Kekuatan dari Jenius dan kebutuhan untuk mengembangkan model psikologis dan
solusi dari membina jenius
Saya telah menulis banyak tentang jenius kreatif. Bagaimanpun profil
psikologis dari seorang jenius membutuhkan diskusi terpisah karena sangat
menarik dan atribut dari seorang jenius sangatlah unik bahwa mereka membutuhkan
iedentifikasi yang lebih dan penganalisaan. Jenius diketahui dengan tingginya
level intelektualnya, sebuah intelligence quotient atau IQ yang bernilai diatas
145, tidak terkecuali tingginya level kemandirian dan tingginya level
kreatifitas. Kebanyakan jenius yang ditemukan sangatlah mandiri di dalam
pemikirannya, sangat kreatif dan memiliki tinggi level dari intelektuallnya.
Seorang jenius sering kali di definesikan dengan atribut pokok dari
intelektual, kreativitas, dan kemandirian. Ini bagaimanapun juga membedakan
mereka dari manusia lainnya.
Jenius dan Karakter: Jenius memiliki
karakter yang unik dan ciri-ciri. Mereka seorang perusak peraturan, pendobrak
sistem, pengubah dunia, pemikir visioner dan seorang pioner. Didalam masyarakat
dimana para jenius di kenal dan di apresisasi, mereka memiliki kesempatan
berlebih untuk menggunakan kemampuan mereka. Tetapi jenius di dalam masyarakat
yang tidak berkembang atau di daerah konflik, mungkin tidak memiliki kesempatan
yang dapat membuatnya berkembang dan membuatnya menarik diri dan menjadi
deprsei, skzifronesia atau mengembangkan tipe penyakit mental lainnya. Tanpa
kesempatan yang bagus dan peluang, beberapa akan menjadi seorang antisosial dan
kriminal. Personality dari seorang Jenius sangatlah unik dan mereka sering kali
menarik diri secara diam-diam atau sangat sering keluar dan secara sosial
cerdas. Beberapa jenius mungkin terombang-ambing antara menarik diri dan sangat
sosial. Beberapa penulis, artis, penemu, jenius kreatif mungkin sangat mempunyai
banyak hasil dari keahliannya dan output kreatifnya tetapi mungkin sangat
pendiam di situasi sosial dan beberapa mungkin menghindari interaksi sosial.
Jenius sering kali memiliki kemampuan kemimpinan yang baik, mereka sering kali
berbicara dan kau akan mengingatnya terus menerus dan mereka sering memiliki
personality yang memaksa dan kuat yang dampaknya sangat sulit kamu lewatkan dan
tidak dipedulikan. Bahkan yang paling pendiam pun akan memilki pengaruh di
dunia interaksi sosialnya. Kebanyakan para jenius, bahkan sifat pendiamnya yang
membuat mereka berkeinginan kuat, determinan dan sangat obsesive.
Jenius dan Kekuatan: Jenius sangatlah
kuat dan hebat, karena mereka percaya diri dengan kemampuannya. Mereka sangat
yakin akan kualitasnya, mereka tahu bahwa mereka dapat mempengaruhi orang dan
memiliki dampak pada orang-orang. Mereka menarik orang dengan kebrilianan
mereka dan semuanya tertarik dengannya. Mereka seperti sosial magnet. Jenius
juga sangat intutitif dan perseptif jadi mereka mengerti orang-orang, mereka
memprediksi respon dan reaksi dan dapat melihat lewat motif orang-orang.
Kemampuan pemahaman psikologis inilah yang membuatnya sangat kuat. Bahkan dalam
proses yang paling menarik diri seorang jenius sangat psikis dan memahami
orang-orang dengan baik. Mereka tahu dan memahami hal-hal yang sulit dijelaskan
dan sejak mereka dapat memprediksi respon, mereka tahu bagaimana cara mengatasi
orang dan di situasi tertentu. Jika seorang yang memiliki intelegen yang
rata-rata datang dengan lima kemungkinan skenario dan opsi, jenius dapat muncul
dengan 50 skenario kemungkinan yang berbeda. Kemampuan ini adalah untuk melihat
sudut dari manapun juga sebuah situasi, membuat mereka sangat kuat karena
mereka dapat melihat masa depan dan menghandle situasi lebih baik. Jenius dapat
dengan mudah menggunakan kekuatan dan kelemahan seseorang sangat mudah bagi
mereka untuk melihat kemampuan orang lain. Jenius adalah seorang yang berilmu,
seperti kata filsuf juga Bertrand Russel bahwa, “Knowledge is Power”.
