Sunday, December 25, 2016

Dimana Kita Akan Menaruh Miliaran Orang Lagi



Di tahun 2030, 1,1 miliar orang baru akan hadir dibumi, membuat sekitar 8,5 miliar orang di bumi ini. Kebanyakan mereka muncul di daerah yang ramai di Asia dan kota-kota di Afrika, menambah polusi dan mengurangi persedian sumber daya. Urbanisasi ke kota besar, vegetasi alami, pertanian, air bersih, pekerjaan, rumah, transportasi, dan komunitas semuanya bertambah. Kota-kota yang tumbuh cepat seperti Kano, Niamey, Sikasso dan Bobo-Dioulasso di daerah Sahara Afrika barat, untuk sebagai contoh, telah mengubah hutan-hutan menjadi tempat irigasi pertanian untuk memberi makan populasi mereka yang meningkat.


Perencanaan urban dapat memperlambat degradasi lahan, dan mungkin menyelesaikan masalah itu. Tetapi melindungi lahan alami dan pertanian, perairan dan biodeversitas adalah juga prioritas utama untuk banyak pemerintahan. Para perencana fokus untuk membuat lahan pekerjaan, perumahan, transportasi dan pertumbuhan ekonomi.
Pendekatan paling baru adalah untuk merencanakan kota-kota yang dapat menjadi global dan regional. Sangat perlu dipertimbangkan area mana yang dapat ditempati populasi yang tinggi dengan tanpa menghancurkan jejak-jejak lingkungan alami di bumi.
Secara global, perencana seharusnya membuat perkembangan prioritas di daerah yang paling cocok atau paling tidak paling tidak buruk. Itu bakalan menyingkiran daerah yang terlalu banyak populasi, kurang sumber daya atau tempat untuk biodiversitas asli. Tempat yang memiliki daerah hangat dan lembab sehingga dapat menumbuhkan tanaman seperti rerumputan dan hutan di daerah suhu sedang dan beriklim tropis. Kami melihat daerah seperti itu yang sangat luas berada di Amerika, Afrika Tengah dan Asia termasuk pulau-pulau kecil di Oceania.
Kedua, daerah metropolitan butuh untuk memanajemen dimana mereka akan menempatkan orang-orang baru. Meskipun orang-orang seringnya tinggal di daerah yang berkonsentrasi padat di kota atau daerah jalur urbanisasi. Seharusnya, pemukiman di daerah urban dan di daerah kota-kota kecil sekitarnya harus di kembangkan. Ini akan memberikan ruang untuk komunitas yang mengurangi hilangnya lahan-lahan yang bernilai. Mengembangkan kota-kota kecil di sekitar kota urban dapat dilihat di sekitar Barcelona, Spanyol, dan komunitas kompak di daerah sekitar Portland, Oregon, dan Canberra, Australia.
Pandangan kedepan ini membutuhkan koordinasi meluas. Akan dibutuhkan peraturan yang mengatur secara internasional dan nasional untuk perlindungan lingkungan, pengembangan urban dan migrasi manusia. Dan setiap kota harus mengembangkan rencana daerah urban.

Naiknya Tekanan


Seperti tsunami, urbanisasi bergerak sangat cepat ke seluruh penjuru. Kota besar mulai kewalahan, kota-kota satelit berkembang, pengembangan dan penyebaran. Dua yang terakhir tadi adalah hal yang paling merusak ke lingkungan. Alasan kenapa eskpansi sangat merusak landskap asli kota adalah. Kebanyakan pemukiman bermula dari tanah pertanian yang bagus di dekat sungai atau mata air dan vegetasi natural. Bangunan, penanaman, hutan sering terjadi di dalam cincin yang sempit. Eskpansi urban juga membuat bertambahnya polusi di daerah alami dan selalu bertambah luas area polusi. Karena itu, populasi yang meledak dikaitkan dengan pembuangan limbah padat, limbah cair, panas dan pollutan.
Pola seperti ini terlihat di banyak kota dengan beragam ukuran, dari kecil yang kurang dari 500,000 orang sampai ke mega lebih dari 10,000,000 orang. Di sekitaran tepian kota kecil dan menengah di Amerika daerah Salt Lake City Utah dan Denver Colorado sebagai contoh, tanah yang bagus untuk pertanian telah berganti menjadi pemukiman. Perluasan ekosistem alamiah telah mengecil dan menjadi semakin mengurang. Hutan semi liar tempat rekreasi berjarak jauh dari kota pemukiman. Sumur-sumur telah mengurang debit air nya, mata air semakin mengering dan lahan basah juga berkurang membuat kehidupan alam liar langka. 
Perubahan iklim membuat hal memburuk dengan bertambahnya panas suhu, kekeringan, banjir dan kualitas udara yang memburuk. Ekspansi di kota-kota pesisir seperti Guangzhou, Mumbai, New Orleans, Osaka dan Vancouver telah memberikan banyak orang resiko lebih besar terhadap banjir dari kenaikan permukaan air laut. Orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan adalah yang paling terkena dampaknya.
Meskipun juga, produksi global makanan sangat dibutuhkan meningkat. Memberi makan 1 miliar orang baru dalam 14 tahun dari sekarang tanpa perubahan drastis terhadap sistem makan dapat membutuhkan jutaan hektar baru lahan pertanian, sebuah wilayah yang sama besar dengan Greenland atau bahkan India.


