Tuesday, April 21, 2020

Pengertian Mekanisme Dan Harga Pasar

Pengertian permintaan dan penawaran termasuk perangkat analisis yang dikembangkan oleh para ahli ekonomi untuk lebih dapat memahami proses ekonomi yang tetjadi di dalam masyarakat. Dalam bagian ini akan dibicarakan pengertian permintaan (Demand), penawaran (Supply), dan interaksi antara keduanya yang bersama-sama membentuk harga (Price) di pasar (Market).;

Yang ditekankan adalah bagaimana hubungan antara jumlah barang yang man dibeli atau dijual, dan harga barang itu, apa yang menyebabkan perubahan harga, dan bagaimana reaksi pembeli dan penjual bila ada perubahan harga. Dengan bantuan pengertian ini, diharapkan Anda dapat lebih memahami bagaimana cara keerja sistem harga dan pasar dalam memecahkan masalah pokokekonomi;

— Pembeli dan harga pasar: Permintaan;

— Penjual den harga barang: Penawaran;

— Harga keseimbangan: head interaksi permintaan den penawaran di pasar;

Apa,bagaiman,dan untuk siapa. Lagipula mengapa pemerintah dalam beberapa hal perlu campur tangan untuk memodifikasi sistem pasar bebas demi kepentingan masyarakat.;

Pembeli dan harga barang: permintaan;

Untuk hidup layak dalam masyarakat, orang membutuhkan aneka ragam barang dan jasa. Yang tidak dapat diusahakan sendiri atau di produksi, terpaksa harus dibeli. Dibeli berarti orang harus membayar harganya. Berapa jumlah dari suatu barang tertentu yang dibeli oleh masyarakat tergantung dari berbagai faktor;

Berapa jumlah pembelinya;

Berapa banyak uang yang mereka miliki untuk dibelanjakan;

Berapa mahal harga barang;

Berapa harga barang – barang lain;

Termasuk kebutuhan pokokkah barang itu juga mode dan selera konsumen. Gengsinya dalam masyarakat, dan masih banyak lainnya lagi. Karena tidak mungkin semua faktor yang ikut berpengaruh dibahas sekaligus, dalam pasal ini kite fokuskan perhatian pada hubungan antara jumlah suatu barang/jasa yang mau dibeli (Quantity demanded) dan harga (Price) barang itu. Faktor-faktor lain yang mungkin ikut mempengaruhi jumlah yang mau dibeli itu untuk sementara dikesampingkan dulu dengan anggapan “ceteris paribus”.;

Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro – Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.

Pengertian Permintaan

Dalam ilmu ekonomi, istilah permintaan (demand) mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang mau dibeli orang dan harga barang tersebut. PERMINTAAN = jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (ceteris paribus).;

Mau dan Mampu;

Mungkin anda ingin sekali, mempunyai kendaraan baru atau membutuhkan sebuah jaket yang bagus. Tetapi menginginkan, bahkan membutuhkan sesuatu belumlah berarti anda juga membelinya. Karena membeli sesuau tidak hanya targantung dari kebutuha/keinginan, tetapi juga dari harga barang yang bersangkutan.;

Berapa uang yang harus dibayar, dan berapa uang yang tersedia untuk itu. Betapapun orang menginginkan atau membutuhkan sesuatu, kalau ia tidak mempunyai uang untuk membayar harganya, atau tidak bersedia mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membelinya, maka keinginan itu tetap keinginan saja, dan kita belum bicara tentang pemintan. Baru kalau keinginan/kebutuhan itu disertai kemauan dan kemampuan untuk membeli, dan didukung oleh uang secukupnya untuk membayar harganya, kita bicara tentang permintaan. Untuk menegaskan hal ini, sering ditambahkan istilah “efektif”, artinya: disertai kemampuan untuk membayar harganya. Diringkas;

BUTUH/INGIN + MAU + MAMPU = PERMINTAAN (efektif).;

Jumlah yang mau dibeli;

Jumlah yang diminta (Quantify demanded, disingkat Qd) menunjuk pada kuantitas yang diinginkan, yang belum tentu sama dengan jumlah yang nyata-nyata dibeli (Quantity bought). Jumlah yang diminta selalu harus dinyatakan dalam banyaknya satuan per jangka waktu tertentu (per tahun, per bulan, per hari). Misalnya, bila dikatakan jumlah komputer yang mau dibeli oleh masyarakat Jakarta sebanyak 20.000 buah, itu tak ada artinya kalau tidak disebutkan periode waktunya. Dua puluh ribu unit per hari merupakan permintaan yang relatif besar. Tetapi 20.000 set per tahun akan merupakan permintaan yang relatif kecil.;

Jumlah yang diminta (Qd) harus dibedakan dari permintaan (Demand/D). Pengertian permintaan menunjuk pada keseluruhan kombinasi berbagai jumlah yang mau dibeli pada berbagai tingkat harga.;

Ceteris paribus;

Banyaknya jumlah barang/jasa yang mau dibeli oleh masyarakat selama periode tertentu dipengaruhi oleh banyak faktor. Agar pengaruh masing-masing faktor tersebut dapat diidentifikasi, kita pelajari faktor-faktor tersebut satu demi satu. Untuk maksud itu, semua hal lain yang mungkin ikut berpengaruh kita pegang konstan dulu sehingga dapat memusatkan perhatian hanya pada satu variabel saja. Bilan satu variabel itu berubah, kita lihat apa pengaruhnya terhadap jumlah yang diminta. Misalnya, bila mempelajari akibat kenaikan harga terhadap jumlah beras yang mau dibeli, besarya penghasilan masyarakat dianggap tetap tak berubah. Variabel-variabel lainnya kemudian sutu demi satu dapat dimasukkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.;

Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro – Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.

Contoh Permintaan Barang Individual

Sebagai langkah pertama kita pelajari permintaan suatu keluarga akan beras. Jumlah beras yang dibutuhkan keluarga tersebut kurang lebih 40 kilogram per bulan. Apakah jumlah sekian kilogram pasti juga akan dibeli? Belum tentu! Jumlah yang dibeli tidak hanya tergantung dari kebutuhan, melainkan juga dari harga beras. (Juga dari selera konsumen, dan besarya penghasilan keluarga yang bersangkutan dan harga barang- barang lain. Tetapi hal-hal ini untuk sementara belum kita perhatikan). Jika harga beras murah, keluarga tersebut mungkin akan membeli 50 kilogram atau lebih. Tetapi jika harga beras mahal, mereka (mungkin terpaksa) akar membeli kurang dari 40 kilogram.;

Keterangan tentang jumlah beras yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dikumpulkan dalam Daftar Permintaan (Demand Schedule) di bawah ini;

Tabel I.1-A. DAFTAR PERMINTAAN AKAN BERAS – KELUARGA A;

Tabel ini harus dibaca. Kalau harga beras (P) Rp3.000/kg, jumlah beras yang mau dibeli (Qd) oleh keluarga A sebanyak 40 kilogram per bulan. Tetepi, Kalau harga beras 2.000/kg, (ceteris paribus), maka jumlah yang mau dan dapat dibeli sehanyak 60 kilogram per bulan, Jadi, tabel ini hanya menunjukkan berbagai kemungkinan jumlah kg beras yang mau dibeli, tergantung tinggi-rendahnya harga beras, atau berbagai kombinasi atau pasangan Qd dan P.;

Anggapan ceteris paribus antara lain berarti bahwa pendapatan keluarga tersebut tetap sama. Dalam contoh ini anggaran yang tersedia adalah Rp120.000 per bulan untuk membeli beras. Kalau harga beras naik dari Rp3000 menjadi Rp4.000/kg, sebenamya keluarga tersebut tetap ingin membeli 40 kg beras, tetapi dengan jumlah uang yang sama mereka hanya dapat membeli 30 kilogram. Kalau tetap mau membeli 40 kilogram beras, maka perlu ada tambahan uang (Rp160.000) atau harus mengurangi pengeluaran untuk keperluan lain. Tetapi dengan anggapan ceteris paribus, kemungkinan itu justru ditiadakan.;

Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.

Kurva Permintaan Individual

Angka-angka dari tabel (Daftar Permintaan Akan Beras – Keluarga A) di artikel sebelumnya, juga dapat digunakan dalam bentuk sebuah grafik, yaitu yang disebut Kurva Permintaan Individual. Untuk menggambarkan kurva permintaan, jumlah yang mau dibeli (Qd) diukur pada sumbu X (horisontal), sedang harga persatuan (P) diukur pada sumbu Y (vertikal). Setiap pasangan [sekian kg beras:harga sekian rupiah] dilukiskan sebagai satu titik dalam grafik.;

Titik-titik yang diperoleh kemudian disambung hingga menjadi kurva permintaan dd. Lihat gambar 1.1.;

Gambar 1.1 (Kurva permintaan akan beras, keluarga A);

Kurva permintaan dd menunjukkan hubungan antara jumlah (beras) yang mau dibeli (Qd) per bulan dan harga beras (per kg) (P). Menurut kebiasaan internasional harga diukur pada sumbu tegak (sumbu Y) dan jumlah diukur pada sumbu horisontal (sumbu X).;

Perhatikan juga bahwa jumlah yang mau dibeli (Qd) selalu dihitung per jangka waktu tertentu (per tahun, per bulan, per minggu, dsb.). Demikian pula harga (P) selalu berarti harga per satuan.;

Setiap titik dari kurva permintaan menunjukkan suatu kombinasi atau pasangan dari [sekian kg beras yang mau dibeli per bulan] dan [harga beras sekian rupiah per kg]. Dari kurva segera dapat dilihat kira-kira berapa kilogram beras yang akan dibeli oleh keluarga yang bersangkutan pada berbagai tingkat harga, juga pada harga yang tidak tercantum dalam daftar Permintaan di atas tadi (=interpolasi).;

Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.

Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan produksi dengan perubahan permintaan masyarakat, dan biaya produksi kalau produksi diperbesar atau diperkecil. Misalnya, seorang petani yang membawa basil kebunnya ke pasar untuk dijual (sayuran, buah-buahan, bunga). Penawarannya akan inelastis. Mengapa? Kalau harga di pasar lebih tinggi daripada yang diharapkannya, ia tidak segera akan dapat menawarkan lebih banyak karna harus menunggu musim berikut. Dan kalau harga lebih rendah daripada yang diharapkan, ia tetap akan menjual seluruh persediaannya karna barang-barang ini tidak dapat disimpan lama. Umumnya penawaran hasil-hasil pertanian bersifat inelastis.;

Waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan jumlah yang ditawarkan (Qs) dengan perubahan harga dapat dibedakan;

A. Jangka waktu sangat pendek;

Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap: oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Maka, dalam jangka waktu sangat pendek penawaran bersifat inelastis.;

B. Jangka pendek;

Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan, dsb.), tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll).;

Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya naik dengan cepat, make S akan inelastic. Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik dengan pertambahan produksi, S akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian suplainya inelastic, sedang hasil pabrik lebih elastis.;

C. Jangka panjang;

Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.;

Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang¬barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb).;

Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.

Hal-hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan produksi dengan perubahan permintaan masyarakat, dan biaya produksi kalau produksi diperbesar atau diperkecil.;

Misalnya, seorang petni yang membawa basil kebunnya ke pasar untuk dijual (sayuran, buah-buahan, bunga). Penawarannya akan inelastis. Mengapa? Kalau harga di pasar lebih tinggi daripada yang diharapkannya, ia tidak segera akan dapat menawarkan lebih banyak karna harus menunggu musim berikut. Dan kalau harga lebih rendah daripada yang diharapkan, ia tetap akan menjual seluruh persediaannya karna barang-barang ini tidak dapat disimpan lama. Umumnya penawaran hasil-hasil pertanian bersifat inelastis.;

Waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan jumlah yang ditawarkan (Qs) dengan perubahan harga dapat dibedakan;

A. Jangka waktu sangat pendek;

Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap: oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Maka, dalam jangka waktu sangat pendek penawaran bersifat inelastis.;

B. Jangka pendek;

Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para;

produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan, dsb.), tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll).;

Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya naik dengan cepat, make S akan inelastic. Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik dengan pertambahan produksi, S akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian suplainya inelastic, sedang hasil pabrik lebih elastis.;

C. Jangka panjang;

Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen;

dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.;

Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang¬barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb).;

Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.

