Perencanaan urban dapat memperlambat
degradasi lahan, dan mungkin menyelesaikan masalah itu. Tetapi melindungi lahan alami dan
pertanian, perairan dan biodeversitas adalah juga prioritas utama untuk banyak
pemerintahan. Para perencana fokus untuk membuat lahan pekerjaan, perumahan,
transportasi dan pertumbuhan ekonomi.
Pendekatan paling baru adalah untuk
merencanakan kota-kota yang dapat menjadi global dan regional. Sangat
perlu dipertimbangkan area mana yang dapat ditempati populasi yang tinggi
dengan tanpa menghancurkan jejak-jejak lingkungan alami di bumi.
Secara global, perencana seharusnya
membuat perkembangan prioritas di daerah yang paling cocok atau paling tidak
paling tidak buruk. Itu bakalan menyingkiran daerah yang terlalu banyak
populasi, kurang sumber daya atau tempat untuk biodiversitas asli. Tempat yang
memiliki daerah hangat dan lembab sehingga dapat menumbuhkan tanaman seperti
rerumputan dan hutan di daerah suhu sedang dan beriklim tropis. Kami melihat
daerah seperti itu yang sangat luas berada di Amerika, Afrika Tengah dan Asia
termasuk pulau-pulau kecil di Oceania.
Kedua, daerah metropolitan butuh
untuk memanajemen dimana mereka akan menempatkan orang-orang baru. Meskipun
orang-orang seringnya tinggal di daerah yang berkonsentrasi padat di kota atau
daerah jalur urbanisasi. Seharusnya, pemukiman di daerah urban dan di daerah
kota-kota kecil sekitarnya harus di kembangkan. Ini akan memberikan ruang untuk
komunitas yang mengurangi hilangnya lahan-lahan yang bernilai. Mengembangkan
kota-kota kecil di sekitar kota urban dapat dilihat di sekitar Barcelona, Spanyol, dan komunitas
kompak di daerah sekitar Portland, Oregon, dan Canberra, Australia.
Pandangan kedepan ini membutuhkan
koordinasi meluas. Akan dibutuhkan peraturan yang mengatur secara internasional
dan nasional untuk perlindungan lingkungan, pengembangan urban dan migrasi
manusia. Dan setiap kota harus mengembangkan rencana daerah urban.
Naiknya Tekanan
Seperti tsunami, urbanisasi bergerak
sangat cepat ke seluruh penjuru. Kota besar mulai kewalahan, kota-kota satelit
berkembang, pengembangan dan penyebaran. Dua yang terakhir tadi adalah hal yang
paling merusak ke lingkungan. Alasan kenapa eskpansi sangat merusak landskap
asli kota adalah. Kebanyakan pemukiman bermula dari tanah pertanian yang bagus
di dekat sungai atau mata air dan vegetasi natural. Bangunan, penanaman, hutan
sering terjadi di dalam cincin yang sempit. Eskpansi urban juga membuat
bertambahnya polusi di daerah alami dan selalu bertambah luas area polusi.
Karena itu, populasi yang meledak dikaitkan dengan pembuangan limbah padat,
limbah cair, panas dan pollutan.
Pola seperti ini terlihat di banyak
kota dengan beragam ukuran, dari kecil yang kurang dari 500,000 orang sampai ke
mega lebih dari 10,000,000 orang. Di sekitaran tepian kota kecil dan menengah
di Amerika daerah Salt Lake City Utah dan Denver Colorado sebagai contoh, tanah
yang bagus untuk pertanian telah berganti menjadi pemukiman. Perluasan
ekosistem alamiah telah mengecil dan menjadi semakin mengurang. Hutan semi liar
tempat rekreasi berjarak jauh dari kota pemukiman. Sumur-sumur telah mengurang
debit air nya, mata air semakin mengering dan lahan basah juga berkurang membuat
kehidupan alam liar langka.
Perubahan iklim membuat hal memburuk
dengan bertambahnya panas suhu, kekeringan, banjir dan kualitas udara yang
memburuk. Ekspansi di kota-kota pesisir seperti Guangzhou, Mumbai, New Orleans,
Osaka dan Vancouver telah memberikan banyak orang resiko lebih besar terhadap
banjir dari kenaikan permukaan air laut. Orang-orang yang berada di bawah garis
kemiskinan adalah yang paling terkena dampaknya.