Baca Juga:



Tempat yang Cocok


Untuk melihat area mana di dunia ini yang dapat mempunyai kondisi fisik yang dapat mengakomodasi kehidupan miliaran orang tambahan ini, kita dapat menumpuk daerah yang mempunyai tujuh variabel dari Atlas Global Conservation. Kita mencari daerah diluar kondisi kekurangan air, atau daerah kering, tundra dan es, pusat spesies unik suatu daerah dan daerah dengan kepadatan populasi yang melebihi 100 orang setiap luas satu kilometer, dan menghilangkan daeah di Eropa, Timur Tengah, India, dan China juga bagian barat Amerika Serikat.

Dan mendapati daerah besar di Amerika Selatan sebagaian Canada Selatan dan bagian utara dari Amerika Serikat, Afrika Selatan agak menengah, sebagian Asia utara dari Himalaya dan dari Laut Hitam sampai China Utara dan bagian-bagian yang tersebar di Oceania. Daerah tropis yang lebab dapat mendukung tumbuhnya tumbuhan seperti kakao, kopi, minyak kelapa, padi, dan jagung. Tetapi pengembangan tersebut dilarang di daerah yang kaya biodiversitas seperti Borneo, Queensland utara di Australia dan bagian dari aliran Sungai Amazon.

Fakta bahwa dari beragam tempat yang berbeda-beda daerahnya dimana perkembangan populasi sangat cepat dengan isu migrasi orang untuk mencari tempat yang layak bertambah, apalagi dengan dampak dari perubahan iklim yang tambah cepat. Kebanyakan orang memilih untuk tetap berada di negaranya. Harga dari migrasi sangatlah mahal, mendobrak ikatan budaya dan sosial, transportasi dan pembangunan komunitas serta infrastruktur. Tetapi tetap di tempat akan menjadi sangat sulit karena populasi semakin rapat dan sumber daya lingkungan semakin terbatas. Perpindahan manusia karena konflik di Timur Tengah memperlihatkan, migrasi dari sepuluh atau ratusan ataupun ribuan orang akan membuat komunitas tersebut tertantang untuk bepergian sepanjang rute yang dapat
membuat masalah dalam bidang politik dan tata kota.
Tentu saja, banyak faktor yang mempengaruhi dimana orang dapat atau ingin tinggal, termasuk ketersediaan lapangan kerja, kualitas pemerintahan, konflik dan efek selanjutnya dari pertumbuhan populasi seperti polusi udara, limbah cair, panas dan hilangnya lahan vegetasi alami.
Terdapat alternatif untuk mendiami daerah yang dapat dihuni. Seperti contohnya, kita dapat memindahkan banyak orang ke kota padat, memompa air lebih banyak dari sumur yang lebih dalam dari mata air, membangun ribuan fasilitas penyaringan, menerapkan pertanian genetis untuk mempercepat produksi makanan, membiarkan pemanasan iklim mengubah hutan berdaun jarum menjadi lahan pertaniah. Tetapi gagasan seperti itu tidak akan berhasil dalam jangka panjang tanpa penyebaran lahan, air dan perencanaan urban.