Dasar Pembentukan Teori Ekonomi

Dalam mempelajari ilmu ekonomi mikro perlu disadari perbedaan dari pernyataan positif (pernyataan yang mengandung arti: apakah yang berlaku, atau telah berlaku atau akan berlaku) dan pernyataan negati (pernyataan yang mengandung arti: apakah yang sebaiknya harus berlaku). Pada hakikatnya pernyataan positif adalah pernyataan yang berkaitan dengan fakta-fakta yang berlaku di masyarakat. Pernyataan positif dapat diuji dalam kaitannya dengan dengan logika yang mendasarinya dan bukti-bukti empiris. Tanpa menghakimi baik jeleknya, atas dasar fakta-fakta yang berlaku tersebut kebenaran pernyataan positif dapat dibuktikan. Sebagai contoh pernyataan positif adalah bilamana di suatu daerah terjadi musim kemarau yang panjang yang mengakibatkan produksi beras di daerah tersebut merosot tajam, maka tanpa adanya pasokan beras dari daerah lain akan mengakibatkan harga beras di daerah tersebut naik.;

Pernyataan positif menyangkut penjelasan dan ramalan dan merupakan dasar pembentukan teori ekonomi mikro. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, teori dikembangkan untuk menjelaskan fenomena, dikonfrontasikan terhadap pengamatan dan digunakan untuk menyusun model untuk selanjutnya menghasilkan ramalan-ramalan. Pemakaian teori ekonomi untuk membuat ramalan sangat penting bagi para manajer perusahaan. Andaikan manajer perusahaan mempertimbangkan untuk menaikkan harga komoditasnya, maka kenaikan harga komoditas tersebut akan mempengaruhi jumlah yang diminta konsumen, preferensi konsumen, dsb.;

Untuk dapat merencanakan kenaikan harga yang sesuai dengan tujuan, maka manajer perusahaan tersebut perlu mengetahui seberapa besar dampak dari kenaikan harga tersebut terhadap beberapa hal yang dianggapnya penting. Di lain pihak pernyataan normatif adalah suatu pandangan subyektif atau suatu “value judgement yang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti halnya faktor filsafat, kebudayaan dan keagamaan. Oleh sebab itu kebenaran pernyataan normatif tidak dapat dibuktikan dengan melihat kenyataan. Kebanyakan ‘value judgement’ yang melibatkan kebijakan ekonomi akan berakhir pada perhitungan untung rugi dengan mempertimbangkan kepemilikan di satu sisi dan efisiensi ekonomi di sisi lainnya.;

Sumber: Ekonomi Mikro (Edisi Baru) Oleh Sugiarto Dkk

Faktor Penting Teori Ekonomi Mikro

Dalam teori ekonomi mikro didapati 4 unsur penting berikut, yaitu definisi-definisi, pemisalan-pemisalan, hipotesis dan pembuatan ramalan.;

1. DEFINISI-DEFINISI;

Definisi-definisi menjelaskan variabel-variabel (suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan) yang sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori tersebut. Sebagai contoh dalam hukum permintaan dinyatakan “kalau harga suatu barang berubah maka jumlah barang yang diminta akan berubah”. Dengan demikian variabel yang terkait dalam hukum permintaan tersebut adalah variabel harga dan variabel jumlah barang yang diminta (dibeli).;

Variabel dibedakan menjadi variabel endogenus (variabel yang sifatnya diterangkan dalam teori yang berkaitan) dan variabel eksogenus (variabel yang mempengaruhi variabel endogenus yang besarnya ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar teori yang berkaitan);

2. PEMISALAN-PEMISALAN (ASUMSI);

Kegiatan ekonomi dan kehidupan perekonomian sangatlah kompleks sehingga harus dibuat gambaran yang Iebih sederhana mengenai hubungan suatu peristiwa dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya (terutama dengan faktor-faktor yang terpenting). Penyederhanaan tersebut dilakukan dengan membuat pemisalan-pemisalan. Pemisalan merupakan satu syarat penting untuk pembuatan teori. Pemisalan dikenal sebagai CETERIS PARIBUS (dari bahasa Latin yang berarti hal-hal lainnya tidak mengalami perubahan);

3. HIPOTESIS;

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang bersifat umum mengenai barang dan jasa. Keinginan ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu keinginan yang disertai kemampuan membeli barang dan jasa yang diinginkan dan keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli. Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif.;

Keinginan manusia tidak terbatas jumlahnya, sedangkan sumber-sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan terbatas baik dalam jumlah maupun dalam mutu. Dengan demikian manusia tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang dan jasa yang mereka inginkan akibat terjadinya ketidakseimbangan antara jumlah keinginan manusia dengan jumlah sumber daya yang tersedia. Disamping keterbatasan sumber daya yang ada terkadang keinginan masyarakat tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli. Adanya ketidakseimbangan inilah yang menimbulkan aktivitas ekonomi. Manusia lalu berusaha untuk mengatur penggunaan sumber-sumber daya itu sedemikian rupa agar mereka dapat memenuhi keinginan sebanyak mungkin. Semua kegiatan manusia (perseorangan, perusahaan dan masyarakat) untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi yang ditujukan kepada usaha untuk memenuhi segala keinginan yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber-sumber daya yang serba terbatas dinamakan aktivitas ekonomi.;

Upaya manusia untuk melakukan pengaturan guna memenuhi kebutuhannya menghendaki seseorang, perusahaan atau masyarakat untuk membuat keputusan tentang cara terbaik untuk melakukan kegiatan ekonomi. Pembuatan keputusan tersebut dimungkinkan karena tersedianya altenatif pilihan dalam melakukan kegiatan ekonomi agar dapat memilih alternatif terbaik yang mungkin. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi pada hakikatnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan berikut;

Bagaimana caranya menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar penggunaan tersebut dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu dan masyarakat?;

Dalam kenyataannya ada 3 persoalan pokok yang dihadapi dalam setiap perekonomian;

1. Barang dan jasa apa yang diproduksi (what);

2. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut (how);

3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi (for whom);

Permasalahan pertama (what) berkaitan dengan pertanyaan berapa banyaknya barang dan jasa harus dibuat, barang dan jasa apa yang harus dibuat, kapan akan diproduksi, termasuk pula ukuran dari barang dan jasa yang akan dibuat. Permasalahan pertama ini merupakan akibat langsung dari ketidakmampuan sumber-sumber daya yang tersedia untuk memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat karena keterbatasannya. Oleh sebab itu masyarakat harus melakukan pilihan. Permasalahan kedua (how) berkaitan dengan siapa yang akan memproduksi, dengan gabungan faktor-faktor produksi yang mana serta dengan teknik produksi yang bagaimana yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Permasalahan ketiga (for whom) berkaitan dengan siapa yang akan menikmati dan memperoleh manfaat barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen, serta bagaimana mendistribusikan produk-produk yang dibuat.;

Walaupun ketiga masalah ini sangat mendasar dan umum terjadi pada semua corak perekonomian, tetapi dengan berbedanya sistem perekonomian akan menimbulkan perbedaan cara pemecahan. Dalam kenyataannya ditemukan bahwa tidak ada satu orangpun atau satu organisasipun dalam perekonomian pasar yang mampu atau bertanggung jawab mengatasi masalah dasar itu sendiri. Yang mampu menjawab ke tiga masalah dasar tersebut adalah jutaan unit usaha dan konsumen yang terlibat dalam proses perdagangan sukarela, segenap tindakan dan tujuan mereka terkordinir oleh mekanisme sistem harga dan pasar.;

Sumber: Ekonomi Mikro (Edisi Baru) Oleh Sugiarto Dkk

Hukum Dan Pengertian Permintaan

Suatu saat ketika kamu jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Banyak barang bagus yang menarik minat kamu. Ada tas punggung, ikat pinggang, aksesoris rambut, novel Harry Potter terbaru, dan lain-lain. Semua yang menarik minat tersebut ingin kamu beli. Apakah keinginan tersebut merupakan permintaan? Jika kamu tidak memiliki uang untuk membeli semua barang tersebut, keinginan kamu belum dikatakan sebagai permintaan. Lalu, keinginan yang seperti apa yang dikatakan sebagai permintaan?;

1. Pengertian Permintaan;

Permintaan tercipta apabila kamu memiliki keinginan untuk membeli barang dan jasa yang disertai oleh kemampum untuk membayarnya. Jadi, secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa permintaan adalah keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu.;

Ada tiga hal penting yang berkaitan dengan konsep permintaan ini.;

Pertama, kuantitas yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan. Hal ini menunjukkan berapa banyak yang ingin dibeli konsumen berdasarkan harga barang tersebut, harga barang lain, pendapatan, dan selera.;

Kedua, keinginan konsumen tersebut disertai oleh kemampuan serta kesediaan untuk membeli. Jadi, merupakan permintaan efektif.;

Ketiga, kuantitas yang diminta dinyatakan dalam satuan waktu.;

Artinya, jika disebutkan bahwa kuantitas televisi yang diminta di kota Jakarta adalah 20.000 unit, maka harus jelas 20.000 unit tersebut per hari, per bulan, atau per tahun. Penjualan televisi 20.000 unit per hari adalah angka yang sangat fantastis, Berbeda jika kita katakan bahwa penjualan tersebut adalah per tahun.;

2. Hukum Permintaan;

Ulasan di atas menyinggung sekilas bahwa ada beberapa faktor yang menentukan besarnya permintaan. Di antaranya adalah harga barang dan jasa itu sandiri, harga barang dan jasa lain, pendapatan, selera, juga jumlah penduduk. Namun demikian, kita tidak dapat memahami pengaruh semua variabel tersebut sekaligus dalann waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, untuk memudahkan analisis, para ekonom biasanya memisahkan faktor-faktor tersebut dan menganalisisnya secara terpisali Jadi, jika kita ingin menganalisis pengaruh perubahan harga terhadap permintaan, maka faktor-faktor lain yang juga mepengaruhi harga kita anggap tidak berubah atau konstan. Dalam ilmu ekonomi, anggapan bahwa lainnya konstan dinamakan “ ceteris paribus “, Jika kita telah memisahkan pengaruh faktor-faktor lainnya seperti ini, barulah kita dapat menganalisis pengaruh yang ditimbulkan oleh harga secara jelas.;

Mari kita ambil contoh berikut. Ana membeli 5 kilogram buah jeruk. Padahal semula ia hanya beniat untuk membeli 2 kilogram saja. Tetapi karena di toko Buah Segar sedang ada bulan promosi dengan menurunkan harga jeruk, maka ia memutuskan membeli 5 kilogram. Sebelum ia juga Berniat membeli 5 kilogram buah apel. Namun harga apel ternyata malah naik, sehingga ia terpaksa hanya membeli 2 kilogram saja. la pun terpaksa mengurungkan niatnya untuk membeli buah durian kesukaannya karna harganya sudah naik sangat tinggi.;

Dari ilustrasi tersebut, kita ketahui bahwa harga memainkan peran penting dalam memengaruhi kuantitas yang diminta. Semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah yang diminta. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang dan jasa, semakin banyak jumlah yang diminta. Terlihat di sini bahwa ada hubungan terbalik antara tingkat harga dengan jumlah barang dan jasa yang diminta. Fenomena ini pada intinya merupakan isi dari hukum permintaan. Secara lebih jelas, hukum permintaan ini berbunyi: “Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantilas yang diminta semakin menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang diminta akin meningkat, ceteris paribus ”;

Sumber: EKONOMI: – Jilid 1 Oleh Alam S.

