekat dengan matahari, dengan temperature yang sangat tinggi dan kondisi fisik yang sangat tidak mungkin untuk kehidupan. Atmosfer Venus beracun, tekanannya sangat besar dan sangat panas, karena efek dari seperti rumah kaca Sangat mungkin untuk hidup dengan balon udara di daerah teratas atmosfer venus, tetapi kami tidak daapt melihat apakah habitat tersebut dapat seterusnya hidup.

Tetapi meskipun bulan dan Mars mungkin adalah tujuan yang sangat beralasan, mereka juga memiliki masalah. Dua-duanya tidak dilindungi oleh magnetosfer atau atmosfer. Sinar kosmik galaksi, partikel hasil dari ledakan energi dari supernova, membombardir permukaan bulan dan Mars, dan orang-orang tidak mungkin dapat hidup lama dibawah kondisi serangan sinar kosmik galaksi tersebut. Potensi paling fatal adalah kanker, meskipun belum ada bukti yang memperlihatkan. Tetapi riset dari dua tahun yang lalu menambahkan bencana lain yang sangat potensial muncul :kerusakan otak. Sinar kosmik galaksi terdapat partikel seperti nukleus dari besi yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya yang dapat merusak jaringan otak.

Memapar seekor tikus dengan radiasi ini dalam kondisi yang mirip di luar angkas memperlihatkan kerusakan otak dan hilangnya kemampuan kognitif, menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun lalu oleh Vipan K. Parihar dan rekannya di Sciences Advances. Penelitian tersebut menyarankan bahwa kita tidak siap untuk mengirimkan astronot ke Mars walaupun hanya sebuah kunjungan dan apalagi sampai hidup disana.

Di bumi, kita terlindungi dari sinar kosmik galaksi oleh air yang berada di atmosfer. Tetapi itu membutuhkan dua meter blok air untuk menghilangkan setengah sinar kosmik galaksi yang ada di luar angkasa. Jika pemukiman di Bulan maupun Mars akan dibangun seharusnya dibangun di bawah tanah untuk melindungi dari radiasi sinar kosmik tadi

Pemukiman bawah tanah sangat sulit dibangun dan tidak fleksibel sekaligus sangat sulit untuk di luaskan. Pemukim akan perlu melakukan tambahan penggalian untuk ruang suplai makanan mereka, pembangunan infrastruktur dan kehidupan sehari-hari. Kami bertanya mengapa mereka sangat ingin hidup dalam permasalahan seperti itu. Kita dapat hidup dibawah tanah bumi. Apa keuntungan dari hidup di bawah tanah mars ?.

Untuk perlidungan dari radiasi, Titan memiliki atmosfer yang berkomposisi dengan nitrogen yang 50 persen lebih tebal daripada bumi. Magnetosfer dari Saturnus juga menyediakan perlindungan. Di permukan, jumlah hidrokarbon yang banyak dalam keadaan padat maupun cair siap digunakan sebagai energi. Meskipu atmosfernya kurang oksigen, es dari air dapat ditemukan dibawah permukaan yang bisa digunakan untuk menyediakan oksigen untuk brnapas dan untuk membantu pembakaran hidrokarbon sebagai bahan bakar.

Sangat dingin di Titan, sekitar -180 C, tetapi terimakasih terhadap atmosfernya yang tebal, pemukima tidak memerlukan pakaian yang menambah tekanan seperti yang dipakai para astronot. Cukup dengan baju hangat dan masker untuk oksigen. Rumah dapat dibuat dari plastik yang dapat di ambil di permukaan, dan dapat dibuat dengan bentuk kubah untuk mengisolasi panas. Konstruksi itu akan membuat ruang yang luas.

Titanian (orang yang tinggal di Titan, jika boleh disebut) tidak akan menghabiskan waktunya di dalam ruangan terus menerus. Rekreasi yang ada di Titan sangat unik. Sebagai contoh, kamu dapat terbang. Gravitasinya sangat rendah, tetapi karena tebalnya atmosfer kamu dapat menanmbahkan sayap dan terbang.

Bagaimana cara kesana?, untuk sekarang sepertinya tidak mungkin. Untuk ke mars juga masih belum mungkin karena adanya radiasi sinar kosmik itu tadi. Tetapi jika teknologi semakin berkembang mengenai bagaimana cara menjaga kesehata astronot diluar angkasa, kita mungkin akan dapat hidup di Titan.


Dari : https://blogs.scientificamerican.com/guest-blog/lets-colonize-titan/

No comments:

Post a Comment