Rencana regional

Kota-kota sangat terjerat dengan kondisi daerah sekitar yang membuat mereka tidak mempunyai alasan untuk berganti fokus dari rencana mempertahankannya. Citra satelit memperlihatkan daerah komunitas, zona industri, pertanian dan ekosistem natural terjaring dalam jaringan transportasi. Untuk orang-orang dan alam agar dapat bertahan, penyusunan dari sistem lahan dan air di daerah urban( antara 70-100 kilometer radius) harus di manajemen secara teliti. 
Beberapa daerah dapat mengakomodir orang lebih banyak lebih baik daripada daerah lainnya. Dalam kota dan daerah suburban terlalu sedikit memiliki lahan. Meskipun pusat kota dapat dibuat lebih rapat, dengan contoh membuat bangunan yang keatas, mereka dapat memiliki lebih banyak daerah hijau ataupun lahan diluar ruangan untuk keluarga-keluarga dan dapat menahan kelebihan panas, polusi dan masalah lingkungan lainnya. Pertumbuhan yang tidak direncanakan dalam kota dapat merusak lahan-lahan yang secara alami bermanfaat bagi lingkungan.
Lebih cocok membuat struktur baru disekitarnya daripada membuat di kawasan alami yang bernilai
Kami menyarankan bahwa perkembangan dapat dikonsentrasikan di empat tempat: daerah luar suburban, yang berada di daerah yang intensitas persebaran penduduk rendah, kota satelit, dan kota-kota dan desa di dalam areal lahan pertanian. Hal ini berguna untuk investasi ekonomi dalam pekerjaan, taman-taman, transportasi public, sistem air dan rumah-rumah. Komunitas padat dapat memfasilitasi daerah yang bertetangga dengannya, dimana rumah-rumah yang menyebar secara acak dan jalanan menunjukkan persebaran yang buruk. Petinggi-petinggi lokal dan pembuat keputusan sangat dibutuhkan aturannya dan keharusannya untuk memajukan perkembangan didaerah tersebut, khususnya di pedesaan dimana sangat sering berakhir kosong karena pindah ke kota untuk bekerja.
Fokus di dalam daerah bukannya kota akan membantu melindungi daerah alami, suplai air, area pertumbuhan pangan, kualitas udara dan sumber alami lainnya. Seperti contohnya, New York melindungi lahan disekitar Central Park untuk mencegah polusi air, Sapporo di Jepang melindungi lereng gunung untuk menyediakan pendinginan, kontrol erosi, turisme, rekreasi dan hutan begitu juga di Stuttgart di Jerman, tetapi untuk sebagai ventilasi dengan udara bersih. Portland telah membuat batas penyebaran dan pertambahan dan London mengusahakan adanya sabuk hijau. Perluasan dari taman di Valencia Spanyol, dan Chicago memiliki program udara bersih.
Meskipun perencanaan daerah urban masih semrawut saat ini. Untuk alasan lebih baik, daerah yang masih luas dan berada dalam juridiksi hukum banyak tempat, dapat menjadi kunci fungsi sosial. Perencanaan kota sangat dibutuhkan dilaksanakan oleh ahli di dalam pusat kota oleh para arsitek yang sekarang terlalu fokus ke bangunan. 
Proses tersebut seharusnya dibalik, pembangunan struktur seharusnya di cocokkan dengan sekitaranya atau di sekitar bangunan yang sudah ada bukan berada di daerah yang memiliki keaslian sumber daya alami.

Langkah selanjutnya

Perencanaan dalam skala global dan migrasi manusia seharusnya dihubungkan dengan persetujuan internasional dalam bencana kekurangan air bersih dan degradasi lingkungan. Sumber dan daerah tujuan dari migrasi manusia seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Persetujuan seperti ini dapat membuat memfokuskan perhatian terhadap kuantitas air bawah dan kualitas di daerah urban, proteksi daerah pinggir sungai yang sering kebanjiran, dan pengembangan irigasi di area yang membutuhkan perlindungan suplai air untuk kota-kota. Peraturan imigrasi seharusnya membuat perkembangan dan pertumbuhan lingkungan juga di daerah daerah yang cocok.
Pemerintahaan nasional seharunya memaksakan peraturan yang merencanakan daerah urban tersebut. Membiayai untuk perencanaan, pelaksanaan dan mengukur kinerjanya yang seharusnya juga dilaksanakan dalam level yang berbeda dari pemerintahan.
Daerah perencanaan urban membutuhkan banyak para ahli. Khusunya ahli dalam bidang: ekosistem dan landskap ekologi, kuantitas air dan kualitas, kualitas lahan pertanian dan produktivitas, ekonomi, infrastruktur transportasi dan pengembangan komunitas. Agensi internasional, organisasi bukan pemerintah, akademisi dan para professional seharusnya ikut maju untuk mempelajari hal itu, mencontohkan, membuat model dan proyek baru. Universitas besar seharusnya membangun rencana multisektro dalam daerah urban untuk mengembangan model dan inisiatif.
Lingkungan sosial seharusnya berpikir secara global, merencanakan secara regional, lalu beraksi secara lokal.

No comments:

Post a Comment