Jenius dan Seksualitas: Semua orang yang
jenius lebih besar hasrat seksualnya. Sex mendorong libido mereka atau hidup
mereka memaksa mereka jenius. Dorongan sex mereka memberikan ambisi dan
menginspirasi mereka untuk melakukan apa yang mereka mau dan banyak jenius
mencapai hal-hal luar biasa karena hidupnya memaksa mereka menjadi pelampiasan
atas hasrat seks mereka. Beberapa seperti Newton mungkin ketakutan dengan
dorongan hasrat sexnya dan menekannya dan yang lain seperti Picasso mencoba
membukanya lebar-lebar. Jenius juga memiliki pengkontrolan diri yang bagus
sejalan dengan hasrat seks mereka yang besar, jadi pengkontrolan diri membantu
mereka melampiaskannya menjadi lebih berguna atau kontrukstif dan kreatif.
Beberapa mengambil jalan dengan menolak seksualitas mereka sebagai sebuah
tantangan diri mereka sendiri dan tetap menjadi sendiri sepanjang waktu.
Penelitian dari riset mengindikasikan bahwa orang-orang jenius terikat pada
sedikit partner seksualnya dalam kehidupanya. Beberapa jenius mungkin
menganggap mereka sendiri memiliki kebanggaan ketika melakukan aktifitas dengan
lawan jenis sebagai melakukannya dengan orang yang lebih rendah, jadi terdapat
praktek kebanggan dan kepercayaan diri yang muncul ketika aktifitas ini
terjadi. Jenius juga berkecondongan berat terhadap mentarlly androgynous yang
berarti tidak mempedulikan pengkastaan gender, atau bisa disebut kebingunan
seksual.
Beberapa seperti van Gogh mungkin bertemu dengan beberapa tidak berhasilnya
hubungan heteroseksual ataupun homoseksual. Beberapa jenius menjadi gay,
aseksual atau berhubungan dengan bentuk seksualitas alternatif. Oscar Wilde,
Leonardo da Vinci adalah seorang jenius yang kemungkinan sangat lebih nyaman
dengan sisi homoseksualnya dari personalitas androgynous. Banyak yang menjadi
biseksual, meskipun beberapa jenius muncul dengan androgynous tadi dalam
praktek sosialnnya tetap diterima karena tetap berada dijalur heteroseksual dan
menikah untuk kemudian memilki keluarga dan selanjut-lanjutnya. Meskipun
perilaku-perilaku yang menyimpang dalam sosial tersebut sangat lah biasa
ditemui dalam kasus para jenius.
Jenius dan Kreatifitas: Jenius
dikarakteristikan sebagai kehausan rasa ingin tahu terhadap segalanya,
mengikuti kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan dalam studi kasus banyak hal
berbeda. Mereka mungkin sangat teknis, mungkin fokus dalam satu subject seperti
computer science meskipun banyak jenius sangat tertarik dengan banyak subjek,
dan multitasker, dan sangat ahli dalam banyak area. Mereka memiliki kemampuan
yang dapat disebut magis ataupun supranatural untuk melakukan banyak hal dengan
baik. Beberapa mungkin hanya fokus dalam satu bidang dan kemudian menjadi
sangat produktif dalam hal tersebut. Tingginya level kreatifitas terlihat dalam
jenius membuatnya biasanya sebuah produk dari pengetahuan, imajinas,
kemandirian, dan keintelekkan. Sejak para jenius termotivasi dari keingin
tahuan dan memiliki pengetahuan yang luas, pengetahuan ini sangat sering
digunakan bersamaan dengan imajinasinya untuk memberikan mereka ide-ide hebat
dan unik. Satu resep yang dibutuhkan dari ini adalah, kemandirian dalam
berpikir. Jenius sangat mandiri dalam hal berpikir, mereka suka sekali berpikir
out of the box, mereka terlalu bangga untuk menggantungkan diri terhadap ide
orang lain, jadi pemikiran yang mandiri memberikan mereka tendangan yang
dibutuhkan untuk mendorong ego mereka. Pemikiran mereka yang mandiri sangat
dibutuhkan untuk memuaskan hasrat kreatifitasnya, seksual atau dorongan hidup
lainnya. Kemandirian dalam berpikir memberikan mereka kemampuan kreatif yang
tidak dapat disejajarkan, kebanyakan jenius sangat cepat dalam mencari inovasi
teknologi, dalam bidang kreatif seperti menulis, teater ataupun arsitektur atau
mereka mungkin menemukan tipe musik baru atau komposisi musik baru atau metode
dansa baru. Biasanya para jenius akan menemukan produk keluaran dari
kreativitas mereka dan sering kali menjadi produktif agar dapat puas.