Organisasi Bisnis Berdasarkan Sifatnya

Ketika entrepreneur memulai bisnis, is harus menyusun organisasi yang akan dikelolanya. Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam organisasi, jika tujuan yang ditetapkan ingin dicapai secara efektif dan efisien, maka entrepreneur harus menerapkan konsep manajemen. Manajemen adalah ilmu pengetahuan dan seni dalam mengelola sumber daya yang tersedia secara efektif dan eflsien untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Jadi organisasi dan manajemen memiliki keterkaitan yang erat. (Robbins dan Coulter, 2007).;

Berdasarkan sifatnya, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal,dan informal. Organisasi formal menggambarkan interaksi otoritas yang tegas dan hubungan struktural dalam suatu organisasi. Hal ini digambarkan ke dalam struktur organisasi yang mendeskripsikan posisi dan tanggung jawab pekerjaannya. Organisasi informal menggambarkan interaksi dan hubungan antar pekerja, yang membentuk suatu pola yang tidak resmi diciptakan dan diatur oleh manajemen.;

Dengan konsep manajemennya, entrepreneur menciptakan organisasi formal, tetapi entrepreneur juga harus menyadari bahwa selalu ada organisasi informal yang dapat memiliki sifat positif atau negatif. Nilai positif akan berperan dalam pencapaian tujuan organisasi. Entrepreneur harus mengelola nilai-nilai yang dalam organisasi informal sehingga tidak merugikan organisasi secara keseluruhan.;

Menurut Robbins dan Coulter (2007) konsep manajemen memiliki empat fungsi dasar, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian (leading).;

1. Perencananaan;

Proses menentukan tujuan dan target-target yang akan dicapai di masa mendatang serta merumuskan tindakan dan strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan organisasi.;

2. Pengorganisasian;

Proses mendesain pekerjaan, mengelompokkan pekerjaan ke dalam unit-unit yang dapat dikelola dan menetapkan pola wewenang di antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan.;

3. Kepemimpinan;

Proses mengarahkan, memandu dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.;

4. Pengendalian;

Proses mengevaluasi kinerja suatu organisasi serta mengambil tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan organisasi.;

Di dalam organisasi yang dikelolanya, entrepreneur menentukan struktur organisasi, yaitu pola formal tentang bagaimana orang dan pekerjaan dikelompokkan dalam suatu organisasi. Struktur organisasi dideskripsikan dalam bagan organisasi. Struktur organisasi ini harus dapat menerjemahkan strategi perusahaan. Keberadaan struktur organisasi dapat mempengaruhi perilaku, motivasi, kinerja, kerja sama dan hubungan antar kelompok di dalam organisasi.;

Entrepreneur sebagai pemimpin organisasi memiliki tugas untuk menciptakan struktur organisasi yang dapat mendorong karyawan untuk bekerja keras dan mengembangkan sikap sportif. Di samping itu juga memfasilitasi individu dan kelompok untuk bekerja sama secara efektif.;

Secara umum terdapat 4 jenis struktur organisasi formal (Swastha&Sukotjo, 1991), yaitu struktur organisasi garis, struktur organisasi garis dan staf, struktur organisasi fungsional, dan struktur organisasi matriks.;

1. Struktur organisasi garis.;

Struktur organisasi ini menerapkan aliran wewenang langsung dari top manajemen kepada manajemen di bawahnya. Pemimpin perusahaan memiliki kewenangan langsung dalam mengawasi bawahannya. Kelemahan model ini adalah tanggung jawab dipikul sepenuhnya oleh pemimpin perusahaan sehingga dapat terjebak pada pekerjaan yang bersifat administratif sehingga kekurangan waktu untuk memikirkan hal-hal dan rencana yang bersifat strategis. Struktur organisasi jenis ini cocok untuk perusahaan berskala kecil dan menengah.;

2. Struktur organisasi garis dan staf.;

Struktur organisasi ini merupakan gabungan antara organisasi lini dan departemen staf. Departemen staf memberikan saran kepada departemen lini. Pengambilan keputusan tetap pada departemen lini. Departemen staf hanya memberikan dukungan teknis khusus. Struktur organisasi ini banyak ditemukan pada perusahaan menengah dan besar.;

3. Struktur organisasi fungsional.;

Pada struktur organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.;

4. Struktur organisasi matriks.;

Struktur organisasi ini merupakan suatu desain struktural yang menugaskan para spesialis dari berbagai departemen fungsional untuk bekerja pada suatu proyek yang dipimpin oleh seorang manajer proyek. Manajer proyek mempunyai otoritas terhadap slat yang tertibat. Jadi slat yang terlibat memiliki dua atasan, yaitu manajer lini dan manajer proyek. Model ini banyak digunakan di perusahaan besar dan perusahaan multinasional.;

Dan ketiga struktur organisasi tersebut, semua dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi suatu organisasi. Entrepreneur harus dapat memastikan bahwa struktur organisasi yang dirancang dapat mendorong mencapai tujuan organisasi. Di samping itu, dengan semakin majunya teknologi dan perubahan lingkungan yang makin dinamis, struktur organisasi hendaknya lebih fleksibel untuk merespons perubahan tersebut.;

Pustaka: Pengantar Entrepreneurship Oleh Serian Wijatno

Program Insurance Sama Saja Dengan Menabung

Asuransi adalah cara lain untuk menabung. 10 tahun yang lalu, penjual asuransi akan datang kepada Anda untuk memberi tawaran asuransi plus, plus tabungan. Premi bisa dibayar bulanan, lewat debit rekening, atau per triwulan atau per tahun, suka-suka. Besar bunga tabungan diclaim 2% lebih tinggi dari bunga tabungan biasa. Lalu ada deretan angka-angka yang wah sekali, dan selalu Anda akan dituntun untuk melongok angka yang paling besar, di baris 20 tahun kemudian, dan Anda merasa wah nyaman juga dapat uang segitu gede. Namanya bisa tabungan, bisa dana pendidikan, bisa dana pensiun. Prinsipnya ada bagian yang akan ditabung dan dalam periode tertentu bisa diambil.;

Lima tahun kemudian, cara ini kurang laku lagi, dan perusahaan asuransi mengemas produknya dengan cara yang lebih menggiurkan. Bukan lagi tabungan, dana pendidikan, atau dana pensiun tapi investasi. Dengan return yang lebih besar karena menaruh uang Anda tidak lagi di instrumen tabungan yang bunganya kecil mungil. Anda sudah taruh uang Anda di ekuiti, saham, yang bisa memberikan 20% atau 40% return per tahunnya. Kalau sekarang harga saham kedodoran, ya sebetulnya tidak masalah juga, namanya juga risiko. Mau untungnya masa tidak bisa terima ruginya.;

Asuransi model unit link ini jauh lebih hebat ditawarkannya. Dengan return lebih tinggi, pastilah angka yang tercetak di proposal jauh lebih besar dari sekadar tabungan. Wah, apalagi kalau ditunjuk angka pada waktu umur Anda 70 tahun, alamak, luar biasa.Terlepas dari ketidaksetujuan saya tentang cara menjual asuransi semacam itu toh berapa banyak sih yang akan memperhitungkan nilai tunai dari angka yang luar biasa itu saya menganggap bahwa asuransi plus memiliki kelebihan dalam mendisiplinkan diri kita untuk menabung.;

Andaikata jumlah yang ditabung itu hanya memberikan return sedikit lebih tinggi dari besar inflasi tahunan kita, asuransi plus sudah cukup dijadikan sebagai alat menabung. Hal yang kita perlu sadari adalah apa yang kita bayarkan tiap bulan, triwulan, atau tiap tahun itu tidak semuanya masuk ke instrumen tabungan.;

Sebagian masuk sebagai premi asuransi yang pengembaliannya bakal ada kalau Anda sudah tidak ada. Jadi, Anda mesti rela hati membiarkan orang lain menikmati apa yang Anda bayarkan rutin sekarang ini. Ini pun dengan batasan, bisa batasan umur 70 tahun misalnya, atau batasan kontrak.;

Tetapi minimal, kalau nasabah atau pemegang polls meninggal dunia pada kurun waktu tersebut, dan dia masih punya utang yang mesti dilunasi, tidak perlulah dia mewariskan utang kepada anak-anaknya.;

Di luar itu, Anda punya instrumen tabungan yang mau tidak mau mesti Anda bayar terus, kalau Anda tidak mau kehilangan seluruh uang Anda. Lebih repot memang. Tapi boleh menjadi pilihan kalau Anda mampu mengampu seluruh biaya dan beban yang rutin harus dibayarkan.;

Pustaka: Cara Jitu Mengatur Anggaran Rumah Tangga… Oleh Peni R. Pramono

Aspek Yang Mempengaruhi Biaya Produksi

Untuk menjalankan produksi diperlukan tenaga kerja, bahan-bahan dasar, alat-alat dan mesin, bahan bakar, dan sebagainya, yaitu sumber-sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi. Untuk menentukan harga jual produk serta untuk dapat menentukan apakah suatu usaha itu rendabel, semua biaya produksi harus diperhitungkan dengan seteliti mungkin. Perhitungan semua biaya yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan suaru barang/jasa sampai barang tersebut terjual disebut “ kalkulasi harga pokok “.;

Pengertian Biaya;

Dalam ilmu ekonomi biaya diartikan, semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku. Dalam definisi ini ada empat unsur yang perlu diperhatikan;

a. Pengorbanan;

Pengorbanan yang sesungguhnya adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau sumber-sumber ekonomis bahan-bahan yang harus dipakai, waktu dan tenaga yang dicurahkan, peralatan dan mesin yang terpakai, upah karyawan yang harus dibayar, dan sebagainya.;

Masalah pertama yang dihadapi oleh produsen adalah menentukan berapa jumlah pengorbanan tersebut. Untuk itu semua pengorbanan harus diukur dengan teliti (dikuantitatifkan): berapa kg bahan yang habis terpakai, berapa jam kerja yang telah dicurahkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, berapa jam mesin yang diperlukan untuk pembuatan suatu barang, dan sebagainya.;

b. Pengorbanan yang perlu untuk produksi;

Yang dihitung sebagai biaya hanyalah pengorbanan yang perlu saja, artinya yang tidak dapat dihindarkan. Jadi, pemborosan bahan atau waktu yang sebenarnya tidak perlu itu seharusnya tidak ikut dihitung sebagai biaya.;

c. Dinilai dalam;

Semua biaya produksi dinilai dalam uang. Pengeluaran yang memang harus dibayar dengan uang, seperti harga beli bahan-bahan atau gaji pegawai, sudah dengan sendirinya termasuk perhitungan biaya. Tetapi dapat tejadi bahwa ada hal-hal yang sebenrnya termasuk biaya produksi — tetapi tidak dibayar dengan uang. Misalnya, tenaga sendiri atau bahan-bahan yang diambil dari kebun sendiri. Karena tidak menyangkut pengeluaran uang, maka kerap kali juga tidak dihitung sebagai biaya. Padahal sebenarnya tenaga sendiri dan bahan-bahan itu juga harus ikut diperhitungkan sebagai biaya, meskipun tidak berupa pengeluaran uang.;

Contoh lain adalah penyusutan gedung dan alat-alat produksi, yang betul-betul termasuk biaya, biar pun tidak ada satu sen pun dikeluarkan untuk itu. Biaya seperti itu, yang secara ekonomis harus dihitung sebagai biaya produksi tetapi bukan merupakan pengeluaran uang, sering juga disebut biaya implisit.;

Bagaimana caranya pengorbanan atau biaya yang tidak menyangkut pengeluaran uangmmhamuadiperhituntglnan?Biaya-biaya tenanbundinilaidalamuaag,yammdiaannakan dengan harga yang umum berlaku dalam masyarakat untuk hal-hal seperti itu. Misalnya, harga pasar untuk basil kebun sendiri, untuk upah tarif yang bertaku umum, dan seterusnya. Cara ini dalam ilmu ekonomi disebut biaya alternadf (alternative cost atau opportunity cost).”;

d. Menurut barna pasar yang berlaku;

Kalau biaya harus dinilai dalam uang, nilai atau harga yang manakah yang harus dipakai? Di atas sudah disinggung bahwa yang dipakai adalah harga pasar yang berlaku.;

Banyak orang memperhitungkan nilai bahan atau barang sama dengan harga yang dulu telah dibayar untuk membeli barang/bahan tersebut atau disebut “ harga perolehan “. Tetapi berapa yang dulu dibayar untuk membeli suatu barang itu sebenarnya tidak penting lagi. Apalagi dalam masa kenaikan harga umum (inflasi). Agar suatu usaha bisa berjalan tarus (agar kontinuitas usaha terjamin), yang lebih panting adalah berapa harga yang harus dibayar sekarang kalau membeli barang yang sama lagi. Jadi yang dipakai sebagai pedoman untuk penentuan besarnya biaya dalam kalkulasi harga pokok adalah harga pasar yang berlaku sekarang (=pada saat penjualan) meskipun dahulu mungkin dibeli dengan harga yang lebih rendah atau lebih mahal.;

Pustaka: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.

Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Inflasi

Inflasi tidak selalu berdampak buruk bagi perekonomian. Inflasi yang terkendali justru dapat meningkatkan kegiatan perekonomian. Berikut ini adalah akibat-akibat yang ditimbulkan Inflasi terhadap kegiatan ekonomi masyarakat.;

a. Dampak Inflasi terhadap Pendapatan;

Inflasi dapat mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Pada beberapa kondisi (kondisi infasi lunak), inflasi dapat mendorong parkembangen ekonomi. Inflasi dapat mendorong para pengusaha memperluas produksinya. Dengan demikian, akan tumbuh kesempatan kerja baru sekaligus bertambahnya pendapatan seseorang. Namun, bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap Inflasi akan menyebabkm mereka rugi karena penghasilan yang tetap itu jika ditukarkan dengan barang dan jasa akan semakin sedikit. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut! Sebelum infiasi, orang yang menerima penghasilan Rp 100.000 dapat membeli 100 kg beras seharga Rp 1000,00 per kg. Karna inflasi, maka harga beras yang semula naik, menjadi Rp 1.250,00 per kg. Oleh karena nilai beli uang Rp 100.000,00 jika ditukarkan dengan beras kini hanya menjadi 80 kg. Dari ilustrasi tersebut, diketahui ada penurunan nilai tukar sebesar 20 kg (100 kg — 80 kg). Sebaliknya, orang yang berutang akan beruntung. Anggaplah seorang petani mempunyai utang Rp100.000,00. Sebelum Inflasi, petani itu harus menjual beras 100 kg untuk membayar utangnya. Tetapi setelah inflasi harga beras menjadi Rp 1.250,00 per kg, sehingga petani tersebut cukup menjual 80 kg untuk membayar utangnnya sebesar Rp 100.000,00.;

2. Dampak Inflasi terhadap Ekspor;

Pada keadaan Inflasi, daya saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya saing terjadi karena harga barang ekspor makin mahal. Masi dapat menyulitkan para eksportir dan negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang, yang mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Devisa yang diperoleh juga semakin kecil.;

3.Dampak Inflasi terhadap Minat Orang untuk Menabung;

Pada masa inflasi, pendapatan rill para penabung berkurang karena jumlah bunga yang diterima pada kenyataannya berkurang karena laju Inflasi. Misalnya, bulan Januari tahun 2006 seseorang menyetor uangnya ke bank dalam bentuk deposit dalam satu tahun. Deposito tersebut menghasilkan bunga sebesar, misalnya, 15% per tahun. Apabila tingkat Inflasi sepanjang Januari 0006 — Januari 2007 cukup tinggi, katakanlah 11%, maka pendapatan dari uang yang didepositokan tinggal 4%. Minat orang untuk membung akan berkurang.;

Pustaka: EKONOMI: – Jilid 1 Oleh Alam S.

Beberapa Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional

Umumnya negara sedang berkembang lebih memilih kebijakan ekonomi terbuka, yaitu melakukan hubungan ekonomi dengan luar negeri. Kebijakan ini akan membuka akses pasar ekspor bagi produk-produk mereka, sekaligus membuka sumber pengadaan barang modal dan bahan baku industri dari negara-negara lain. Secara teoretis, jika pengelolaan baik dan transparan, kebijakan ekonomi terbuka dapat mempercepat pembangunan ekonomi. Kebijakan perdagangan internasional terdiri atas kebijakan promosi ekspor, kebijakan substitusi impor, dan kebijakan proteksi industri.;

1. Kebijakan Promosi Ekspor;

Selain menghasilkan devisa, kebijakan promosi ekspor dapat melatih dan meningkatkan daya saing atau produktivitas para pelaku ekonomi dornotik. Umumnya, negara sedang berkembang mengekspor hasil-hasil sektor primer (pertanian dan pertambangan) atau hasil-hasil industri yang telah ditinggalkan negara-negara yang lebih dahulu maju. Thailand misalnya, sangat terkenal sebagai negara yang mampu menghasilkan devisa dari ekspor hasil pertanian. Sementara Indonesia, memperoleh devisa yang besar dari ekspor tekstil. Saar ini mereka tidalk lagi menambah perhatian pada sektor-sektor tersebut, melainkan berkonsentrasi pada industri yang padat ilmu pengetahuan, misalnya komputer dan peralatan komunikasi canggih atau peralatan militer modern. Hal ini dikarenakan nilai rambah dari penjualan produk-produk tersebut lebih tinggi dari yang dihasilkan industri mobil atau tekstil.;

2. Kebijakan Substitusi Impor;

Kebijakan substitusi impor adalah kebijakan untuk memproduksi barang-barang yang diimpor. Tujuan utamanya adalah penghematan devisa. Di Indonesia, pengembangan industri tekstil pada awalnya adalah substitusi impor. Jika tahap substitusi impor terlampaui, biasanya untuk tahap selanjutnya menempuh strategi promosi ekspor.;

3. Kebijakan Proteksi Industri;

Kebijakan proteksi industri umumnya bersifat sementara, sebab tujuannya untuk melindungi industri yang baru berkembang, sampai mereka mampu bersaing. Jika industri tersebut sudah berkembang, maka perlindungan dicabut. Perlindungan yang diberikan biasanya adalah pengenaan tarif dan atau pemberian kuota untuk barang-barang produk negara lain yang boleh masuk ke pasar domestik.;

Pustaka: Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi Oleh Bambang Wijayanta & Aristanti Widyaningsih

Konsep Dasar Pendapatan Devisa Nasional

Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara.;

Pendapatan nasional dapat didefnisikan sebagai;

• Nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam satu periode tertentu (satu tahun).;

• Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan.;

• Jumlah pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.;

Jika dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, pendapatan nasional dapat dikelompokkan menjadi;

1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product);

Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. GDP dihitung dengan menjumlahkan semua basil produksi barang dan jasa dari masyarakat yang tinggal di suatu negara, ditambah warga negara asing yang bekerja di negara tersebut. Selain PDB, kita mengenal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh masyarakat yang tinggal di suatu daerah (region).;

2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product);

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) yaitu seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara tertentu di manapun berada dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. PNB dapat dirumuskan sebagai berikut.;

PNB = PUB – PFPN;

Pendapatan Faktor Produksi Neto (PFPN) merupakan selisih antara pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh masyarakat yang berada di luar negeri (FPLN) dan pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing di dalam negeri (FPDN). Umumnya, PFPN negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia bernilai negatif. Artinya, impor faktor produksi lebih besar dari pada ekspor faktor produksi. Oleh karena itu, di negara sedang berkembang nilai PNB lebih kecil dari pada nilai PDB.;

3. Produk Nasional Neto (Net National Product);

Produk Nasional Neto (PNN) yaitu seluruh nilai produksi barang barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu biasanya sat tahun, setelah dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal. PNN dapat dirumuskan sebagai berikut.;

PNN = PNB — (Penyusutan + Barang pengganti modal);

Produk GNP menyebabkan barang modal yang ada menjadi habis, misalnya mesin menjadi habis karena digunakan. Jika sumber daya ini tidak digunakan untuk menggantikan barang modal yang ada, GNP tidak mungkin dipertahankan pada periode yang berlaku.;

Pustaka: Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi Oleh Bambang Wijayanta & Aristanti Widyaningsih

Kurva Permintaan Investasi Fungsi Suku Bunga

Investasi yang berani disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal. Dengan kata lain investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.;

Hal ini dapat dipaparkan sebagai, pengeluaran investasi adalah pengeluaran untuk membeli barang modal rill. Barang modal rill berbentuk;

1. Alat-alat produksi, seperti pabrik, mesin-mesin, dan perlengkapan produksi lainnya;

2. Rumah untuk tempat tinggal.;

3. Peruhahan barang cadangan.;

Keseluruhan alat-alat produksi yang digunakan dalam proses produksi perusahaan-perusahaan dalam ekonomi disebut sebagai stok kapital tetap (fixed stock capital). Stok kapital tetap ditambah stok rumah untuk tempat tinggal dan stok barang cadangan disebut stok kapital. Pengeluaran investasi adalah pengeluaran yang bertujuan menambah stok kapital atau ketersediaan modal.;

Kurva itu menggambarkan permintaan investasi yang menunjukkan berbagai volume atau besarnya investasi yang akan dilakuken pada berbagai tingkat suku bunga. Kurva permintaan investasi berbentuk berlereng menurun dari kiri atas ke kanan bawah atau berlereng negatif. Dari pola hubungan antara investasi dan tingkat suku bunga dapat ditarik kesimpulan bahwa permintaan investasi merupakan fungsi dari suku bunga dan hubungan antara dua variabel itu merupakan hubungan negatif. Hal ini mempunyai arti bahwa bila hal-hal lain tetap (ceteris paribus), pada tingkat suku bunga yang lebih rendah volume investasi akan lebih besar, sedangkan pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi volume investasi lebih tinggi pula. Ingat bahwa tingkat suku bunga merupakan biaya investasi.;

Pustaka: Ekonomi dan Akuntansi: Membina Kompetensi Ekonomi Oleh Eeng Ahman dan Epi Indriani

Hukum Dan Pengertian Permintaan

Suatu saat ketika kamu jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Banyak barang bagus yang menarik minat kamu. Ada tas punggung, ikat pinggang, aksesoris rambut, novel Harry Potter terbaru, dan lain-lain. Semua yang menarik minat tersebut ingin kamu beli. Apakah keinginan tersebut merupakan permintaan? Jika kamu tidak memiliki uang untuk membeli semua barang tersebut, keinginan kamu belum dikatakan sebagai permintaan. Lalu, keinginan yang seperti apa yang dikatakan sebagai permintaan?1. Pengertian Permintaan
Permintaan tercipta apabila kamu memiliki keinginan untuk membeli barang dan jasa yang disertai oleh kemampum untuk membayarnya. Jadi, secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa permintaan adalah keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu.Ada tiga hal penting yang berkaitan dengan konsep permintaan ini. Pertama, kuantitas yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan. Hal ini menunjukkan berapa banyak yang ingin dibeli konsumen berdasarkan harga barang tersebut, harga barang lain, pendapatan, dan selera.
Kedua, keinginan konsumen tersebut disertai oleh kemampuan serta kesediaan untuk membeli. Jadi, merupakan permintaan efektif.
Ketiga, kuantitas yang diminta dinyatakan dalam satuan waktu. Artinya, jika disebutkan bahwa kuantitas televisi yang diminta di kota Jakarta adalah 20.000 unit, maka harus jelas 20.000 unit tersebut per hari, per bulan, atau per tahun. Penjualan televisi 20.000 unit per hari adalah angka yang sangat fantastis, Berbeda jika kita katakan bahwa penjualan tersebut adalah per tahun.2. Hukum Permintaan
Ulasan di atas menyinggung sekilas bahwa ada beberapa faktor yang menentukan besarnya permintaan. Di antaranya adalah harga barang dan jasa itu sandiri, harga barang dan jasa lain, pendapatan, selera, juga jumlah penduduk. Namun demikian, kita tidak dapat memahami pengaruh semua variabel tersebut sekaligus dalann waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, untuk memudahkan analisis, para ekonom biasanya memisahkan faktor-faktor tersebut dan menganalisisnya secara terpisali Jadi, jika kita ingin menganalisis pengaruh perubahan harga terhadap permintaan, maka faktor-faktor lain yang juga mepengaruhi harga kita anggap tidak berubah atau konstan. Dalam ilmu ekonomi, anggapan bahwa lainnya konstan dinamakan “ceteris paribus“, Jika kita telah memisahkan pengaruh faktor-faktor lainnya seperti ini, barulah kita dapat menganalisis pengaruh yang ditimbulkan oleh harga secara jelas.Mari kita ambil contoh berikut. Ana membeli 5 kilogram buah jeruk. Padahal semula ia hanya beniat untuk membeli 2 kilogram saja. Tetapi karena di toko Buah Segar sedang ada bulan promosi dengan menurunkan harga jeruk, maka ia memutuskan membeli 5 kilogram. Sebelum ia juga Berniat membeli 5 kilogram buah apel. Namun harga apel ternyata malah naik, sehingga ia terpaksa hanya membeli 2 kilogram saja. la pun terpaksa mengurungkan niatnya untuk membeli buah durian kesukaannya karna harganya sudah naik sangat tinggi.Dari ilustrasi tersebut, kita ketahui bahwa harga memainkan peran penting dalam memengaruhi kuantitas yang diminta. Semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah yang diminta. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang dan jasa, semakin banyak jumlah yang diminta. Terlihat di sini bahwa ada hubungan terbalik antara tingkat harga dengan jumlah barang dan jasa yang diminta. Fenomena ini pada intinya merupakan isi dari hukum permintaan. Secara lebih jelas, hukum permintaan ini berbunyi: “Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantilas yang diminta semakin menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang diminta akin meningkat, ceteris paribus”Sumber: EKONOMI : – Jilid 1 Oleh Alam S.Artikel Terkait:Pengertian Permintaan Kebijakan Ekonomi Indonesia Dan TantangannyaFaktor Penting Teori Ekonomi MikroGaris Anggaran Rumah TanggaKurva Permintaan Pasar (Market Demand)

Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan produksi dengan perubahan permintaan masyarakat, dan biaya produksi kalau produksi diperbesar atau diperkecil. Misalnya, seorang petani yang membawa basil kebunnya ke pasar untuk dijual (sayuran, buah-buahan, bunga). Penawarannya akan inelastis. Mengapa? Kalau harga di pasar lebih tinggi daripada yang diharapkannya, ia tidak segera akan dapat menawarkan lebih banyak karna harus menunggu musim berikut. Dan kalau harga lebih rendah daripada yang diharapkan, ia tetap akan menjual seluruh persediaannya karna barang-barang ini tidak dapat disimpan lama. Umumnya penawaran hasil-hasil pertanian bersifat inelastis.Waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan jumlah yang ditawarkan (Qs) dengan perubahan harga dapat dibedakan:A. Jangka waktu sangat pendek
Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap: oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Maka, dalam jangka waktu sangat pendek penawaran bersifat inelastis.B. Jangka pendek
Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan, dsb.), tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll).Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya naik dengan cepat, make S akan inelastic. Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik dengan pertambahan produksi, S akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian suplainya inelastic, sedang hasil pabrik lebih elastis.C. Jangka panjang
Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang¬barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb).Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.Artikel Terkait:Hal-hal Yang Mempengaruhi Elastisitas PenawaranFaktor Penting Teori Ekonomi MikroPengertian Mekanisme Dan Harga PasarBeberapa Bentuk Kebijakan Ekonomi InternasionalKebijakan Ekonomi Indonesia Dan Tantangannya

Kurva Permintaan Individual

Angka-angka dari tabel (Daftar Permintaan Akan Beras – Keluarga A) di artikel sebelumnya, juga dapat digunakan dalam bentuk sebuah grafik, yaitu yang disebut Kurva Permintaan Individual. Untuk menggambarkan kurva permintaan, jumlah yang mau dibeli (Qd) diukur pada sumbu X (horisontal), sedang harga persatuan (P) diukur pada sumbu Y (vertikal). Setiap pasangan [sekian kg beras:harga sekian rupiah] dilukiskan sebagai satu titik dalam grafik.Titik-titik yang diperoleh kemudian disambung hingga menjadi kurva permintaan dd. Lihat gambar 1.1.Gambar 1.1 (Kurva permintaan akan beras, keluarga A)

Kurva permintaan dd menunjukkan hubungan antara jumlah (beras) yang mau dibeli (Qd) per bulan dan harga beras (per kg) (P). Menurut kebiasaan internasional harga diukur pada sumbu tegak (sumbu Y) dan jumlah diukur pada sumbu horisontal (sumbu X).Perhatikan juga bahwa jumlah yang mau dibeli (Qd) selalu dihitung per jangka waktu tertentu (per tahun, per bulan, per minggu, dsb.). Demikian pula harga (P) selalu berarti harga per satuan.Setiap titik dari kurva permintaan menunjukkan suatu kombinasi atau pasangan dari [sekian kg beras yang mau dibeli per bulan] dan [harga beras sekian rupiah per kg]. Dari kurva segera dapat dilihat kira-kira berapa kilogram beras yang akan dibeli oleh keluarga yang bersangkutan pada berbagai tingkat harga, juga pada harga yang tidak tercantum dalam daftar Permintaan di atas tadi (=interpolasi).Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.Artikel Terkait:Faktor Penting Teori Ekonomi MikroHal Yang Mempengaruhi Elastisitas PenawaranKurva Permintaan Pasar (Market Demand)Contoh Permintaan Barang Individual Faktor-Faktor Utama Aspek Ekonomi Mikro

Beberapa Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional

Umumnya negara sedang berkembang lebih memilih kebijakan ekonomi terbuka, yaitu melakukan hubungan ekonomi dengan luar negeri. Kebijakan ini akan membuka akses pasar ekspor bagi produk-produk mereka, sekaligus membuka sumber pengadaan barang modal dan bahan baku industri dari negara-negara lain. Secara teoretis, jika pengelolaan baik dan transparan, kebijakan ekonomi terbuka dapat mempercepat pembangunan ekonomi. Kebijakan perdagangan internasional terdiri atas kebijakan promosi ekspor, kebijakan substitusi impor, dan kebijakan proteksi industri.1. Kebijakan Promosi Ekspor
Selain menghasilkan devisa, kebijakan promosi ekspor dapat melatih dan meningkatkan daya saing atau produktivitas para pelaku ekonomi dornotik. Umumnya, negara sedang berkembang mengekspor hasil-hasil sektor primer (pertanian dan pertambangan) atau hasil-hasil industri yang telah ditinggalkan negara-negara yang lebih dahulu maju. Thailand misalnya, sangat terkenal sebagai negara yang mampu menghasilkan devisa dari ekspor hasil pertanian. Sementara Indonesia, memperoleh devisa yang besar dari ekspor tekstil. Saar ini mereka tidalk lagi menambah perhatian pada sektor-sektor tersebut, melainkan berkonsentrasi pada industri yang padat ilmu pengetahuan, misalnya komputer dan peralatan komunikasi canggih atau peralatan militer modern. Hal ini dikarenakan nilai rambah dari penjualan produk-produk tersebut lebih tinggi dari yang dihasilkan industri mobil atau tekstil.2. Kebijakan Substitusi Impor
Kebijakan substitusi impor adalah kebijakan untuk memproduksi barang-barang yang diimpor. Tujuan utamanya adalah penghematan devisa. Di Indonesia, pengembangan industri tekstil pada awalnya adalah substitusi impor. Jika tahap substitusi impor terlampaui, biasanya untuk tahap selanjutnya menempuh strategi promosi ekspor.3. Kebijakan Proteksi Industri
Kebijakan proteksi industri umumnya bersifat sementara, sebab tujuannya untuk melindungi industri yang baru berkembang, sampai mereka mampu bersaing. Jika industri tersebut sudah berkembang, maka perlindungan dicabut. Perlindungan yang diberikan biasanya adalah pengenaan tarif dan atau pemberian kuota untuk barang-barang produk negara lain yang boleh masuk ke pasar domestik.Pustaka: Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi Oleh Bambang Wijayanta & Aristanti WidyaningsihArtikel Terkait:Kebijakan Ekonomi Indonesia Dan TantangannyaKonsep Dasar Pendapatan Devisa NasionalDampak Yang Ditimbulkan Oleh InflasiStrategi Marketing Mix (Marketing Mix Strategy)Faktor Penting Teori Ekonomi Mikro

Dasar Pembentukan Teori Ekonomi

Dalam mempelajari ilmu ekonomi mikro perlu disadari perbedaan dari pernyataan positif (pernyataan yang mengandung arti: apakah yang berlaku, atau telah berlaku atau akan berlaku) dan pernyataan negati (pernyataan yang mengandung arti: apakah yang sebaiknya harus berlaku). Pada hakikatnya pernyataan positif adalah pernyataan yang berkaitan dengan fakta-fakta yang berlaku di masyarakat. Pernyataan positif dapat diuji dalam kaitannya dengan dengan logika yang mendasarinya dan bukti-bukti empiris. Tanpa menghakimi baik jeleknya, atas dasar fakta-fakta yang berlaku tersebut kebenaran pernyataan positif dapat dibuktikan. Sebagai contoh pernyataan positif adalah bilamana di suatu daerah terjadi musim kemarau yang panjang yang mengakibatkan produksi beras di daerah tersebut merosot tajam, maka tanpa adanya pasokan beras dari daerah lain akan mengakibatkan harga beras di daerah tersebut naik. Pernyataan positif menyangkut penjelasan dan ramalan dan merupakan dasar pembentukan teori ekonomi mikro. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, teori dikembangkan untuk menjelaskan fenomena, dikonfrontasikan terhadap pengamatan dan digunakan untuk menyusun model untuk selanjutnya menghasilkan ramalan-ramalan. Pemakaian teori ekonomi untuk membuat ramalan sangat penting bagi para manajer perusahaan. Andaikan manajer perusahaan mempertimbangkan untuk menaikkan harga komoditasnya, maka kenaikan harga komoditas tersebut akan mempengaruhi jumlah yang diminta konsumen, preferensi konsumen, dsb. Untuk dapat merencanakan kenaikan harga yang sesuai dengan tujuan, maka manajer perusahaan tersebut perlu mengetahui seberapa besar dampak dari kenaikan harga tersebut terhadap beberapa hal yang dianggapnya penting. Di lain pihak pernyataan normatif adalah suatu pandangan subyektif atau suatu “value judgement yang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti halnya faktor filsafat, kebudayaan dan keagamaan. Oleh sebab itu kebenaran pernyataan normatif tidak dapat dibuktikan dengan melihat kenyataan. Kebanyakan ‘value judgement’ yang melibatkan kebijakan ekonomi akan berakhir pada perhitungan untung rugi dengan mempertimbangkan kepemilikan di satu sisi dan efisiensi ekonomi di sisi lainnya.Sumber: Ekonomi Mikro (Edisi Baru) Oleh Sugiarto DkkArtikel Terkait:Faktor Penting Teori Ekonomi MikroPerbedaan Ekonomi Mikro Dan Ekonomi MakroKebijakan Ekonomi Indonesia Dan TantangannyaFaktor-Faktor Utama Aspek Ekonomi MikroKurva Permintaan Investasi Fungsi Suku Bunga

Aspek Yang Mempengaruhi Biaya Produksi

Untuk menjalankan produksi diperlukan tenaga kerja, bahan-bahan dasar, alat-alat dan mesin, bahan bakar, dan sebagainya, yaitu sumber-sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi. Untuk menentukan harga jual produk serta untuk dapat menentukan apakah suatu usaha itu rendabel, semua biaya produksi harus diperhitungkan dengan seteliti mungkin. Perhitungan semua biaya yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan suaru barang/jasa sampai barang tersebut terjual disebut “kalkulasi harga pokok“.Pengertian BiayaDalam ilmu ekonomi biaya diartikan, semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku. Dalam definisi ini ada empat unsur yang perlu diperhatikan:a. Pengorbanan
Pengorbanan yang sesungguhnya adalah pemakaian faktor-faktor produksi atau sumber-sumber ekonomis bahan-bahan yang harus dipakai, waktu dan tenaga yang dicurahkan, peralatan dan mesin yang terpakai, upah karyawan yang harus dibayar, dan sebagainya.Masalah pertama yang dihadapi oleh produsen adalah menentukan berapa jumlah pengorbanan tersebut. Untuk itu semua pengorbanan harus diukur dengan teliti (dikuantitatifkan): berapa kg bahan yang habis terpakai, berapa jam kerja yang telah dicurahkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, berapa jam mesin yang diperlukan untuk pembuatan suatu barang, dan sebagainya.b. Pengorbanan yang perlu untuk produksi
Yang dihitung sebagai biaya hanyalah pengorbanan yang perlu saja, artinya yang tidak dapat dihindarkan. Jadi, pemborosan bahan atau waktu yang sebenarnya tidak perlu itu seharusnya tidak ikut dihitung sebagai biaya. c. Dinilai dalam
Semua biaya produksi dinilai dalam uang. Pengeluaran yang memang harus dibayar dengan uang, seperti harga beli bahan-bahan atau gaji pegawai, sudah dengan sendirinya termasuk perhitungan biaya. Tetapi dapat tejadi bahwa ada hal-hal yang sebenrnya termasuk biaya produksi — tetapi tidak dibayar dengan uang. Misalnya, tenaga sendiri atau bahan-bahan yang diambil dari kebun sendiri. Karena tidak menyangkut pengeluaran uang, maka kerap kali juga tidak dihitung sebagai biaya. Padahal sebenarnya tenaga sendiri dan bahan-bahan itu juga harus ikut diperhitungkan sebagai biaya, meskipun tidak berupa pengeluaran uang.Contoh lain adalah penyusutan gedung dan alat-alat produksi, yang betul-betul termasuk biaya, biar pun tidak ada satu sen pun dikeluarkan untuk itu. Biaya seperti itu, yang secara ekonomis harus dihitung sebagai biaya produksi tetapi bukan merupakan pengeluaran uang, sering juga disebut biaya implisit.Bagaimana caranya pengorbanan atau biaya yang tidak menyangkut pengeluaran uangmmhamuadiperhituntglnan?Biaya-biaya tenanbundinilaidalamuaag,yammdiaannakan dengan harga yang umum berlaku dalam masyarakat untuk hal-hal seperti itu. Misalnya, harga pasar untuk basil kebun sendiri, untuk upah tarif yang bertaku umum, dan seterusnya. Cara ini dalam ilmu ekonomi disebut biaya alternadf (alternative cost atau opportunity cost).”d. Menurut barna pasar yang berlaku
Kalau biaya harus dinilai dalam uang, nilai atau harga yang manakah yang harus dipakai? Di atas sudah disinggung bahwa yang dipakai adalah harga pasar yang berlaku.Banyak orang memperhitungkan nilai bahan atau barang sama dengan harga yang dulu telah dibayar untuk membeli barang/bahan tersebut atau disebut “harga perolehan“. Tetapi berapa yang dulu dibayar untuk membeli suatu barang itu sebenarnya tidak penting lagi. Apalagi dalam masa kenaikan harga umum (inflasi). Agar suatu usaha bisa berjalan tarus (agar kontinuitas usaha terjamin), yang lebih panting adalah berapa harga yang harus dibayar sekarang kalau membeli barang yang sama lagi. Jadi yang dipakai sebagai pedoman untuk penentuan besarnya biaya dalam kalkulasi harga pokok adalah harga pasar yang berlaku sekarang (=pada saat penjualan) meskipun dahulu mungkin dibeli dengan harga yang lebih rendah atau lebih mahal. Pustaka: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.Artikel Terkait:Perilaku Produsen Dalam PasarPerbedaan Ekonomi Mikro Dan Ekonomi MakroDampak Yang Ditimbulkan Oleh InflasiFaktor Penting Teori Ekonomi MikroPengertian Dan Masalah Yang Timbul Oleh Inflasi