Meskipun juga, produksi global
makanan sangat dibutuhkan meningkat. Memberi makan 1 miliar orang baru dalam 14
tahun dari sekarang tanpa perubahan drastis terhadap sistem makan dapat
membutuhkan jutaan hektar baru lahan pertanian, sebuah wilayah yang sama besar
dengan Greenland atau bahkan India.
Baca Juga:
Tempat yang Cocok
Untuk melihat area mana di dunia ini
yang dapat mempunyai kondisi fisik yang dapat mengakomodasi kehidupan miliaran
orang tambahan ini, kita dapat menumpuk daerah yang mempunyai tujuh variabel
dari Atlas Global Conservation. Kita mencari daerah diluar kondisi kekurangan
air, atau daerah kering, tundra dan es, pusat spesies unik suatu daerah dan
daerah dengan kepadatan populasi yang melebihi 100 orang setiap luas satu
kilometer, dan menghilangkan daeah di Eropa, Timur Tengah, India, dan China
juga bagian barat Amerika Serikat.
Dan mendapati daerah besar di
Amerika Selatan sebagaian Canada Selatan dan bagian utara dari Amerika Serikat,
Afrika Selatan agak menengah, sebagian Asia utara dari Himalaya dan dari Laut
Hitam sampai China Utara dan bagian-bagian yang tersebar di Oceania. Daerah
tropis yang lebab dapat mendukung tumbuhnya tumbuhan seperti kakao, kopi,
minyak kelapa, padi, dan jagung. Tetapi pengembangan tersebut dilarang di
daerah yang kaya biodiversitas seperti Borneo, Queensland utara di Australia
dan bagian dari aliran Sungai Amazon.
Fakta bahwa dari beragam tempat yang
berbeda-beda daerahnya dimana perkembangan populasi sangat cepat dengan isu
migrasi orang untuk mencari tempat yang layak bertambah, apalagi dengan dampak
dari perubahan iklim yang tambah cepat. Kebanyakan orang memilih untuk tetap
berada di negaranya. Harga dari migrasi sangatlah mahal, mendobrak ikatan
budaya dan sosial, transportasi dan pembangunan komunitas serta infrastruktur.
Tetapi tetap di tempat akan menjadi sangat sulit karena populasi semakin rapat
dan sumber daya lingkungan semakin terbatas. Perpindahan manusia karena konflik
di Timur Tengah memperlihatkan, migrasi dari sepuluh atau ratusan ataupun
ribuan orang akan membuat komunitas tersebut tertantang untuk bepergian
sepanjang rute yang dapat
membuat masalah dalam bidang politik dan tata kota.
membuat masalah dalam bidang politik dan tata kota.
Tentu saja, banyak faktor yang
mempengaruhi dimana orang dapat atau ingin tinggal, termasuk ketersediaan
lapangan kerja, kualitas pemerintahan, konflik dan efek selanjutnya dari
pertumbuhan populasi seperti polusi udara, limbah cair, panas dan hilangnya
lahan vegetasi alami.
Terdapat alternatif untuk mendiami
daerah yang dapat dihuni. Seperti contohnya, kita dapat memindahkan banyak
orang ke kota padat, memompa air lebih banyak dari sumur yang lebih dalam dari mata air, membangun ribuan fasilitas penyaringan, menerapkan pertanian genetis
untuk mempercepat produksi makanan, membiarkan pemanasan iklim mengubah hutan
berdaun jarum menjadi lahan pertaniah. Tetapi gagasan seperti itu tidak akan
berhasil dalam jangka panjang tanpa penyebaran lahan, air dan perencanaan
urban.
Rencana regional
Kota-kota sangat terjerat dengan
kondisi daerah sekitar yang membuat mereka tidak mempunyai alasan untuk berganti fokus dari rencana mempertahankannya. Citra satelit memperlihatkan
daerah komunitas, zona industri, pertanian dan ekosistem natural terjaring
dalam jaringan transportasi. Untuk orang-orang dan alam agar dapat bertahan,
penyusunan dari sistem lahan dan air di daerah urban( antara 70-100 kilometer
radius) harus di manajemen secara teliti.
Beberapa daerah dapat mengakomodir orang lebih banyak lebih baik daripada daerah lainnya. Dalam kota dan daerah
suburban terlalu sedikit memiliki lahan. Meskipun pusat kota dapat dibuat lebih
rapat, dengan contoh membuat bangunan yang keatas, mereka dapat memiliki lebih
banyak daerah hijau ataupun lahan diluar ruangan untuk keluarga-keluarga dan
dapat menahan kelebihan panas, polusi dan masalah lingkungan lainnya.