Jenius dan kegilaan: Jenius sangat sering
menjadi seorang eksentrik. Mereka sangat menikmati keeksentrikan, karena
kegilaan membantu mereka melepaskan dari tekanan kekreatifannya. Lebih lagi
jenius sangat dapat memprediksi respon dan melihat kedepan sebuah peristiwa,
jadi mereka dapat melihat dan menganalisa banyak faktor dan langsung beraksi
secara cepat di jalur yang kebanyakan orang akan melihatnya sedikit gila. Jadi
ini adalah sebuah metode yang perlu digaris bawahi dalam kegilaan, bersamaan
dengan munculnya kegilaan dalam metode tersebut. Tetapi mereka sangat mempunyai
pandangan yang hebat, jadi mereka tahu bagaimana mereka akan berlaku gila dan
memiliki keberanian yang akan membuat imajinasinya meluas dan sungguh ini semua
tadi langsung berhubungan dengan kegilaan mereka yang sementara, mengetahu
bahwa mereka telah memiliki kontrol penuh terhadap otak mereka, mereka tidak takut
terhadap kegilaan karena gila yang mereka keluarkan adalah produk
kreatifitasnya. Orang dengan intelegensi yang rata-rata sangat mudah dikontrol
oleh pikiran mereka sendiri jadi mereka menjadi benar-benar gila. Jenius dan
orang-orang dengan intelegensi tinggi secara aktif mengontrol pikiran mereka
sendiri bahkan jika mereka tiba-tiba menembus batas kewajaran tersebut, mereka
akan memiliki pegangan dalam pikiran mereka sehingga mereka tidak benar-benar
gila. Mengatakan itu, beberapa jenius terbukti memeliki kesulitan tersendiri
dalam diri mereka, seperti melawan depresi, bipolar disorder, skhizofrenia dan
yang lainnya. Kelainan mental dapat terlihat di dalam sosial orang-orang yang
terdapat orang jeniusnya. Ketika seorang jenius tidak dapat menemukan
kesempatan untuk kreatifitas mereka atau ada terdapat tekanan yang menekan
kreatifitas mereka, menjadi anti sosial dan benar-benar gila. Sangat wajib
bahwa kita menyediakan sebuah kesempatan kepada para anak-anak dan orang dewasa
yang memperlihatkan tingginya level inteleknya. Seorang anak yang memiliki
intelek tinggi harus diberikan tugas tambahan dan disemangati untuk berpikir
secara independen jadi mereka tidak menjadi frustasi karena kurangnya apresiasi
dari kemampuan mereka.
Psikologi memilki kemampuan memahami jenius dan banyak model teoretikal
dalam psikologi yang menjelaskan fenomena jenius ini. Tetapi model praktis dan
solusi untuk mensuport, menyemangati, mengarahkan, ataupun membina jenius ini
kurang berhasil dalam praktiknya. Banyak anak dengan intelek tinggi telah
terdorong kedalam kegialaan karena pada waktunya mereka remaja dengan
meninggkatnya tingkat level inteleknya melewati anak lain, kita perlu solusi
yang lebih praktis dan dapat diterapkan untuk menjadi model yang digunakan
untuk memahami dan membina para jenius dalam setiap umur dan setiap kebudayaan.
Sumber
Sumber
No comments:
Post a Comment