Hal-hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran

Faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan produksi dengan perubahan permintaan masyarakat, dan biaya produksi kalau produksi diperbesar atau diperkecil.Misalnya, seorang petni yang membawa basil kebunnya ke pasar untuk dijual (sayuran, buah-buahan, bunga). Penawarannya akan inelastis. Mengapa? Kalau harga di pasar lebih tinggi daripada yang diharapkannya, ia tidak segera akan dapat menawarkan lebih banyak karna harus menunggu musim berikut. Dan kalau harga lebih rendah daripada yang diharapkan, ia tetap akan menjual seluruh persediaannya karna barang-barang ini tidak dapat disimpan lama. Umumnya penawaran hasil-hasil pertanian bersifat inelastis.Waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan jumlah yang ditawarkan (Qs) dengan perubahan harga dapat dibedakan:A. Jangka waktu sangat pendek
Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap: oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Maka, dalam jangka waktu sangat pendek penawaran bersifat inelastis.B. Jangka pendek
Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para
produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan, dsb.), tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll).Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kalau memperbesar produksi menyebabkan biaya naik dengan cepat, make S akan inelastic. Tetapi kalau biaya produksi hampir tidak naik dengan pertambahan produksi, S akan bersifat elastis. Umumnya, hasil pertanian suplainya inelastic, sedang hasil pabrik lebih elastis.C. Jangka panjang
Diartikan jangka waktu yang cukup lama hingga para produsen
dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat. Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang¬barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb).Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.Artikel Terkait:Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas PenawaranFaktor Penting Teori Ekonomi MikroContoh Permintaan Barang Individual Dampak Yang Ditimbulkan Oleh InflasiPengertian Permintaan

Pengertian Mekanisme Dan Harga Pasar

Pengertian permintaan dan penawaran termasuk perangkat analisis yang dikembangkan oleh para ahli ekonomi untuk lebih dapat memahami proses ekonomi yang tetjadi di dalam masyarakat. Dalam bagian ini akan dibicarakan pengertian permintaan (Demand), penawaran (Supply), dan interaksi antara keduanya yang bersama-sama membentuk harga (Price) di pasar (Market). Yang ditekankan adalah bagaimana hubungan antara jumlah barang yang man dibeli atau dijual, dan harga barang itu, apa yang menyebabkan perubahan harga, dan bagaimana reaksi pembeli dan penjual bila ada perubahan harga. Dengan bantuan pengertian ini, diharapkan Anda dapat lebih memahami bagaimana cara keerja sistem harga dan pasar dalam memecahkan masalah pokokekonomi— Pembeli dan harga pasar: Permintaan — Penjual den harga barang: Penawaran — Harga keseimbangan: head interaksi permintaan den penawaran di pasarApa,bagaiman,dan untuk siapa. Lagipula mengapa pemerintah dalam beberapa hal perlu campur tangan untuk memodifikasi sistem pasar bebas demi kepentingan masyarakat.Pembeli dan harga barang: permintaanUntuk hidup layak dalam masyarakat, orang membutuhkan aneka ragam barang dan jasa. Yang tidak dapat diusahakan sendiri atau di produksi, terpaksa harus dibeli. Dibeli berarti orang harus membayar harganya. Berapa jumlah dari suatu barang tertentu yang dibeli oleh masyarakat tergantung dari berbagai faktor: Berapa jumlah pembelinya;
Berapa banyak uang yang mereka miliki untuk dibelanjakan;
Berapa mahal harga barang;
Berapa harga barang – barang lain; Termasuk kebutuhan pokokkah barang itu juga mode dan selera konsumen. Gengsinya dalam masyarakat, dan masih banyak lainnya lagi. Karena tidak mungkin semua faktor yang ikut berpengaruh dibahas sekaligus, dalam pasal ini kite fokuskan perhatian pada hubungan antara jumlah suatu barang/jasa yang mau dibeli (Quantity demanded) dan harga (Price) barang itu. Faktor-faktor lain yang mungkin ikut mempengaruhi jumlah yang mau dibeli itu untuk sementara dikesampingkan dulu dengan anggapan “ceteris paribus”.Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro – Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.Artikel Terkait:Dampak Yang Ditimbulkan Oleh InflasiFaktor Penting Teori Ekonomi MikroHal Yang Mempengaruhi Elastisitas PenawaranContoh Permintaan Barang Individual Pengertian Permintaan

Program Insurance Sama Saja Dengan Menabung

Asuransi adalah cara lain untuk menabung. 10 tahun yang lalu, penjual asuransi akan datang kepada Anda untuk memberi tawaran asuransi plus, plus tabungan. Premi bisa dibayar bulanan, lewat debit rekening, atau per triwulan atau per tahun, suka-suka. Besar bunga tabungan diclaim 2% lebih tinggi dari bunga tabungan biasa. Lalu ada deretan angka-angka yang wah sekali, dan selalu Anda akan dituntun untuk melongok angka yang paling besar, di baris 20 tahun kemudian, dan Anda merasa wah nyaman juga dapat uang segitu gede. Namanya bisa tabungan, bisa dana pendidikan, bisa dana pensiun. Prinsipnya ada bagian yang akan ditabung dan dalam periode tertentu bisa diambil.Lima tahun kemudian, cara ini kurang laku lagi, dan perusahaan asuransi mengemas produknya dengan cara yang lebih menggiurkan. Bukan lagi tabungan, dana pendidikan, atau dana pensiun tapi investasi. Dengan return yang lebih besar karena menaruh uang Anda tidak lagi di instrumen tabungan yang bunganya kecil mungil. Anda sudah taruh uang Anda di ekuiti, saham, yang bisa memberikan 20% atau 40% return per tahunnya. Kalau sekarang harga saham kedodoran, ya sebetulnya tidak masalah juga, namanya juga risiko. Mau untungnya masa tidak bisa terima ruginya.Asuransi model unit link ini jauh lebih hebat ditawarkannya. Dengan return lebih tinggi, pastilah angka yang tercetak di proposal jauh lebih besar dari sekadar tabungan. Wah, apalagi kalau ditunjuk angka pada waktu umur Anda 70 tahun, alamak, luar biasa.Terlepas dari ketidaksetujuan saya tentang cara menjual asuransi semacam itu toh berapa banyak sih yang akan memperhitungkan nilai tunai dari angka yang luar biasa itu saya menganggap bahwa asuransi plus memiliki kelebihan dalam mendisiplinkan diri kita untuk menabung.Andaikata jumlah yang ditabung itu hanya memberikan return sedikit lebih tinggi dari besar inflasi tahunan kita, asuransi plus sudah cukup dijadikan sebagai alat menabung. Hal yang kita perlu sadari adalah apa yang kita bayarkan tiap bulan, triwulan, atau tiap tahun itu tidak semuanya masuk ke instrumen tabungan.Sebagian masuk sebagai premi asuransi yang pengembaliannya bakal ada kalau Anda sudah tidak ada. Jadi, Anda mesti rela hati membiarkan orang lain menikmati apa yang Anda bayarkan rutin sekarang ini. Ini pun dengan batasan, bisa batasan umur 70 tahun misalnya, atau batasan kontrak.Tetapi minimal, kalau nasabah atau pemegang polls meninggal dunia pada kurun waktu tersebut, dan dia masih punya utang yang mesti dilunasi, tidak perlulah dia mewariskan utang kepada anak-anaknya.Di luar itu, Anda punya instrumen tabungan yang mau tidak mau mesti Anda bayar terus, kalau Anda tidak mau kehilangan seluruh uang Anda. Lebih repot memang. Tapi boleh menjadi pilihan kalau Anda mampu mengampu seluruh biaya dan beban yang rutin harus dibayarkan.Pustaka: Cara Jitu Mengatur Anggaran Rumah Tangga… Oleh Peni R. PramonoArtikel Terkait:Manfaat Surat Obligasi Berindeks InflasiKebijakan Ekonomi Indonesia Dan TantangannyaKurva Permintaan Investasi Fungsi Suku BungaPengertian Dan Masalah Yang Timbul Oleh InflasiDampak Yang Ditimbulkan Oleh Inflasi

Pengertian Permintaan

Dalam ilmu ekonomi, istilah permintaan (demand) mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang mau dibeli orang dan harga barang tersebut. PERMINTAAN = jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (ceteris paribus).Mau dan MampuMungkin anda ingin sekali, mempunyai kendaraan baru atau membutuhkan sebuah jaket yang bagus. Tetapi menginginkan, bahkan membutuhkan sesuatu belumlah berarti anda juga membelinya. Karena membeli sesuau tidak hanya targantung dari kebutuha/keinginan, tetapi juga dari harga barang yang bersangkutan.Berapa uang yang harus dibayar, dan berapa uang yang tersedia untuk itu. Betapapun orang menginginkan atau membutuhkan sesuatu, kalau ia tidak mempunyai uang untuk membayar harganya, atau tidak bersedia mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membelinya, maka keinginan itu tetap keinginan saja, dan kita belum bicara tentang pemintan. Baru kalau keinginan/kebutuhan itu disertai kemauan dan kemampuan untuk membeli, dan didukung oleh uang secukupnya untuk membayar harganya, kita bicara tentang permintaan. Untuk menegaskan hal ini, sering ditambahkan istilah “efektif”, artinya: disertai kemampuan untuk membayar harganya. Diringkas:BUTUH/INGIN + MAU + MAMPU = PERMINTAAN (efektif).Jumlah yang mau dibeliJumlah yang diminta (Quantify demanded, disingkat Qd) menunjuk pada kuantitas yang diinginkan, yang belum tentu sama dengan jumlah yang nyata-nyata dibeli (Quantity bought). Jumlah yang diminta selalu harus dinyatakan dalam banyaknya satuan per jangka waktu tertentu (per tahun, per bulan, per hari). Misalnya, bila dikatakan jumlah komputer yang mau dibeli oleh masyarakat Jakarta sebanyak 20.000 buah, itu tak ada artinya kalau tidak disebutkan periode waktunya. Dua puluh ribu unit per hari merupakan permintaan yang relatif besar. Tetapi 20.000 set per tahun akan merupakan permintaan yang relatif kecil.Jumlah yang diminta (Qd) harus dibedakan dari permintaan (Demand/D). Pengertian permintaan menunjuk pada keseluruhan kombinasi berbagai jumlah yang mau dibeli pada berbagai tingkat harga.Ceteris paribusBanyaknya jumlah barang/jasa yang mau dibeli oleh masyarakat selama periode tertentu dipengaruhi oleh banyak faktor. Agar pengaruh masing-masing faktor tersebut dapat diidentifikasi, kita pelajari faktor-faktor tersebut satu demi satu. Untuk maksud itu, semua hal lain yang mungkin ikut berpengaruh kita pegang konstan dulu sehingga dapat memusatkan perhatian hanya pada satu variabel saja. Bilan satu variabel itu berubah, kita lihat apa pengaruhnya terhadap jumlah yang diminta. Misalnya, bila mempelajari akibat kenaikan harga terhadap jumlah beras yang mau dibeli, besarya penghasilan masyarakat dianggap tetap tak berubah. Variabel-variabel lainnya kemudian sutu demi satu dapat dimasukkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro – Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.Artikel Terkait:Contoh Permintaan Barang Individual Pengertian Mekanisme Dan Harga PasarHukum Dan Pengertian PermintaanKurva Permintaan Pasar (Market Demand)Kebijakan Ekonomi Indonesia Dan Tantangannya