Pertumbuhan yang tidak direncanakan dalam kota dapat merusak lahan-lahan yang
secara alami bermanfaat bagi lingkungan.
Lebih cocok membuat struktur baru disekitarnya daripada membuat di kawasan alami yang bernilai
Kami menyarankan bahwa perkembangan
dapat dikonsentrasikan di empat tempat: daerah luar suburban, yang berada di
daerah yang intensitas persebaran penduduk rendah, kota satelit, dan kota-kota dan desa
di dalam areal lahan pertanian. Hal ini berguna untuk investasi ekonomi dalam pekerjaan, taman-taman, transportasi public, sistem air dan
rumah-rumah. Komunitas padat dapat memfasilitasi daerah yang bertetangga
dengannya, dimana rumah-rumah yang menyebar secara acak dan jalanan menunjukkan persebaran yang buruk. Petinggi-petinggi lokal dan pembuat keputusan sangat
dibutuhkan aturannya dan keharusannya untuk memajukan perkembangan didaerah
tersebut, khususnya di pedesaan dimana sangat sering berakhir kosong karena
pindah ke kota untuk bekerja.
Fokus di dalam daerah bukannya kota
akan membantu melindungi daerah alami, suplai air, area pertumbuhan pangan,
kualitas udara dan sumber alami lainnya. Seperti contohnya, New York melindungi
lahan disekitar Central Park untuk mencegah polusi air, Sapporo di Jepang melindungi
lereng gunung untuk menyediakan pendinginan, kontrol erosi, turisme, rekreasi
dan hutan begitu juga di Stuttgart di Jerman, tetapi untuk sebagai ventilasi
dengan udara bersih. Portland telah membuat batas penyebaran dan pertambahan
dan London mengusahakan adanya sabuk hijau. Perluasan dari taman di Valencia
Spanyol, dan Chicago memiliki program udara bersih.
Meskipun perencanaan daerah urban
masih semrawut saat ini. Untuk alasan lebih baik, daerah yang masih luas dan berada
dalam juridiksi hukum banyak tempat, dapat menjadi kunci fungsi sosial.
Perencanaan kota sangat dibutuhkan dilaksanakan oleh ahli di dalam pusat kota
oleh para arsitek yang sekarang terlalu fokus ke bangunan.
Proses tersebut seharusnya dibalik,
pembangunan struktur seharusnya di cocokkan dengan sekitaranya atau di sekitar
bangunan yang sudah ada bukan berada di daerah yang memiliki keaslian sumber
daya alami.
Langkah selanjutnya
Perencanaan dalam skala global dan
migrasi manusia seharusnya dihubungkan dengan persetujuan internasional dalam bencana kekurangan air bersih dan degradasi lingkungan. Sumber dan daerah tujuan
dari migrasi manusia seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Persetujuan
seperti ini dapat membuat memfokuskan perhatian terhadap kuantitas air bawah dan
kualitas di daerah urban, proteksi daerah pinggir sungai yang sering
kebanjiran, dan pengembangan irigasi di area yang membutuhkan perlindungan
suplai air untuk kota-kota. Peraturan imigrasi seharusnya membuat perkembangan dan pertumbuhan lingkungan juga di daerah daerah yang cocok.
Pemerintahaan nasional seharunya
memaksakan peraturan yang merencanakan daerah urban tersebut. Membiayai untuk
perencanaan, pelaksanaan dan mengukur kinerjanya yang seharusnya juga
dilaksanakan dalam level yang berbeda dari pemerintahan.
Daerah perencanaan urban membutuhkan
banyak para ahli. Khusunya ahli dalam bidang: ekosistem dan landskap ekologi,
kuantitas air dan kualitas, kualitas lahan pertanian dan produktivitas, ekonomi,
infrastruktur transportasi dan pengembangan komunitas. Agensi internasional,
organisasi bukan pemerintah, akademisi dan para professional seharusnya ikut
maju untuk mempelajari hal itu, mencontohkan, membuat model dan proyek baru.
Universitas besar seharusnya membangun rencana multisektro dalam daerah urban
untuk mengembangan model dan inisiatif.
Lingkungan sosial seharusnya
berpikir secara global, merencanakan secara regional, lalu beraksi secara
lokal.
No comments:
Post a Comment