Konsep Dasar Pendapatan Devisa Nasional

Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara. Pendapatan nasional dapat didefnisikan sebagai:
• Nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam satu periode tertentu (satu tahun).
• Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan.
• Jumlah pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.Jika dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, pendapatan nasional dapat dikelompokkan menjadi:1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. GDP dihitung dengan menjumlahkan semua basil produksi barang dan jasa dari masyarakat yang tinggal di suatu negara, ditambah warga negara asing yang bekerja di negara tersebut. Selain PDB, kita mengenal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh masyarakat yang tinggal di suatu daerah (region).2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) yaitu seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara tertentu di manapun berada dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. PNB dapat dirumuskan sebagai berikut.PNB = PUB – PFPNPendapatan Faktor Produksi Neto (PFPN) merupakan selisih antara pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh masyarakat yang berada di luar negeri (FPLN) dan pendapatan atau produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing di dalam negeri (FPDN). Umumnya, PFPN negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia bernilai negatif. Artinya, impor faktor produksi lebih besar dari pada ekspor faktor produksi. Oleh karena itu, di negara sedang berkembang nilai PNB lebih kecil dari pada nilai PDB.3. Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional Neto (PNN) yaitu seluruh nilai produksi barang barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu biasanya sat tahun, setelah dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal. PNN dapat dirumuskan sebagai berikut.PNN = PNB — (Penyusutan + Barang pengganti modal)Produk GNP menyebabkan barang modal yang ada menjadi habis, misalnya mesin menjadi habis karena digunakan. Jika sumber daya ini tidak digunakan untuk menggantikan barang modal yang ada, GNP tidak mungkin dipertahankan pada periode yang berlaku.Pustaka: Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi Oleh Bambang Wijayanta & Aristanti WidyaningsihArtikel Terkait:Beberapa Bentuk Kebijakan Ekonomi InternasionalKebijakan Ekonomi Indonesia Dan TantangannyaFaktor-Faktor Utama Aspek Ekonomi MikroFaktor Penting Teori Ekonomi MikroDampak Yang Ditimbulkan Oleh Inflasi

Faktor Penting Teori Ekonomi Mikro

Dalam teori ekonomi mikro didapati 4 unsur penting berikut, yaitu definisi-definisi, pemisalan-pemisalan, hipotesis dan pembuatan ramalan.1. DEFINISI-DEFINISI
Definisi-definisi menjelaskan variabel-variabel (suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan) yang sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori tersebut. Sebagai contoh dalam hukum permintaan dinyatakan “kalau harga suatu barang berubah maka jumlah barang yang diminta akan berubah”. Dengan demikian variabel yang terkait dalam hukum permintaan tersebut adalah variabel harga dan variabel jumlah barang yang diminta (dibeli).Variabel dibedakan menjadi variabel endogenus (variabel yang sifatnya diterangkan dalam teori yang berkaitan) dan variabel eksogenus (variabel yang mempengaruhi variabel endogenus yang besarnya ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar teori yang berkaitan)2. PEMISALAN-PEMISALAN (ASUMSI)
Kegiatan ekonomi dan kehidupan perekonomian sangatlah kompleks sehingga harus dibuat gambaran yang Iebih sederhana mengenai hubungan suatu peristiwa dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya (terutama dengan faktor-faktor yang terpenting). Penyederhanaan tersebut dilakukan dengan membuat pemisalan-pemisalan. Pemisalan merupakan satu syarat penting untuk pembuatan teori. Pemisalan dikenal sebagai CETERIS PARIBUS (dari bahasa Latin yang berarti hal-hal lainnya tidak mengalami perubahan)3. HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang bersifat umum mengenai barang dan jasa. Keinginan ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu keinginan yang disertai kemampuan membeli barang dan jasa yang diinginkan dan keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli. Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif.Keinginan manusia tidak terbatas jumlahnya, sedangkan sumber-sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan terbatas baik dalam jumlah maupun dalam mutu. Dengan demikian manusia tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang dan jasa yang mereka inginkan akibat terjadinya ketidakseimbangan antara jumlah keinginan manusia dengan jumlah sumber daya yang tersedia. Disamping keterbatasan sumber daya yang ada terkadang keinginan masyarakat tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli. Adanya ketidakseimbangan inilah yang menimbulkan aktivitas ekonomi. Manusia lalu berusaha untuk mengatur penggunaan sumber-sumber daya itu sedemikian rupa agar mereka dapat memenuhi keinginan sebanyak mungkin. Semua kegiatan manusia (perseorangan, perusahaan dan masyarakat) untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi yang ditujukan kepada usaha untuk memenuhi segala keinginan yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber-sumber daya yang serba terbatas dinamakan aktivitas ekonomi.Upaya manusia untuk melakukan pengaturan guna memenuhi kebutuhannya menghendaki seseorang, perusahaan atau masyarakat untuk membuat keputusan tentang cara terbaik untuk melakukan kegiatan ekonomi. Pembuatan keputusan tersebut dimungkinkan karena tersedianya altenatif pilihan dalam melakukan kegiatan ekonomi agar dapat memilih alternatif terbaik yang mungkin. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi pada hakikatnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan berikut:Bagaimana caranya menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar penggunaan tersebut dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu dan masyarakat?Dalam kenyataannya ada 3 persoalan pokok yang dihadapi dalam setiap perekonomian:1. Barang dan jasa apa yang diproduksi (what)
2. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut (how)
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi (for whom)Permasalahan pertama (what) berkaitan dengan pertanyaan berapa banyaknya barang dan jasa harus dibuat, barang dan jasa apa yang harus dibuat, kapan akan diproduksi , termasuk pula ukuran dari barang dan jasa yang akan dibuat. Permasalahan pertama ini merupakan akibat langsung dari ketidakmampuan sumber-sumber daya yang tersedia untuk memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat karena keterbatasannya. Oleh sebab itu masyarakat harus melakukan pilihan. Permasalahan kedua (how) berkaitan dengan siapa yang akan memproduksi, dengan gabungan faktor-faktor produksi yang mana serta dengan teknik produksi yang bagaimana yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Permasalahan ketiga (for whom) berkaitan dengan siapa yang akan menikmati dan memperoleh manfaat barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen, serta bagaimana mendistribusikan produk-produk yang dibuat.Walaupun ketiga masalah ini sangat mendasar dan umum terjadi pada semua corak perekonomian, tetapi dengan berbedanya sistem perekonomian akan menimbulkan perbedaan cara pemecahan. Dalam kenyataannya ditemukan bahwa tidak ada satu orangpun atau satu organisasipun dalam perekonomian pasar yang mampu atau bertanggung jawab mengatasi masalah dasar itu sendiri. Yang mampu menjawab ke tiga masalah dasar tersebut adalah jutaan unit usaha dan konsumen yang terlibat dalam proses perdagangan sukarela, segenap tindakan dan tujuan mereka terkordinir oleh mekanisme sistem harga dan pasar.Sumber: Ekonomi Mikro (Edisi Baru) Oleh Sugiarto DkkArtikel Terkait:Faktor-Faktor Utama Aspek Ekonomi MikroDampak Yang Ditimbulkan Oleh InflasiHal-hal Yang Mempengaruhi Elastisitas PenawaranHal Yang Mempengaruhi Elastisitas PenawaranPengertian Mekanisme Dan Harga Pasar

Contoh Permintaan Barang Individual

Sebagai langkah pertama kita pelajari permintaan suatu keluarga akan beras. Jumlah beras yang dibutuhkan keluarga tersebut kurang lebih 40 kilogram per bulan. Apakah jumlah sekian kilogram pasti juga akan dibeli? Belum tentu! Jumlah yang dibeli tidak hanya tergantung dari kebutuhan, melainkan juga dari harga beras. (Juga dari selera konsumen, dan besarya penghasilan keluarga yang bersangkutan dan harga barang- barang lain. Tetapi hal-hal ini untuk sementara belum kita perhatikan). Jika harga beras murah, keluarga tersebut mungkin akan membeli 50 kilogram atau lebih. Tetapi jika harga beras mahal, mereka (mungkin terpaksa) akar membeli kurang dari 40 kilogram.Keterangan tentang jumlah beras yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga dikumpulkan dalam Daftar Permintaan (Demand Schedule) di bawah ini,Tabel I.1-A. DAFTAR PERMINTAAN AKAN BERAS – KELUARGA A

Tabel ini harus dibaca. Kalau harga beras (P) Rp3.000/kg, jumlah beras yang mau dibeli (Qd) oleh keluarga A sebanyak 40 kilogram per bulan. Tetepi, Kalau harga beras 2.000/kg, (ceteris paribus), maka jumlah yang mau dan dapat dibeli sehanyak 60 kilogram per bulan, Jadi, tabel ini hanya menunjukkan berbagai kemungkinan jumlah kg beras yang mau dibeli, tergantung tinggi-rendahnya harga beras, atau berbagai kombinasi atau pasangan Qd dan P.Anggapan ceteris paribus antara lain berarti bahwa pendapatan keluarga tersebut tetap sama. Dalam contoh ini anggaran yang tersedia adalah Rp120.000 per bulan untuk membeli beras. Kalau harga beras naik dari Rp3000 menjadi Rp4.000/kg, sebenamya keluarga tersebut tetap ingin membeli 40 kg beras, tetapi dengan jumlah uang yang sama mereka hanya dapat membeli 30 kilogram. Kalau tetap mau membeli 40 kilogram beras, maka perlu ada tambahan uang (Rp160.000) atau harus mengurangi pengeluaran untuk keperluan lain. Tetapi dengan anggapan ceteris paribus, kemungkinan itu justru ditiadakan.Sumber: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Oleh Drs. T. Gilarso, SJ.Artikel Terkait:Pengertian Permintaan Pengertian Mekanisme Dan Harga PasarFaktor Penting Teori Ekonomi MikroHal-hal Yang Mempengaruhi Elastisitas PenawaranKurva Permintaan Pasar (Market Demand)

Organisasi Bisnis Berdasarkan Sifatnya

Ketika entrepreneur memulai bisnis, is harus menyusun organisasi yang akan dikelolanya. Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam organisasi, jika tujuan yang ditetapkan ingin dicapai secara efektif dan efisien, maka entrepreneur harus menerapkan konsep manajemen. Manajemen adalah ilmu pengetahuan dan seni dalam mengelola sumber daya yang tersedia secara efektif dan eflsien untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Jadi organisasi dan manajemen memiliki keterkaitan yang erat. (Robbins dan Coulter, 2007).Berdasarkan sifatnya, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal ,dan informal. Organisasi formal menggambarkan interaksi otoritas yang tegas dan hubungan struktural dalam suatu organisasi. Hal ini digambarkan ke dalam struktur organisasi yang mendeskripsikan posisi dan tanggung jawab pekerjaannya. Organisasi informal menggambarkan interaksi dan hubungan antar pekerja, yang membentuk suatu pola yang tidak resmi diciptakan dan diatur oleh manajemen.Dengan konsep manajemennya, entrepreneur menciptakan organisasi formal, tetapi entrepreneur juga harus menyadari bahwa selalu ada organisasi informal yang dapat memiliki sifat positif atau negatif. Nilai positif akan berperan dalam pencapaian tujuan organisasi. Entrepreneur harus mengelola nilai-nilai yang dalam organisasi informal sehingga tidak merugikan organisasi secara keseluruhan.Menurut Robbins dan Coulter (2007) konsep manajemen memiliki empat fungsi dasar, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengendalian (leading).1. Perencananaan
Proses menentukan tujuan dan target-target yang akan dicapai di masa mendatang serta merumuskan tindakan dan strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pengorganisasian
Proses mendesain pekerjaan, mengelompokkan pekerjaan ke dalam unit-unit yang dapat dikelola dan menetapkan pola wewenang di antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan.
3. Kepemimpinan
Proses mengarahkan, memandu dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
4. Pengendalian
Proses mengevaluasi kinerja suatu organisasi serta mengambil tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan organisasi.Di dalam organisasi yang dikelolanya, entrepreneur menentukan struktur organisasi, yaitu pola formal tentang bagaimana orang dan pekerjaan dikelompokkan dalam suatu organisasi. Struktur organisasi dideskripsikan dalam bagan organisasi. Struktur organisasi ini harus dapat menerjemahkan strategi perusahaan. Keberadaan struktur organisasi dapat mempengaruhi perilaku, motivasi, kinerja, kerja sama dan hubungan antar kelompok di dalam organisasi.Entrepreneur sebagai pemimpin organisasi memiliki tugas untuk menciptakan struktur organisasi yang dapat mendorong karyawan untuk bekerja keras dan mengembangkan sikap sportif. Di samping itu juga memfasilitasi individu dan kelompok untuk bekerja sama secara efektif.Secara umum terdapat 4 jenis struktur organisasi formal (Swastha&Sukotjo, 1991), yaitu struktur organisasi garis, struktur organisasi garis dan staf, struktur organisasi fungsional, dan struktur organisasi matriks.1. Struktur organisasi garis.
Struktur organisasi ini menerapkan aliran wewenang langsung dari top manajemen kepada manajemen di bawahnya. Pemimpin perusahaan memiliki kewenangan langsung dalam mengawasi bawahannya. Kelemahan model ini adalah tanggung jawab dipikul sepenuhnya oleh pemimpin perusahaan sehingga dapat terjebak pada pekerjaan yang bersifat administratif sehingga kekurangan waktu untuk memikirkan hal-hal dan rencana yang bersifat strategis. Struktur organisasi jenis ini cocok untuk perusahaan berskala kecil dan menengah.
2. Struktur organisasi garis dan staf.
Struktur organisasi ini merupakan gabungan antara organisasi lini dan departemen staf. Departemen staf memberikan saran kepada departemen lini. Pengambilan keputusan tetap pada departemen lini. Departemen staf hanya memberikan dukungan teknis khusus. Struktur organisasi ini banyak ditemukan pada perusahaan menengah dan besar.
3. Struktur organisasi fungsional.
Pada struktur organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Struktur organisasi matriks.
Struktur organisasi ini merupakan suatu desain struktural yang menugaskan para spesialis dari berbagai departemen fungsional untuk bekerja pada suatu proyek yang dipimpin oleh seorang manajer proyek. Manajer proyek mempunyai otoritas terhadap slat yang tertibat. Jadi slat yang terlibat memiliki dua atasan, yaitu manajer lini dan manajer proyek. Model ini banyak digunakan di perusahaan besar dan perusahaan multinasional.Dan ketiga struktur organisasi tersebut, semua dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi suatu organisasi. Entrepreneur harus dapat memastikan bahwa struktur organisasi yang dirancang dapat mendorong mencapai tujuan organisasi. Di samping itu, dengan semakin majunya teknologi dan perubahan lingkungan yang makin dinamis, struktur organisasi hendaknya lebih fleksibel untuk merespons perubahan tersebut.Pustaka: Pengantar Entrepreneurship Oleh Serian WijatnoArtikel Terkait:Bisnis vs Organisasi Sektor Publik (Pemerintahan dan Nirlaba)Model Evaluasi Dalam Riset BisnisManfaat Surat Obligasi Berindeks InflasiKonsep Dasar Pendapatan Devisa NasionalBeberapa Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional

Kurva Permintaan Investasi Fungsi Suku Bunga

Investasi yang berani disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal. Dengan kata lain investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.Hal ini dapat dipaparkan sebagai, pengeluaran investasi adalah pengeluaran untuk membeli barang modal rill. Barang modal rill berbentuk:
1. Alat-alat produksi, seperti pabrik, mesin-mesin, dan perlengkapan produksi lainnya,
2. Rumah untuk tempat tinggal.
3. Peruhahan barang cadangan.Keseluruhan alat-alat produksi yang digunakan dalam proses produksi perusahaan-perusahaan dalam ekonomi disebut sebagai stok kapital tetap (fixed stock capital). Stok kapital tetap ditambah stok rumah untuk tempat tinggal dan stok barang cadangan disebut stok kapital. Pengeluaran investasi adalah pengeluaran yang bertujuan menambah stok kapital atau ketersediaan modal. Kurva itu menggambarkan permintaan investasi yang menunjukkan berbagai volume atau besarnya investasi yang akan dilakuken pada berbagai tingkat suku bunga. Kurva permintaan investasi berbentuk berlereng menurun dari kiri atas ke kanan bawah atau berlereng negatif. Dari pola hubungan antara investasi dan tingkat suku bunga dapat ditarik kesimpulan bahwa permintaan investasi merupakan fungsi dari suku bunga dan hubungan antara dua variabel itu merupakan hubungan negatif. Hal ini mempunyai arti bahwa bila hal-hal lain tetap (ceteris paribus), pada tingkat suku bunga yang lebih rendah volume investasi akan lebih besar, sedangkan pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi volume investasi lebih tinggi pula. Ingat bahwa tingkat suku bunga merupakan biaya investasi.Pustaka: Ekonomi dan Akuntansi: Membina Kompetensi Ekonomi Oleh Eeng Ahman dan Epi IndrianiArtikel Terkait:Manfaat Surat Obligasi Berindeks InflasiKebijakan Ekonomi Indonesia Dan TantangannyaManajemen Modal Dengan Ramalan MakroStrategi Marketing Mix (Marketing Mix Strategy)Beberapa Bentuk Kebijakan Ekonomi Internasional

Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Inflasi

Inflasi tidak selalu berdampak buruk bagi perekonomian. Inflasi yang terkendali justru dapat meningkatkan kegiatan perekonomian. Berikut ini adalah akibat-akibat yang ditimbulkan Inflasi terhadap kegiatan ekonomi masyarakat.a. Dampak Inflasi terhadap Pendapatan
Inflasi dapat mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Pada beberapa kondisi (kondisi infasi lunak), inflasi dapat mendorong parkembangen ekonomi. Inflasi dapat mendorong para pengusaha memperluas produksinya. Dengan demikian, akan tumbuh kesempatan kerja baru sekaligus bertambahnya pendapatan seseorang. Namun, bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap Inflasi akan menyebabkm mereka rugi karena penghasilan yang tetap itu jika ditukarkan dengan barang dan jasa akan semakin sedikit. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut! Sebelum infiasi, orang yang menerima penghasilan Rp 100.000 dapat membeli 100 kg beras seharga Rp 1000,00 per kg. Karna inflasi, maka harga beras yang semula naik, menjadi Rp 1.250,00 per kg. Oleh karena nilai beli uang Rp 100.000,00 jika ditukarkan dengan beras kini hanya menjadi 80 kg. Dari ilustrasi tersebut, diketahui ada penurunan nilai tukar sebesar 20 kg (100 kg — 80 kg). Sebaliknya, orang yang berutang akan beruntung. Anggaplah seorang petani mempunyai utang Rp100.000,00. Sebelum Inflasi, petani itu harus menjual beras 100 kg untuk membayar utangnya. Tetapi setelah inflasi harga beras menjadi Rp 1.250,00 per kg, sehingga petani tersebut cukup menjual 80 kg untuk membayar utangnnya sebesar Rp 100.000,00.2. Dampak Inflasi terhadap Ekspor
Pada keadaan Inflasi, daya saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya saing terjadi karena harga barang ekspor makin mahal. Masi dapat menyulitkan para eksportir dan negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang, yang mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Devisa yang diperoleh juga semakin kecil.3.Dampak Inflasi terhadap Minat Orang untuk Menabung
Pada masa inflasi, pendapatan rill para penabung berkurang karena jumlah bunga yang diterima pada kenyataannya berkurang karena laju Inflasi. Misalnya, bulan Januari tahun 2006 seseorang menyetor uangnya ke bank dalam bentuk deposit dalam satu tahun. Deposito tersebut menghasilkan bunga sebesar, misalnya, 15% per tahun. Apabila tingkat Inflasi sepanjang Januari 0006 — Januari 2007 cukup tinggi, katakanlah 11%, maka pendapatan dari uang yang didepositokan tinggal 4%. Minat orang untuk membung akan berkurang.Pustaka: EKONOMI : – Jilid 1 Oleh Alam S.Artikel Terkait:Kebijakan Ekonomi Indonesia Dan TantangannyaFaktor Penting Teori Ekonomi MikroPengertian Mekanisme Dan Harga PasarBeberapa Bentuk Kebijakan Ekonomi InternasionalGaris Anggaran Rumah Tangga

Hello world!

Welcome to Network. This is your first post. Edit or delete it, then start writing!

Friday, April 10, 2020

Kasus Permasalahan Manajemen Laba

Permasalahan serius yang dihadapi praktisi, akademisi akuntansi dan keuangan selama beberapa dekade terakhir ini adalah manajemen laba. Alasannya, pertama, manajemen laba seolah-olah telah menjadi budaya perusahaan (corporate culture) yang dipraktikkan semua perusahaan di dunia. Sebab aktivitas ini tidak hanya di negara-negara dengan sistem bisnis yang belum tertata, namun juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di negara yang sistem bisnisnya telah tertata, seperti halnya Amerika Serikat.
Kedua, sebab dan akibat yang ditimbulkan aktivitas rekayasa manajerial ini tidak hanya menghancurkan tatanan ekonomi, namun juga tatanan etika dan moral. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika publik mempertanyakan etika, moral, dan tanggung jawab pelaku bisnis yang seharusnya menciptakan kehidupan bisnis yang bersih dan sehat. Bahkan, di beberapa negara, publik juga mempertanyakan dan meragukan integritas dan kredibilitas para akuntan yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam mendeteksi manajemen laba dan regulator yang seharusnya mempersiapkan regulasi yang memadai untuk menciptakan kehidupan bisnis yang bersih dan sehat.
Ini sebabnya mengapa publik meragukan informasi-informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Informasi yang seharusnya menjadi sumber utama untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya kehilangan makna dan fungsi karena penyimpangan ini. Laporan keuangan tidak lagi mampu menjalankan fungsinya untuk menginformasikan apa yang sesungguhnya telah dilakukan dan dialami perusahaan selama satu periode.
Selain itu, publik juga meragukan orang yang menyusun dan memeriksa laporan keuangan, mempertanyakan dan meragukan kelayakan standar akuntansi dan pemeriksaan yang selama ini dipakai secara luas oleh dunia usaha. Apalagi jika mengingat manajemen laba tidak hanya mempengaruhi perekonomian nasional namun juga perekonomian internasional.
Secara makromanajemen laba telah membuat dunia usaha seolah berubah menjadi sarang pelaku korupsi, kolusi, dan berbagai penyelewengan lain yang merugikan publik. Publik menganggap apa yang diinformasikan dunia usaha hanya merupakan akal-akalan pelakunya untuk memaksimalkan keuntungan pribadi dan kelompok tertentu, tanpa memperhatikan kepentingan pihak lain. Tidak aneh jika pada akhir dasawarsa 1980-an kasus creative accounting ini menyebabkan good corporate governance menjadi perhatian publik di Inggris.
Demikian juga dengan kasus-kasus kecurangan korporasi di Indonesia yang terbukti menjadi salah satu penyebab runtuhnya perekonomian negara ini atau skandal keuangan Enron, WoIrdcom, dan Xerox yang menyebabkan publik Amerika Serikat meragukan integritas dan kredibilitas para pelaku dunia usaha. Skandal ini bahkan tidak hanya membuat perusahaan yang melakukannya mengalami kebangkrutan namun juga mengakibatkan para pelakunya diseret ke pengadilan sebagai pelaku kejahatan ekonomi.
Namun upaya yang dilakukan KAP Arthur Andersson&Co di Amerika Serikat untuk melegalisasi atau menyembunyikan penyelewengan yang dilakukan kliennya ternyata tidak hanya meruntuhkan KAP Arthur Andersson&Co di negara itu tetapi juga seluruh afiliasinya di seluruh dunia. Lebih menarik lagi, KAP ini runtuh tanpa harus melewati proses pengadilan, namun hanya karena dijauhi oleh klien dan publik yang menganggapnya sebagai pesakitan. Skandal keuangan yang melibatkan KAP ini berdampak secara luas rerhadap bisnis internasional.